Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Suka Duka Pedagang Malioboro Yogyakarta

3 Oktober 2024   19:56 Diperbarui: 4 Oktober 2024   08:14 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suka Duka Pedagang di Malioboro, Yogyakarta. Inilah kisah omjay kali ini. Tadi pagi omjay melihat tukang becak sarapan pagi. Malam ini omjay bertemu dengan pedagang Malioboro yogyakarta. Namanya pak Guntur. Beliau berdagang asesoris.

Sumber gambar dokpri
Sumber gambar dokpri

Malioboro, sebagai salah satu ikon pariwisata di Yogyakarta, tidak hanya terkenal karena keindahan dan kekayaan budayanya, tetapi juga karena keramahtamahan para pedagang yang berjualan di sepanjang jalan ini. Namun, di balik kesibukan dan kehidupan yang berwarna-warni, terdapat suka duka yang dialami oleh para pedagang.

Anak-anak nampak senang sekali belanja di malioboro. Bahkan ada yang berfoto mesra dengan hantu Malioboro.

Input sumber gambar dokpri
Input sumber gambar dokpri

Suka: Kesempatan dan Kebersamaan

Salah satu suka yang dirasakan pedagang di Malioboro adalah kesempatan untuk mendapatkan penghasilan dari berbagai kalangan pengunjung. Dengan ribuan wisatawan yang datang setiap harinya, pedagang memiliki peluang besar untuk menjual produk mereka, mulai dari souvenir, makanan khas, hingga kerajinan tangan. Keberadaan pedagang juga menambah keunikan dan daya tarik Malioboro sebagai pusat perbelanjaan yang hidup.

Selain itu, komunitas pedagang di Malioboro seringkali saling mendukung satu sama lain. Mereka membentuk jaringan sosial yang kuat, di mana pengalaman dan tips berdagang dibagikan. Hal ini menciptakan rasa kebersamaan dan solidaritas di antara mereka, yang membuat pekerjaan sehari-hari menjadi lebih menyenangkan.

Duka: Tantangan dan Persaingan

Di sisi lain, ada berbagai tantangan yang harus dihadapi oleh para pedagang. Persaingan yang ketat menjadi salah satu masalah utama. Dengan banyaknya pedagang yang menawarkan produk serupa, mereka harus berusaha keras untuk menarik perhatian pembeli. Inovasi dan keunikan produk menjadi kunci untuk bertahan di pasar yang sangat kompetitif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun