Mohon tunggu...
Wijayanto
Wijayanto Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan yang menulis

Membaca, merenung, menulis

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Bagaimana Mengatasi Self Talk Negatif

14 September 2024   23:06 Diperbarui: 14 September 2024   23:13 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Jimmy Chan: https://www.pexels.com/photo/scribbles-on-wall-1309899/ 

Saat saya menulis muncul kebiasaan menulis yang saya lakukan; ketik-hapus, ketik-hapus, ketik-hapus selalu begitu sampai menyita banyak waktu yang seharusnya untuk lebih prduktif. Bahkan, Ketika tulisan sudah jadi saya tidak berani untuk menguploadnya. Saya merasa tulisan saya tidak pantas untuk diupload. Padahal itu hanya kata pikiran saya saja yang berisik. Inilah yang disebut dengan self talk negatif atau suara negatif.

Self talk negatif ini yang menghambat diri kita untuk lebih maju. Tidak ada yang salah dengan self talk  negatif. Dia berfungsi sebagai alarm bagi diri kita agar nantinya kita tidak ada rasa sakit ketika mendapat masalah dan aman. Tapi ketika dia mendominasi diri kita, ini yang membuat kita lemah bahkan mandeg.

Ketika self talk  muncul berulang dan berulang. Ini yang menghambat kemajuan hidup.

Lalu bagaimana mengatasi si self talk  ini agar tidak terus meracau untuk menghambat terus? Sebelum membahas tekniknya ada baiknya untuk perlu diketahui bahwa self talk ada positif dan self talk negatif. Self talk positif tentunya sangat membantu, sementara self talk negatif dapat menghambat kita, membuat kita macet dalam kehidupan.

Saya mengamati diri saya sendiri terlalu banyak self talk negatif yang sering muncul. Self talk negatif jika dibiarkan akan menjadi kebiasaan buruk. Jika kita terus saja memeliharanya dapat menjadi respon yang spontan ketika menghadapi peristiwa tertentu.

Akar dari self talk negatif adalah peristiwa masa lalu. Perlakuan buruk dari lingkungan entah dari keluarga maupun teman. Rasa rendah diri, rasa tidak layak. Tidak layak karena miskin, tidak layak karena derajatnya lebih rendah. Maka ujungnya adalah memperkuat rasa rendah diri. Sehingga muncullah self talk negatif.

Ketika muncul suara-suara negatif di dalam kepala. Sebetulnya kita punya kuasa untuk menghalaunya. Kalau suara negatif saja bisa muncul untuk suara yang baik kenapa tidak? Ah, sulit. Iya sulit memang karena sudah menjadi kebiasaan. Tapi Ketika kita tidak mencobanya maka kita tidak akan pernah tahu bagaimana hasilnya.

Langkah pertama ketika muncul suara negatif untuk menghalau suara-suara negatif adalah dengan menyadarinya kemudian katakan "stop" untuk suara negatif.

Langkah kedua katakan "aku menyadari bahwa suara-suara ini ada dan saya berhak untuk kemajuan hidup saya, maka bisakah saya melepaskan ini? Maukah saya melepaskan suara-suara ini? Kapan? Jawabnya sebaiknya adalah sekarang.

Setelah itu bicaralah kepada diri sendiri bahwa " saya mengijinkan suara-suara yang membangkitkan semangat saya hadir, saya mengijinkan saya berani untuk melakukan misalnya menulis atau hal lainnya.

Ada beberapa orang ia mampu untuk membuat keputusan yang cepat tetapi ada juga orang yang sulit membuat keputusan dan pada akhirnya benar-benar tidak membuat keputusan. Keberhasilan seringkali ditentukan oleh latihan-latihan kecil melakukan keberanian untuk membuat keputusan.

Jika kita tahu apa yang salah dengan diri kita maka kita tahu cara memperbaikinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun