Mohon tunggu...
Yara AW
Yara AW Mohon Tunggu... Penulis - Believe in God

Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Malam Itu Belum Berakhir

14 Juli 2017   22:03 Diperbarui: 15 Juli 2017   06:50 366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Malam itu takan pernah jadi akhir

Untuk malam-malam kemudian

Karena sampai malam ini

Malam itu adalah omong kosong

Alasan penuh kebimbangan

Sebab satu hal

Malam-malam yang dibangun 

Berantakan seperti sedia kala

Ingin ku gigit jerami pada lingkaran malam 

Merobek dengan tegas

Menyingkirkan perasaan-perasaan penuh keraguan

Karena semakin malam makin tak karuan

Seperti fitrahnya, ia suci

Mungkin aku salah; 

Perihal melihat binar mata

Yang menyimpan rasa paling manusiawi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun