Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Emang Program Mendikbudristek Nadiem Makarim Jelek?

14 November 2024   07:07 Diperbarui: 14 November 2024   07:10 765
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selain itu, siswa yang diujikan tidak semuanya sehingga belum melihat semua kemampuan siswa di sekolah. Hanya siswa yang terpilih saja yang ikut AKM.

3. Program Sekolah Penggerak

Program Sekolah Penggerak adalah inisiatif untuk meningkatkan kualitas sekolah di seluruh Indonesia. Namun, program ini dikritik karena dianggap tidak merata. Padahal masih banyak gedung sekolah yang kurang baik kondisi gedungnya.

Banyak sekolah di daerah terpencil merasa diabaikan karena tidak memiliki akses yang sama terhadap sumber daya dan pelatihan yang ditawarkan. Hal ini menimbulkan kesenjangan yang lebih besar antara sekolah-sekolah di daerah perkotaan dan pedesaan.

4. Fokus pada Teknologi Tanpa Infrastruktur Memadai

Dengan berkembangnya teknologi dalam pendidikan, Nadiem Makarim mendorong penggunaan platform digital dalam proses belajar mengajar. Namun, kritik muncul terkait infrastruktur yang belum memadai, terutama di daerah terpencil. 

Banyak siswa yang tidak memiliki akses internet yang stabil atau perangkat yang memadai untuk mengikuti pembelajaran daring, sehingga tujuan digitalisasi pendidikan menjadi sulit tercapai. Inilah mengapa ada anggota DPR komisi X dari NTT yang marah sama Nadiem Makarim.


5. Kurangnya Keterlibatan Stakeholder

Kritik lain yang muncul adalah kurangnya keterlibatan berbagai stakeholder dalam merumuskan kebijakan pendidikan. Beberapa guru, orang tua, dan siswa merasa bahwa suara mereka tidak didengar dalam proses pengambilan keputusan. 

Hal ini menciptakan ketidakpuasan dan resistensi terhadap kebijakan yang diterapkan. Banyakpakar pendidikan tidak diajak bicara sehingga kebijakan pendidikan dianggap hanya maunya sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun