Mohon tunggu...
wijayanto wisnu aji
wijayanto wisnu aji Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Penulis aktif blog pribadi https://www.cakraspot.my.id

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kmp "Bersenggama" dengan Mafia, DPR Terdampak " Tsunami Politik" 2015

1 Januari 2016   15:16 Diperbarui: 1 Januari 2016   15:48 626
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ditambah lagi ketika bung fahri hamzah mencoba menaikkan isu lewat  testing in the water bahwa prabowo masih bisa maju jadi capres 2019 karena elektabilitasnya masih tinggi melebihi jokowi .Isu testing in the water bung fahri hamzah punya dua arahan strategi dimana satu sisi upaya menyolidkan kembali KMP melalui mengangkat kembali tokoh sentralnya prabowo  pasca mulai tercerai berai saling curiga gara gara kasus Setya novanto dan strategi sisi lainnya untuk menguji respon publik terhadap figur prabowo demi citra KMP yang sudah buruk.

Akan tetapi strategi tersebut  tidak akan berdampak riil di publik dan tidak bakalan berbanding lurus dengan meningkatnya elektabilitas prabowo  jika KMP masih berulah di DPR dan publik merasa antipati terhadap perilaku KMP yang sering kali melakukan pembusukan terhadap jokowi .

Maka melalui tulisan ini ,publik berpesan pada fahri hamzah dan fadli Zon bahwa "anggukan" jokowi telah memakan korban .jadi saatnya KMP melakukan instropeksi kedalam ,citra kalian sudah di titik nadir dalam persepsi publik kalau kalian tidak berubah hukumannya sudah nampak pada pilkada 2015, bahkan kalau kekecewaan publik menumpuk terus maka lihat finalisasi hukuman publik pada pemilu 2019 terhadap hasil partai kalian.

#SalamPencerahan 

Penulis adalah ; DIREKTUR EKSEKUTIF CENTER STUDY REPUBLIC ENLIGHTMENT FOR PROGESSIF MOVEMENT ( CS REFORM ) DAN PEMERHATI SOSIAL POLITIK NASIONAL TINGGAL DI JATENG 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun