Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengapa Hari Guru Nasional (HGN) Terpisah Dengan Hari Ulang Tahun (HUT) PGRI?

30 November 2024   13:20 Diperbarui: 30 November 2024   13:30 462
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hari guru nasional di velodrome/kemdikdasmen

Seorang kawan guru bertanya kepada Omjay. Mengapa hari guru nasional terpisah dengan hari ulang tahun PGRI? Padahal Tanggal 25 November diperingati sebagai Hari Guru Nasional di Indonesia untuk menghormati jasa dan peran guru dalam pendidikan. Penetapan hari ini berakar dari peringatan hari lahirnya Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), yang didirikan pada tanggal 25 November 1945.

Hari Guru Nasional menjadi momen untuk mengapresiasi dedikasi para guru dalam mendidik generasi penerus bangsa, serta untuk mengingatkan pentingnya pendidikan dalam pembangunan suatu negara. Selain itu, hari ini juga digunakan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang peran guru dan tantangan yang dihadapi dalam profesi ini.

Pertanyaan itu juga melengkapi artikel ayah Didi yang diposting di kompasiana di bawah ini:

https://www.kompasiana.com/didisuprijadi7413/674a76f734777c369d1638d2/pisahnya-acara-hut-pgri-dan-hgn-di-kementerian

Konferensi Kerja PGRI/dokpri
Konferensi Kerja PGRI/dokpri

Mengapa Hari Guru Nasional Terpisah dengan Hari Ulang Tahun PGRI?

Hari Guru Nasional (HGN) diperingati setiap tanggal 25 November, sementara Hari Ulang Tahun Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dirayakan pada tanggal 14 Desember 2024 di Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Meskipun keduanya berkaitan erat dengan dunia pendidikan dan profesionalisme guru, pemisahan tanggal perayaan ini memiliki makna yang dalam dan penting bagi pengembangan pendidikan di Indonesia.

Sejarah dan Latar Belakang

Hari Guru Nasional pertama kali ditetapkan pada tahun 1994 melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 78 Tahun 1994. Penetapan ini bertujuan untuk menghargai jasa dan peran guru dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. 

Sementara itu, PGRI sebagai organisasi profesi yang mewadahi para guru didirikan pada 25 November 1945, dan perayaan ulang tahunnya menjadi simbol persatuan dan perjuangan guru dalam memperjuangkan hak dan kesejahteraan mereka.

Prof. Dr. Unifah Rosyidi Ketua Umum PB PGRI/dokpri
Prof. Dr. Unifah Rosyidi Ketua Umum PB PGRI/dokpri

Makna Pemisahan HGN dan HUT PGRI

1. Penekanan pada Peran Guru

Hari Guru Nasional difokuskan pada penghargaan terhadap profesi guru secara keseluruhan. Ini adalah momen untuk merefleksikan kontribusi guru dalam pendidikan dan perkembangan karakter bangsa. Dengan pemisahan ini, masyarakat diingatkan bahwa peran guru tidak hanya sekadar pendidik, tetapi juga sebagai agen perubahan.

2. Memperkuat Identitas PGRI   

Dengan merayakan hari ulang tahun PGRI secara terpisah, organisasi ini dapat lebih menekankan perannya sebagai wadah bagi para guru untuk bersatu dan berjuang bersama. PGRI sebagai organisasi profesi memiliki tanggung jawab untuk memperjuangkan hak-hak guru, menjalin solidaritas, dan meningkatkan profesionalisme anggotanya.

3. Membangun Kesadaran Kolektif   

Pemisahan ini juga menciptakan kesempatan untuk meningkatkan kesadaran kolektif di kalangan masyarakat tentang pentingnya dukungan terhadap guru dan pendidikan. Hari Guru Nasional mengajak masyarakat untuk menghargai dan mendukung guru, sedangkan Hari Ulang Tahun PGRI mengingatkan kita akan pentingnya organisasi profesi guru dalam memperjuangkan nasib guru.

4. Fokus pada Isu-Isu Terkini   

Dengan dua perayaan yang terpisah, setiap tanggal dapat difokuskan pada isu-isu tertentu yang relevan. Hari Guru Nasional bisa menjadi momentum untuk membahas kebijakan pendidikan, sedangkan Hari Ulang Tahun PGRI bisa menjadi waktu untuk menyoroti tantangan yang dihadapi guru serta langkah-langkah untuk memperbaiki keadaan.

PGRI adalah organisasi guru tertua dan terbesar di republik Indonesia. PGRI adalah organisasi mandiri dan independent. Oleh karena itu, kemandirian menjadi hal utama dalam menjalankan organisasi profesi guru dari pusat hingga daerah.

Kesimpulan

Pemisahan antara Hari Guru Nasional dan Hari Ulang Tahun PGRI bukanlah tanpa alasan. Setiap tanggal memiliki makna dan tujuan yang berbeda, namun keduanya saling melengkapi dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. 

Dengan menghargai guru dan memperkuat organisasi yang menaungi mereka, kita berkontribusi pada masa depan pendidikan yang lebih baik. Mari kita rayakan kedua momen ini dengan penuh rasa syukur dan komitmen untuk mendukung guru dalam menjalankan tugas mulia mereka.

Wa group pgri/unifah
Wa group pgri/unifah

Selama kepemimpinan Prof. Dr. Unifah Rosyidi, M.Pd, PGRI semakin maju dan disegani. Pengurus besar PGRI selalu diperhitungkan dalam menentukan kebijakan pendidikan. Siapapun menterinya, pasti akan menghormati PGRI.

Sebagai seorang guru, Omjay bersyukur menjadi anggota PGRI, dan Omjay tak pernah lupa dengan PGRI yang telah banyak membantu guru dalam meningkatkan kesejahteraan guru di tanah air. Hidup guru, Hidup PGRI, Solidaritas yes! Selamat hari guru nasional, dan hari ulang tahun PGRI.

Omjay anggota PGRI/dokpri
Omjay anggota PGRI/dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun