Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Kalimat Penting dalam Film Korea RoffTop Prince: Apa yang Mati Dalam Kehidupan dan Hidup Dalam Kematian?

24 September 2024   17:35 Diperbarui: 24 September 2024   17:37 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar dokpri

Dalam perjalanan hidup, ada kalanya kita menghadapi tantangan yang begitu berat sehingga harapan kita pudar. Perasaan putus asa ini bisa membuat kita merasa seolah-olah telah mati di dalam jiwa kita.

2. Rutinitas yang Monoton: 

Hidup dalam rutinitas yang membosankan dan tidak memberikan makna dapat membuat seseorang merasa "mati." Tanpa ada gairah atau tujuan, hidup terasa hampa.

3. Ketidakmampuan untuk Berkembang:

Ketika seseorang tidak dapat tumbuh dan berkembang, baik secara pribadi maupun profesional, mereka mungkin merasakan stagnasi. Ini bisa menjadi bentuk kematian spiritual, di mana potensi yang ada tidak pernah digunakan.

Hidup dalam Kematian

Di sisi lain, konsep "hidup dalam kematian" menawarkan pandangan yang lebih optimis. Ini merujuk pada cara kita mengenang dan menghargai mereka yang telah tiada. Beberapa aspek yang bisa dianggap sebagai "hidup dalam kematian" antara lain:

1. Warisan: 

Setiap orang meninggalkan warisan, baik dalam bentuk ingatan, pengaruh, atau karya yang menginspirasi. Melalui warisan ini, seseorang dapat terus hidup dalam hati dan pikiran orang lain.

2. Kenangan dan Cerita: 

Meskipun fisik seseorang mungkin sudah tiada, kenangan dan cerita tentang mereka tetap hidup. Ini adalah cara untuk merayakan kehidupan mereka dan mengingat pelajaran yang telah mereka berikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun