Mohon tunggu...
Wijianto Wijianto
Wijianto Wijianto Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Fakultas Perikanan Universitas Pekalongan

Topik utama dalam halaman ini meliputi : Perikanan Kelautan Perairan Akuakultur Ikan Budidaya Lingkungan Air Biota Akuatik

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Tim KKN Unikal di Desa Bandengan Gelar Pelatihan Pembuatan Kerupuk Ikan : Resep Kreatif untuk Menikmati Camilan yang Bergizi dengan Cita Rasa Lokal

10 Januari 2024   19:24 Diperbarui: 11 Januari 2024   06:18 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pekalongan, 7 Januari 2024. Wilayah Kelurahan Bandengan pada awalnya Bandengan adalah desa yang berada di wilayah administratif Kabupaten Pekalongan. Menjadi bagian dari kelurahan di Kota Pekalongan pada tahun 1988. Kelurahan Bandengan merupakan wilayah pesisir yang terletak disebelah utara Pulau Jawa dengan ketinggian 1 mdpl dengan koordinat 652'20.9"S 10939'47.3"E. Sebagian wilayah Kelurahan Bandengan adalah lahan pertanian, pekebunan, dan perikanan tambak, alhasil wilayah pesisir menjadikan lahan di daerah ini subur dan potensial sebagai lahan pertanian, perkebunan, dan perikanan tambak. Terdapat dua sungai sebagai irigasi lahan pertanian dan perikanan di wilayah Bandengan yaitu Sungai Betingan dan Sungai Segrabyag. Kedua sungai ini memanjang melintasi wilayah Kelurahan Bandengan dari barat ke timur, dan keadaan alam ini menjadikan daerah ini makmur serta menjadi daerah tujuan pemukiman penduduk. Banjir rob yang mulai terjadi di wilayah Kelurahan Bandengan pada tahun 2012 mengubah struktur lahan dan keadaan sosial ekonomi masyarakat Bandengan. Perlu diketahui bahwa Kelurahan Bandengan merupakan salah satu wilayah desa binaan dari Universitas Pekalongan. Potensi nilai ekonomis serta nilai gizi yang terjangkau membuat kami berinisiatif untuk berkreasi melalui cemilan kegemaran yaitu kerupuk berbahan dasar ikan nila.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Masukan/Saran dari Narasumber

Masukan dari Pak Lurah

"Untuk saat ini potensi yang dapat di manfaatkan ialah ikan nila, hal ini di sebabkan karena populasi ikan bandeng beberapa bulan terakhir mengalami penurunan akibat air rawa memiliki kadar garam tinggi yang tidak memungkinkan ikan bandeng dapat berkembang. Selain itiu, di kelurahan Bandengan ini selain budidaya ikan bandeng juga ada budidaya ikan nila dan mujair."

Berdasarkan pendapat atau masukan dari Ibu rw 06

"Pembuatan krupuk ini merupakan salah satu usaha UMKM yang mungkin dapat berkembang, namun dengan penurunan populasi ikan bandeng di kelurahan Bandengan maka direkomendasikan oleh Ibu RW 06 untuk mengganti bahan utama menjadi ikan nila. Hal ini menjadi salah satu varian baru bagi para UMKM kerupuk setempat selain itu dari segi rasa juga membuat cita rasa dari kerupuk  ikan ini semakin gurih dan renyah"

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Simak resep pembuatan kerupuk ikan nila, berikut alat dan bahan yang disiapkan:

Alat

1. Kukus

2. Panci

3. Tampah bambu

4. Pisau dapur

5. Sarung tangan plasti

Bahan

1. Tapioka 2 kg

2. Terigu

3. Bawang merah

4. Bawang putih 1 ons dan ketumbar bubuk (desaku 4 bungkus)

5. Ikan nila 2kg

6. Penyedap (magic 4)

7. Gula pasir

8. Garam dapur yang kecil (balok)

Proses Pembuatan Kerupuk Ikan Nila:

  1. Cuci hingga bersih Ikan Nila, Siapkan air panas untuk merebus Ika Nila
  2. Masukkan ikan k e dalam panci yang sudah berisi air mendidih, tunggu hingga 15 menit
  3. Siapkan adonan dan bumbu yang sudah dihaluskan, kemudian adonan dan bumbu tersebut di campur dan di aduk hingga merata
  4. Pisahkan daging dan tulang ikan
  5. Campurkan daging ikan tersebut ke dalam adonan yang sudah disiapkan, lalu diaduk secara merata
  6. Setelah merata dan tercampur, kemudian dibentuk memanjang seperti timun
  7. Kukus adonan tersebut selaa 15 menit
  8. Setelah itu tiriskan, lalu diamkan hingga adonan tidak panas dan mengeras
  9. Selanjutnya, adonan tadi dipotong-potong dengan ukuran yang kecil dan tipis supaya kerupuk bisa mengembang
  10. Jemur adonan kerupuk yang sudah di potong dengan media tampah, di bawah terik matahari
  11. Setelah mengering, siapkan minyak dengan api kecil. Lalu goreng kerupuk mentah hingga matang.
  12. Terakhir, sajikan kerupuk dengan keadaan hangat

Adapun kandungan dari ikan nila ialah vitamin B12, fosfor, selenium, dan kalium. Dalam 100 gram ikan nila, terdapat sekitar 128 kalori, 0 gram karbohidrat, 26 gram protein, 3 gram lemak, serta sejumlah vitamin B3, B12, kalium, fosfor, serta selenium. Berdasarkan nilai gizi dalam kerupuk ikan nila tersebut dapat disimpulkan jika pengolahan produk makanan berbahan dasar ikan nila merupakan salah satu penunjang makanan ringan bergizi, belum lagi jika ditambahkan variasi rasa sesuai selera konsumen seperti sambal dengan kearifan lokal. Oleh karena itu, tentunya kami Kelompok Bandengan 2 KKN Tematik Universitas Pekalongan berharap dengan mengembangkan produk ini juga bermanfaat serta menambah pendapatan ekonomi bagi warga Kelurahan Bandengan setempat yang mampu dipasarkan secara luas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun