Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Guru yang Bekerja Dari Lonceng ke Lonceng Akhirnya Bertemu Mendikdasmen, Prof. Dr. Abdul Mu'ti

29 November 2024   10:06 Diperbarui: 29 November 2024   10:06 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pak menteri menyalami pimpinan organisasi profesi guru/dokpri

Kamis, 26 November 2024 sekitar pukul 11.00 wib, 74 pimpinan organisasi profesi guru diajak beraudiensi dengan mendikdasmen bapak Prof. Dr. ABDUL MU'TI. Beliau didampingi ibu sekjen gtk kemdikdasmen dan ibu sekjen kemdikdasmen. Ketua komunitas guru tik dan kkpi bapak Bambang Susetiyanto, alhamdulillah bisa bersalaman langsung dengan pak abdul mu'ti.

Foto bersama mendikdasmen/dokpri
Foto bersama mendikdasmen/dokpri

Saat menyampaikan informasi, pak menteri menyampaikan tentang Guru dari Lonceng ke Lonceng. Omjay bersyukur mendapatkan informasi terbaru tentang kebijakan pendidikan saat ini setelah kemdikbusristek dipecah menjadi 3 kementrian.


Omjay menyimak Pernyataan Menteri Pendidikan Abdul Mu'ti dengan merekam dalam bentuk video.  Isinya daging semua. Omjay semagja merekamnya supaya informasi yang Omjay dapatkan terdokumentasi dengan baik. Sekaligus juga buat bahan menulis di kompasiana.

Omjay dan bu Capri ketua aisei
Omjay dan bu Capri ketua aisei

Beberapa video sudah Omjay upload ke channel youtube Omjay di https://youtube.com/wijayalabs.

Dalam era pendidikan yang terus berkembang, peran guru semakin krusial. Guru saat ini harus mampu menjadi guru profesional dan aktif dalam organisasi profesi guru. Ada 74 organisasi profesi guru yang diundang oleh dirjen gtk kemdikbud.

Persiapan audiensi dengan mendikdasmen/dokpri
Persiapan audiensi dengan mendikdasmen/dokpri

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Bapak Abdul Mu'ti, menekankan pentingnya peran guru yang bekerja "dari lonceng ke lonceng". Guru harus mampu membangun karkater siswa dengan baik tanpa dipusingkan urusan administrasi. Semua guru harus melayani muridnya dengan sepenuh hati dan ikhlas karena Allah.

Audiensi mendikdasmen dengan 74 pimpinan organisasi guru/dokpri
Audiensi mendikdasmen dengan 74 pimpinan organisasi guru/dokpri

Istilah ini menggambarkan dedikasi dan komitmen guru dalam mendidik siswa, tidak hanya di dalam kelas, tetapi juga dalam proses pembelajaran yang berkelanjutan. Guru harus menjadi tokoh inspiratif buat semua muridnya.

Penyampaian informasi dari mendikdasmen/dokpri
Penyampaian informasi dari mendikdasmen/dokpri

Makna "Dari Lonceng ke Lonceng"

Istilah "dari lonceng ke lonceng" merujuk pada waktu yang dihabiskan guru di sekolah, mulai dari bel masuk hingga bel pulang. Omjay sendiri berangkat ke sekolah pukul 05.00 wib dan sampai di rumah biasanya pukul 19.30 wib.

Namun, makna lebih dalam dari frasa ini adalah pengabdian yang ditunjukkan oleh para guru dalam mendidik dan membimbing siswa di setiap kesempatan. 

Hal Ini mencakup persiapan materi pelajaran, interaksi dengan siswa, hingga evaluasi hasil belajar. Guru harus menyiapkan materinya dengan baik.

Komitmen Guru

Bapak Abdul Mu'ti menyoroti bahwa meskipun tantangan dalam dunia pendidikan semakin kompleks, guru harus tetap berkomitmen untuk memberikan yang terbaik Untuk peserta didiknya. 

Tanya jawab salah seorang perwakilan organisasi profesi guru/dokpri
Tanya jawab salah seorang perwakilan organisasi profesi guru/dokpri

Mereka harus mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi, memahami kebutuhan siswa yang beragam, dan menciptakan lingkungan belajar yang inklusif. Oleh karena itu kompetensi guru sangat penting dalam mengelola pembelajaran di sekolah.

Dengan demikian, guru tidak hanya menjadi penyampai informasi, tetapi juga sebagai fasilitator, motivator, dan teladan bagi siswa. Ini menjadi tantangan sekaligus peluang bagi para pendidik untuk terus meningkatkan kompetensi profesional mereka.

Peran Pendidikan Karakter

Dalam pernyataannya, Bapak Mu'ti juga menekankan pentingnya pendidikan karakter. Pendidikan tidak hanya sekadar transfer ilmu pengetahuan, tetapi juga membangun sikap dan nilai-nilai positif pada siswa. 

Guru berperan penting dalam membentuk karakter siswa melalui teladan yang baik dan pendekatan yang mendidik.

Kesimpulan

Pernyataan Menteri Pendidikan Abdul Mu'ti tentang guru yang bekerja "dari lonceng ke lonceng" mengingatkan kita akan pentingnya dedikasi dan komitmen para pendidik. 

Dalam menjalankan tugasnya, guru tidak hanya mengajar, tetapi juga membentuk generasi masa depan yang berkualitas. 

Dengan dukungan yang tepat, baik dari pemerintah maupun masyarakat, kita dapat menciptakan iklim pendidikan yang kondusif untuk semua.

Guru adalah pilar utama dalam menciptakan pendidikan yang berkualitas, dan upaya mereka patut dihargai dan didukung.

Demikianlah kisah Omjay tentang guru yang bwkwrja dari lonceng ke lonceng. Semoga bwrmanfaat buat pembaca kompasianq.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun