Radikalisme adalah suatu ideologi (ide atau gagasan) dan paham, yang ingin melakukan perubahan pada sistem sosial serta politik, dengan menggunakan kekerasan dan cara-cara ekstrim, Radikalisme juga kerap dikaitkan dengan terorisme, karena kelompok radikal dapat melakukan cara apa pun, agar keinginannya tercapai, termasuk meneror pihak yang tidak sepaham dengan mereka.
Fenomena radikalisme sudah masuk dunia pendidikan melalui berbagai bentuk media dan metode. Melawan radikalisme tidak hanya dengan tindakan, tetapi juga upaya preventif sejak dini agar paham dan gerakan radikalisme tidak muncul, terlebih bagi anak-anak usia sekolah. Oleh karena itu, perlu adanya strategi dalam menangkal radikalisme. Â
Lantas bagaimana Cara atau solusi agar Kita terhindar Dari Radikalisme tersebut? Yakni dengan pendidikan, Pendidikan merupakan salah satu jalan untuk mencapai kesuksesan dan kemajuan generasi yang gemilang. Hingga saat ini, pendidikan masih dianggap sebagai alat yang strategis dalam membina tunas-tunas bangsa. Â
Dengan demikian, pendidikan dapat dijadikan sebagai solusi atas persoalan gerakan radikalisme yang semakin luas. Khususnya, gerakan radikalisme yang sudah mulai merekrut kalangan muda, bahkan anak-anak.Â
Baca juga : Pancasila Sebagai Obat Penangkal Radikalisme
Salah satu pendidikan Yang dimaksud  yaitu Pendidikan Agama Islam Di Sekolah,Menurut Zakiah Djarajat dalam bukunya Yang berjudul "Ilmu Pendidikan Islam" megatakan bahwa Pendidikan Agama Islam adalah pendidikan melalui ajaran agama Islam, yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap peserta didik.
Agar setelah selesai pendidikan peserta didik dapat memahami, menghayati, dan dapat mengamalkan ajaran agama Islam secara menyeluruh. Serta menjadikan agama Islam sebagai pedoman dalam hidupnya, baik di dunia atau pun di akhirat. Â
Lalu Ada pun pengertian Pendidikan Agama Islam menurut Haidar Putra didalam bukunya Yang berjudul "Pemberdayaan pendidikan agama Islam Di sekolah" menjelaskan bahwa Pendidikan Agama Islam adalah pendidikan yang memberikan pengetahuan dan membentuk sikap, kepribadian, dan keterampilan peserta didik yang berasaskan Islam dalam mengamalkan ajaran agama Islam, yang dilaksanakan sekurang-kurangnya melalui mata pelajaran/kuliah pada semua jenjang, jalur, dan jenis pendidikan.
Tujuan diterapkannya Pendidikan Agama Islam di sekolah yaitu terbentuknya peserta didik yang memiliki kepribadian yang dilandasi keimanan dan ketaqwaan terhadap Allah, serta tertanam nilai-nilai akhlaq yang mulia dan budi pekerti kukuh yang tercermin dalam keseluruhan sikap perilaku sehari-hari, untuk selanjutnya memberi corak bagi pembentukan watak bangsa. Â
Baca juga : Meneladani Sikap Kritis Guru Tua sebagai Penangkal Radikalisme dan Ekstrimisme
Sikap perilaku seperti menumbuhkan rasa rela, menghargai orang lain, membersihkan hati dari dengki, menghilangkan emosi, kekerasan, dan egoisme.