Tahukah kamu tentang majas metafora dan majas simile?
Kedua istilah ini sering sekali digunakan dalam bahasa sehari-hari dan dalam karya sastra untuk memperindah dan menciptakan gambaran yang lebih hidup.
Majas metafora adalah gaya bahasa yang mengandung perbandingan langsung antara dua hal yang berbeda tanpa menggunakan kata penghubung seperti "seperti" atau "bagai".
Dalam majas metafora, satu benda atau konsep diungkapkan dengan istilah dari benda atau konsep lain untuk memberikan makna yang lebih dalam atau untuk menciptakan imaji yang kuat. Contohnya, dalam kalimat "Waktu adalah emas," waktu dibandingkan dengan emas untuk menunjukkan betapa berharganya sebuah waktu tersebut.
Ciri-ciri majas metafora adalah sebagai berikut:
1.Tidak menggunakan kata hubung atau konjungsi
2.Menggunakan kata atau frasa yang mempunyai makna kiasan untuk menyamakan atau menggunakan kata perbandingan suatu objek dengan objek yang lain.
3.Membandingkan objek dengan perbandingan langsung tanpa ada kata pembanding antara lain: bak, seperti, bagaikan dan lain lain.
Berikut beberapa contoh majas metafora untuk menambah pemahaman mengenai majas metafora:
1.Pria itu seorang buaya darat.
2.Malas baca jadi otak udang.
3.Hati hati dengan tikus berdasi di sekitar kamu.
4.Perpustakaan adalah gudang ilmu.
5.Matahari bangun terlalu pagi, rasanya aku tertidur baru beberapa menit.
Berikutnya dalah pengertian dari Majas simileÂ
Majas simile merupakan salah satu majas yang ada dalam bahasa Indonesia yang berfungsi untuk mengungkapkan mengenai sesuatu hal secara tidak langsung dengan perbandingan eksplisit yang juga dinyatakan dengan kata depan serta kata penghubung.
Majas simile bisa diibaratkan layaknya, bagaikan, laksana, umpama, serupa, dan lain sebagainya.
Ciri-Ciri Majas Simile di antaranya:
1.Memiliki Kata Penghubung
kata penghubung tersebut yaitu : seperti, laksana, sebagai, layaknya, dan lain sebagainya.
2.Kalimat Akan Terdengar Berlebihan
3.Banyak Kata-Kata Kiasan
Contoh Majas Simile
1.Wajahmu terlihat sangat berseri-seri serta berkilau seperti berlian.
2.Tubuh penari itu sangat gemulai seperti karet saja.
3.Senyumanmu seperti bulan sabit yang hadir di malam-malam dingin menghampiriku.
Baik majas Metafora maupun majas Simile adalah sebuah bentuk bahasa sastra yang ampuh untuk memperkaya bahasa dan membuat tulisan atau ucapan lebih menarik.Â
Meskipun keduanya melibatkan perbandingan, perbedaan utama terletak pada penggunaan kata penghubung dan sifat perbandingannya. Dengan memahami perbedaan ini, kamu dapat menggunakan kedua alat bahasa ini dengan lebih efektif dan tepat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H