Malang, 31 Juli 2024 -- Aula Pascasarjana Universitas Negeri Malang lantai 9 menjadi saksi dari sebuah acara inspiratif dan edukatif yang diselenggarakan oleh Kelompok 3 Kelas PJOK 001 PPG Prajabatan Gelombang 2 Tahun 2023. Dalam seminar yang bertajuk "Ice Breaking Training: Seni Menghidupkan Suasana Kelas bagi Guru Modern", sembilan mahasiswa dari kelompok ini berhasil menarik perhatian para guru MI dan MTs se-Kota Malang dengan menghadirkan berbagai strategi dan teknik untuk menciptakan suasana kelas yang dinamis dan interaktif.
Anggota Kelompok 3 terdiri dari Bemmy Setiawan, S.Pd, Wiji Bagus Sasmito Khamid, S.Pd, Sofio Oulvan, S.Pd, Fernanda Ria Asmara, S.Pd, Muhammad Briyan Pambudi, S.Pd, Muhammad Nawawi, S.Or, Faizal Putra Baliansah, S.Pd, Aprilia Yugis Tri Waluyo, S.Pd, dan Mochamad Ilham Abdillah, S.Pd. Mereka semua berkolaborasi dalam mempersiapkan dan menyampaikan materi seminar yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan praktis mengenai ice breaking kepada 50 peserta yang hadir.
Acara ini dibuka dengan sambutan hangat dari Ketua Program Studi PPG, Dr. Muhammad Alfan, S.Pd, M.Pd. Dalam sambutannya, Dr. Muhammad Alfan menyampaikan apresiasi yang mendalam kepada para mahasiswa atas inisiatif dan kreativitas mereka dalam menyelenggarakan acara ini.Â
"Ice breaking adalah metode yang sangat penting untuk menciptakan suasana belajar yang interaktif dan menyenangkan. Saya berharap para guru dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat dalam seminar ini di kelas mereka," ujar Dr. Muhammad Alfan, menggarisbawahi pentingnya penggunaan teknik-teknik ini dalam pendidikan modern.
Pemateri utama dalam seminar ini adalah Bemmy Setiawan, S.Pd, yang juga merupakan salah satu mahasiswa PPG dari Kelompok 3. Dalam paparannya, Bemmy menjelaskan secara mendalam tentang pentingnya ice breaking dalam menciptakan suasana kelas yang dinamis dan interaktif. "Ice breaking bukan hanya sekadar permainan, tetapi juga alat untuk membangun keterlibatan siswa dan meningkatkan motivasi belajar," kata Bemmy. Ia juga menambahkan bahwa dengan suasana kelas yang hidup, siswa akan lebih termotivasi dan terlibat dalam proses pembelajaran.
Untuk memperkaya pengalaman peserta, berbagai jenis ice breaking dipraktikkan secara langsung oleh anggota kelompok. Fernanda Ria Asmara dan Faizal Putra Baliansah memperagakan ice breaking jenis yel-yel, sebuah metode yang mampu membangkitkan semangat dan kekompakan siswa.Â
Sofio Oulvan dan Mochamad Ilham Abdillah kemudian memandu kegiatan bernyanyi dan audio visual, yang bertujuan untuk mengasah kemampuan auditory dan meningkatkan konsentrasi siswa. Selanjutnya, Faizal dan Muhammad Briyan Pambudi menunjukkan ice breaking sambung kata dan tepuk tangan, metode ini sangat efektif untuk meningkatkan kreativitas dan kerjasama antar siswa. Terakhir, Wiji Bagus Sasmito Khamid bersama Aprilia Yugis Tri Waluyo memperkenalkan permainan konsentrasi dan gerak badan/senam, yang berfungsi untuk menyegarkan pikiran dan tubuh siswa sehingga mereka siap menerima materi pelajaran dengan lebih baik.
Peserta seminar, yang sebagian besar adalah guru MI dan MTs, mengikuti dengan antusias dan aktif berpartisipasi dalam setiap kegiatan ice breaking yang dipandu. "Seminar ini sangat bermanfaat dan memberikan banyak ide baru untuk membuat suasana kelas lebih hidup dan menarik," ujar salah satu peserta dengan antusias.
Selama seminar, interaksi yang terjalin antara pemateri dan peserta sangat intens dan produktif. Banyak dari peserta yang bertanya dan berbagi pengalaman mereka mengenai tantangan dalam menciptakan suasana kelas yang kondusif. Bemmy Setiawan dan anggota kelompok lainnya dengan sabar dan detail memberikan solusi dan saran yang praktis.
Tidak hanya itu, seminar ini juga memberikan ruang bagi para peserta untuk berdiskusi dan bertukar pikiran satu sama lain. Banyak ide-ide segar dan inovatif yang muncul dari diskusi tersebut, yang semakin memperkaya wawasan dan keterampilan para guru dalam menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan menyenangkan.
Acara ini tidak hanya menambah pengetahuan dan keterampilan para guru, tetapi juga mempererat hubungan antar sesama tenaga pendidik. Melalui kegiatan seperti ini, diharapkan para guru MI dan MTs dapat terus berinovasi dan mengembangkan metode pengajaran yang lebih kreatif dan sesuai dengan kebutuhan siswa.
Dengan berakhirnya seminar ini, diharapkan para guru yang hadir dapat mengimplementasikan teknik-teknik ice breaking yang telah dipelajari untuk menciptakan suasana pembelajaran yang lebih efektif dan menyenangkan. Seminar ini juga menjadi bukti komitmen mahasiswa PPG Prajabatan dalam berkontribusi pada peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia. Melalui semangat dan dedikasi mereka, para mahasiswa PPG Prajabatan ini menunjukkan bahwa masa depan pendidikan Indonesia berada di tangan yang tepat dan berkompeten.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H