6. Program Guru Penggerak
Banyak guru yang protes, karena program ini hanya untuk guru-guru terpilih. Mereka yang tidak terpilih merasa dirugikan, karena uang rakyat yang ada hanya untuk guru pilihan saja. Sementara itu,masih banyak guru honorer berlinang air mata, bahkan dikriminalisasi seperti guru honorer Supriyani.
Penutup dan Kesimpulan
Di tengah berbagai kritik yang mengemuka, penting untuk diingat bahwa reformasi pendidikan di Indonesia adalah proses yang kompleks dan memerlukan waktu. Nadiem Makarim, sebagai pemimpin, menghadapi tantangan besar dalam mengimplementasikan program-programnya. Diperlukan kolaborasi yang lebih baik antara pemerintah, pendidik, dan masyarakat untuk menciptakan sistem pendidikan yang lebih inklusif dan berkualitas. Dengan mendengarkan masukan dari berbagai pihak, diharapkan kebijakan yang diambil dapat lebih efektif dan memberikan manfaat bagi seluruh siswa di Indonesia.
Demikianlah kisah Omjay kali ini tentang menjawab pertanyaan seorang teman. Emang Program Mendikbudristek Nadiem Makarim Jelek? Semoga bermanfaat buat pembaca kompasiana tercinta.
Salam Blogger Persahabatan
Omjay/Kakek Jay
Guru Blogger Indonesia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H