Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Air Mata Guru Honorer Bernama Supriyani

23 Oktober 2024   08:21 Diperbarui: 23 Oktober 2024   13:03 919
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Air Mata Guru Honorer Supriyani di Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara menjadi kisah Omjay kali ini. Seorang guru sekolah dasar yang saat ini menjadi trending topik di media sosial. 

Input sumber gambar tribun
Input sumber gambar tribun

Beliau ditahan, karena dianggap menganiaya muridnya yang berada di kelas 1 SD. Ayahnya seorang polisi, dan ibu guru Supriyani tak berdaya dibuatnya. Kasusnya viral di berbagai media sosial. PGRI bergerak untuk membebasskan beliau dari berbagai macam tuduhan. Beliau harus dibebaskan karena jelas-jelas tidak bersalah, dan beliau sudah menjalankan tugasnya sebagai seorang guru.


Di tengah hamparan hijau yang menyejukkan, terdapat sebuah kisah yang menggugah hati tentang seorang guru honorer bernama Supriyani yang mengajar di Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara. Inilah air mata guru honorer bernama Supriyani.

Input sumber gambar hilma facebook
Input sumber gambar hilma facebook

Supriyani bukan hanya sekadar mengajar; ia adalah sosok pengorbanan yang menghadapi berbagai tantangan demi mencerdaskan generasi penerus. Supriyani tak ingin generasi emas Indonesia menjasi cemas dan lemas.

Sebagai guru honorer, Supriyani tidak mendapatkan gaji tetap yang layak. Ia mengandalkan honor yang sering kali tidak menentu, membuatnya harus berjuang keras untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Ibu 2 orang anak ini tak pernah mengeluh.

Meskipun demikian, semangatnya untuk mengajar tidak pernah surut. Ia percaya bahwa pendidikan adalah kunci untuk mengubah masa depan anak-anak di daerahnya. Selamat 16 tahun mengabdi belum juga diangkat menjadi pegawai negeri.

Air mata Supriyani sering kali mengalir bukan hanya karena kesedihan akan nasibnya, tetapi juga karena kepedihan melihat kondisi sekolah yang minim fasilitas. Beliau tetap bekerja ikhlas mencerdaskan kehidupan bangsa.

Dalam kelas yang sederhana, ia berusaha memberikan yang terbaik bagi siswa-siswinya. Dengan alat peraga seadanya, ia mengajarkan pelajaran dengan penuh dedikasi, berusaha membangkitkan minat belajar anak-anak yang sering kali terhalang oleh keterbatasan.

Supriyani juga aktif dalam memperjuangkan hak-hak guru honorer lainnya. Ia menjadi anggota PGRI, dan kerap terlibat dalam berbagai forum dan diskusi, menyuarakan aspirasi para pendidik yang sering kali terabaikan. 

Melalui perjuangannya, ia berharap dapat mengubah pandangan masyarakat dan pemerintah terhadap guru honorer, agar mereka mendapatkan penghargaan yang layak atas dedikasi dan pengorbanan yang telah diberikan.

Kisah Supriyani adalah gambaran nyata dari banyak guru honorer di Indonesia yang berjuang tanpa pamrih. Mereka adalah pahlawan tanpa tanda jasa yang berusaha mencerdaskan anak bangsa di tengah berbagai keterbatasan. 

Sudah 16 tahun ibu Guru Supriyani bertahan menjadi seorang guru honorer. Tidak pernah dia bermimpi akan berhadapan dengan hukum yang membuatnya ditahan polisi. Inilah kisah sedih ibu guru Supriyani.

Semoga dengan adanya perhatian lebih dari pemerintah dan masyarakat, nasib guru honorer seperti Supriyani dapat semakin baik, agar mereka dapat terus berkarya dan memberikan yang terbaik untuk generasi mendatang.

Ibu Supriyani, S.Pd. Guru SDN  Baito, Konawe Selatan. Beliau telah ditahan Polisi setempat karena menegur siswa yang nakal. Orang Tua siswa tersebut adalah anggota Polisi. Berita ini sungguh menyedihkan hati. PGRI langsung bergerak, dan alhamdulillah ibu guru Suryani sudah keluar dari tahanan untuk sementara waktu. PGRI terus berjuang agar beliau dapat dibebaskan dari segala tuntunan hukum. Sebab beliau masih mengikuti proses pemberkasan menjadi guru PPPK dan mengikitu Pendidikan Profesi Guru (PPG).

"Hebat kalian polisi begitu gagahnya menangkap ibu guru, coba tangkap itu koruptor kelas kakap". Begitu kata salah satu netizen di youtube. Gemes sekali membaca berita kisah ibu Suryani ini.

Semua guru honor di seluruh tanah air harus bersatu membela ibu guru honor ini. Bukan hanya guru honorer saja yang bersatu, seluruh rakyat Indonesia harus bantu ibu supriyani ini, para advokat ayo bantu ibu guru honor ini.

Semoga segera dibebaskan dari segala macam tuduhan.  Air mata guru honorer bernama Supriyani tak boleh tumpah lagi, karena dianggap menganiaya anak polisi. Save ibu Guru Supriyani.

Salam Blogger Persahabatan

Omjay/Kakek Jay

Guru Blogger Indonesia

Blog https://wijayalabs.com

Input sumber gambar dokpri
Input sumber gambar dokpri

https://video.kompasiana.com/omjaylabs/6716ea2e34777c472e180cc2/save-ibu-supriyani-s-pd

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun