Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Apa Sikap PGRI yang Dipimpin Prof. Dr. Unifah Rosyidi Menghadapi Pilkada Serentak?

9 Oktober 2024   06:34 Diperbarui: 9 Oktober 2024   06:51 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar PGRI

Apa Sikap PGRI yang Dipimpin oleh Prof. Dr. Unifah Rosyidi dalam Menghadapi Pilkada Serentak?

Seorang kawan bertanya kepada omjay tentang pertanyaan di atas. Omjay mrnjawabnya dalam kisah Omjay berikut ini. Supaya anda memahami apa sikap PGRI.

Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) sebagai organisasi profesi guru memiliki peran penting dalam mempengaruhi pendidikan dan masyarakat. 

Dalam konteks Pilkada serentak, PGRI memiliki beberapa sikap dan langkah strategis yang dapat ditempuh untuk memastikan proses pemilihan berjalan dengan baik dan mendukung pendidikan serta kesejahteraan masyarakat.

1. PGRI Mengajak Anggota untuk Bersikap Netral

PGRI mendorong semua anggotanya untuk bersikap netral dan tidak terlibat dalam politik praktis. Hal ini penting agar guru tetap fokus pada tugas utama mereka, yaitu mendidik dan membentuk karakter peserta didik. Sikap netral juga membantu menjaga integritas profesi guru di mata masyarakat.

2. PGRI Mendorong Pendidikan Politik yang Sehat

PGRI berkomitmen untuk memberikan pendidikan politik yang sehat kepada masyarakat, terutama kepada siswa. Melalui program-program pendidikan, PGRI dapat memberikan pemahaman tentang pentingnya partisipasi dalam pemilu, hak dan kewajiban sebagai pemilih, serta dampak dari pilihan yang diambil.

3.  PGRI Menjaga Stabilitas dan Keamanan Lingkungan Sekolah

Dalam menghadapi Pilkada, PGRI mengajak para guru untuk berperan aktif dalam menjaga stabilitas dan keamanan lingkungan sekolah. Sekolah harus menjadi tempat yang kondusif bagi pembelajaran, tanpa terpengaruh oleh dinamika politik yang dapat mengganggu proses pendidikan.

4. PGRI Mendorong Partisipasi Anggota dalam Pemilu

PGRI juga mendorong anggotanya untuk berpartisipasi aktif dalam pemilu sebagai wujud tanggung jawab sosial. Guru yang aktif dalam pemilu dapat memberikan contoh yang baik bagi siswa dan masyarakat, serta memperkuat demokrasi di tingkat lokal.

5. PGRI Mengawasi Proses Pemilihan

PGRI dapat berperan sebagai pengawas dalam proses pemilihan untuk memastikan bahwa pelaksanaan Pilkada berjalan transparan dan adil. Hal ini dapat dilakukan melalui kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk lembaga pemilihan. Anggota PGRI diharapkan dapat berperan aktif mengawasi proses pemilihan. Seperti menjadi anggota KPPS di setiap TPS yang ada di tingkat RW hingga kecamatan sampai kabupaten dan walikota.

6. Menyuarakan Kepentingan Pendidikan

PGRI harus tetap menyuarakan kepentingan pendidikan dalam setiap proses politik, termasuk Pilkada. Calon kepala daerah diharapkan dapat memperhatikan dan mengutamakan isu-isu pendidikan dalam program dan visi misi mereka.

Mengapa PGRI yang dipimpin oleh Prof. Dr. Unifah Rosyidi Disegani? Sebab beliau terpilih secara aklamasi. Mereka yang hendak menjatuhkannya kecewa luar biasa atau KLB.

Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) merupakan organisasi profesi yang memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. 

Di bawah kepemimpinan Unifah Rosyidi, PGRI semakin dikenal dan disegani, baik di kalangan pendidik maupun di masyarakat luas. 

Berikut beberapa alasan mengapa kepemimpinan Unifah Rosyidi di PGRI mendapatkan pengakuan dan penghormatan.

1. Komitmen Terhadap Kualitas Pendidikan

Unifah Rosyidi menunjukkan komitmen yang kuat terhadap peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia. Ia mendorong pengembangan profesionalisme guru melalui pelatihan dan pendidikan berkelanjutan. Dengan visi yang jelas, ia berhasil memfokuskan perhatian PGRI pada pentingnya pendidikan yang berkualitas untuk semua.

2. Advokasi untuk Kesejahteraan Guru

Di bawah kepemimpinan Unifah, PGRI aktif memperjuangkan hak-hak dan kesejahteraan guru. Ia berupaya memastikan bahwa guru mendapatkan perlindungan yang layak, baik dari segi hukum maupun finansial. Upaya ini tidak hanya meningkatkan kesejahteraan guru, tetapi juga menciptakan lingkungan kerja yang lebih baik bagi mereka.

3. Kemandirian dan Peran dalam Kebijakan Pendidikan

Unifah Rosyidi mengedepankan pentingnya kemandirian PGRI dalam pengambilan keputusan terkait pendidikan. Ia aktif terlibat dalam dialog dengan pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya untuk menyuarakan aspirasi guru. 

Dengan cara ini, PGRI dapat berkontribusi secara signifikan dalam merumuskan kebijakan pendidikan yang lebih baik.

4. Inovasi dalam Pendidikan

Di era digital ini, Unifah Rosyidi juga mendorong penerapan teknologi dalam pendidikan. Ia mengajak para guru untuk beradaptasi dengan perubahan zaman dan memanfaatkan teknologi sebagai alat bantu belajar. Inovasi ini tidak hanya meningkatkan proses pembelajaran, tetapi juga mempersiapkan siswa untuk menghadapi tantangan global.

5. Kepemimpinan yang Inspiratif

Unifah Rosyidi dikenal sebagai sosok yang inspiratif dan mampu memotivasi guru-guru di seluruh Indonesia. Kepemimpinannya yang inklusif dan kolaboratif menciptakan semangat kebersamaan di kalangan anggota PGRI. Ia memperlihatkan bahwa kepemimpinan yang baik tidak hanya tentang kekuasaan, tetapi juga tentang pelayanan dan pengabdian kepada profesi.

6. Pengaruh di Tingkat Nasional dan Internasional

Di bawah kepemimpinannya, PGRI tidak hanya berpengaruh di tingkat nasional tetapi juga di kancah internasional. Unifah Rosyidi aktif berpartisipasi dalam berbagai forum pendidikan global, memperjuangkan kepentingan guru Indonesia di luar negeri. Hal ini semakin menegaskan posisi PGRI sebagai organisasi yang disegani di tingkat internasional.

Kepemimpinan Unifah Rosyidi di PGRI menunjukkan bahwa dengan komitmen, advokasi, inovasi, dan kepemimpinan yang inspiratif, sebuah organisasi dapat tumbuh dan mendapatkan pengakuan. PGRI di bawah Unifah Rosyidi bukan hanya sekadar organisasi profesi, tetapi juga menjadi pilar penting dalam pengembangan pendidikan di Indonesia. Dengan segala pencapaian tersebut, tidak heran jika PGRI dipimpin Unifah Rosyidi disegani oleh banyak pihak.

Kesimpulan

Dalam menghadapi Pilkada serentak, PGRI memiliki tanggung jawab untuk menjaga netralitas, mendidik masyarakat, serta memastikan bahwa proses pemilihan berjalan dengan baik. 

Dengan demikian, peran PGRI tidak hanya terbatas pada dunia pendidikan, tetapi juga berkontribusi pada pembangunan demokrasi yang lebih baik di Indonesia.

Salam Blogger Persahabatan

Omjay/Kakek Jay

Guru blogger Indonesia

Blog https://wijayalabs.com

Input sumber gambar dokpri
Input sumber gambar dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun