Mohon tunggu...
WIJDAN GRT
WIJDAN GRT Mohon Tunggu... Full Time Blogger - content writer DI Kelistrikanku.com

Saya adalah seorang teknisi yang suka menulis dan membagikan hasil dokumentasi di Blog

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Nasib Tukang Service di Era Digital dan Gempuran Produk Murah China

9 Desember 2023   17:39 Diperbarui: 8 Maret 2024   10:16 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai salah satu praktisi langsung, saya dan sang Ayah benar-benar merasakan perubahan signifikan dari prilaku konsumen kami tahun ke tahun.

Perbandingan langsung sering kami dengar menusuk kedalam telinga, tentang lebih enaknya membeli product baru. Lebih enaknya membeli spart part baru lalu diganti sendiri di rumah. Yah, itulah ucapan para konsumen saat ditawarkan pada mereka jasa service kami.

Liciknya lagi, ketika kami datang sebagai layanan service panggilan, kemudian kami memberitahukan jika kerusakan ada dibagian ini itu, lantas dia tidak jadi.

Curiga kami, setelah memberitahukan kerusakannya apa, lantas dia membeli spare part yang langsung online kemudian menggantinya sendiri. Walaupun tidak semuanya demikian.

Memang benar. Perubahan jaman membuat kita tidak boleh diam dengan keadaan begitu saja. Kita harus cepat-cepat beradaptasi dengan jaman, Melihat ancaman sebagai peluang. Meskipun kita harus melawati jalan baru yang begitu tidak kami kuasai.

Senasib dengan kami, banyak sekali orang-orang yang terkena dampak akan perubahan era ini. Era offline menjadi era online.

Yah, sebut saja paman saya langsung. Yang mana dia kerapkali menawarkan jasa cetak Foto, yang saat ini kalah juga dengan jasa cetak foto online.

Bila kita melihat ke data product apa saja yang sering di service konsumen 3 tahun terakhir, tercatat sudah jika ada penurunan konsumen yang service kipas angin, Blender, mixer, setrika, DVD dan product-product kecil lainnya. Kami tahu penyebabnya apa. Ongkos service dan membeli product baru memiliki selisih yang sangat sedikit.

Menurut pengalaman babeh, yang service blender sangatlah banyak, terlebih proses penggantian gigi blender yang digunakan. Namun saat ini nyaris tidak ada yang service blender. toh, product barunya saja sudah ada yang kisaran 100ribuan.

Yah, jaman dulu blender ini masih termasuk product mewah dengan harga yang tinggi dan hanya brand-brand tertentu yang tersedia dipasaran, seperti Philips dan cosmos. Dimana product baru blender Philips saat ini berada dikisaran 500 sampai 1 jutaan. yang membuat service menjadi plihan yang cukup worth it. 

LANTAS SEPERTI APA NASIB TUKANG SERVICE ?

Sebagaimana cerita pengalaman pribadi kami diatas, Jika berkaca pada diri kami sendiri, terlihat jelas jika kami sedang tidak se Jaya dulu. Gempuran product Elektronik murah saat ini ditambah dengan adanya dunia Online yang membuat informasi berbagai hal jadi serba ada, membuat kami cukup banyak kehilangan konsumen.

BAGAIMANA DENGAN TUKANG SERVICE LAINNYA ?

Menariknya, tidak semua tukang service mengalami dampak negatif dengan hadirnya era Digital seperti saat ini. Ada Puluhan dan mungkin ratusan tukang service yang justru melesatkan bisnisnya dengan adanya dunia Online.

Sekarang dengan adanya Youtube dan Tiktok, banyak sekali tukang service yang beralih atau setidaknya mengabadikan kesehariannya menjadi sebuah karya Audio Visual. Tidak sedikit diantara mereka yang justru lebih terkenal dengan adanya media online ini.

Bahkan ada salah satu teman saya yang mana penghasilan dari Konten Kreatornya lebih tinggi dibandingkan menjadi tukang service itu sendiri. Dan kami saat ini sedang berusaha mengembangkan jasa kami lewat hadirnya website kelistrikanku.com dan Channel Youtube Kelistrikanku TV.

Itu untuk tukang service yang senang kamera dan Pede dengan apa yang mereka kerjakan. Lalu bagaimana dengan tukang service biasa ?

Sama saja. Mereka juga ada yang jauh lebih maju dengan hadirnya dunia digital ini. Salah satu teman kami lainnya mendapatkan banyak orderan service dan jual beli barang bekas service dengan memasarkannya diberbagai sosial media, terutama di OLX dan Facebook Marketplace. 

Puluhan barang bekas sering kali keluar masuk tiap harinya dengan nominal harga yang tidak sedikit pula. Karena mereka melihat peluang jika tidak semua product baru bisa dibeli dengan harga murah seperti kulkas, mesin cuci dan TV.

Kesimpulannya

Bukan gara-gara online dan product murah dari chinalah layanan kita menjadi sepi. Balik lagi, mungkin karena diri kitalah yang tidak mau berubah, berkembang dan melihat peluang. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun