Mohon tunggu...
Wiji Bagus
Wiji Bagus Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negeri Malang

Hobi Berolahraga

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penggunaan Model TGfU Meningkatkan Motivasi Belajar dan Waktu Aktif Siswa di SMK Negeri 7 Malang

13 Oktober 2024   20:34 Diperbarui: 13 Oktober 2024   20:45 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Malang, 13 Oktober 2024 -- Penelitian terbaru di SMK Negeri 7 Malang menunjukkan bahwa metode Teaching Games for Understanding (TGfU) efektif dalam meningkatkan motivasi belajar dan Academic Learning Time (ALT) atau waktu aktif belajar siswa. Penelitian ini dilakukan oleh tim dari Universitas Negeri Malang, yang terdiri dari Novita Suci Romadhona, S.Pd., Rama Kurniawan, S.Pd., M.Pd., dan Dr. Arief Darmawan, S.Pd., M.Pd., AIFO dengan melibatkan siswa kelas XI di SMK Negeri 7 Malang yang terbagi dalam kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.Model TGfU, yang dirancang untuk menggabungkan unsur taktik dan teknik permainan, terbukti berhasil menciptakan pembelajaran yang lebih menyenangkan. Pendekatan berbasis permainan ini membantu siswa memahami konsep secara mendalam, meningkatkan keterampilan fisik, serta mengaktifkan kognisi mereka. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan signifikan pada motivasi intrinsik dan keterlibatan aktif dalam pembelajaran di kelas eksperimen.

Dokumentasi Kegiatan
Dokumentasi Kegiatan
Peningkatan Motivasi Belajar dan ALT
Dalam penelitian ini, kelompok eksperimen yang diajarkan menggunakan metode TGfU memperlihatkan peningkatan motivasi belajar yang signifikan dibandingkan dengan kelompok kontrol yang menggunakan metode pembelajaran konvensional Problem Based Learning (PBL). Analisis statistik menunjukkan bahwa motivasi intrinsik dan regulasi teridentifikasi meningkat tajam, yang berarti siswa lebih termotivasi untuk belajar secara mandiri dan memahami pentingnya pembelajaran untuk masa depan mereka.
Selain itu, waktu aktif belajar di kelas eksperimen mencapai 41,56%, jauh lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol yang hanya mencapai 21,25%. Peningkatan ini menandakan bahwa siswa lebih terlibat dalam aktivitas fisik, diskusi, dan analisis permainan yang berlangsung selama proses pembelajaran.

Dokumentasi Kegiatan
Dokumentasi Kegiatan

Implikasi Penelitian
Peneliti menekankan bahwa penerapan model TGfU sangat cocok untuk lingkungan pembelajaran di SMK, karena mampu mengatasi masalah rendahnya motivasi belajar dan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. Metode TGfU tidak hanya meningkatkan keterampilan fisik siswa, tetapi juga kemampuan mereka dalam memahami taktik permainan dan membuat keputusan yang tepat selama bermain.
Meskipun hasil penelitian ini positif, peneliti juga mengakui beberapa keterbatasan, seperti jumlah sampel yang kecil dan fasilitas yang terbatas di sekolah. Penelitian lanjutan dengan cakupan yang lebih luas diharapkan dapat mengonfirmasi keefektifan model TGfU dalam konteks yang lebih beragam.
Dengan hasil yang menjanjikan ini, diharapkan model TGfU dapat diterapkan lebih luas di sekolah-sekolah di Indonesia, khususnya di SMK, untuk meningkatkan kualitas pembelajaran pendidikan jasmani dan mengatasi masalah motivasi belajar yang rendah di kalangan siswa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun