Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Money

Pernahkah Kamu Tidak Punya Uang?

21 September 2024   14:09 Diperbarui: 21 September 2024   21:22 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernahkan kamu tak punya uang? Begitulah seorang kawan bertanya kepada Omjay eh kakek Jay. Omjay lalu menjawab pernah.

Sewaktu Omjay lahir ke dunia, Omjay tak punya uang. Persis seperti cucu kakek jay yang tak punya uang dan sedang tertidur lelap. 

Tanaya Faza Atisa tak punya uang dari semenjak lahir sampai sekarang. Tanaya Faza Atisa hanya punya ayah dan ibu. Kakek dan nenek serta Tante ontot yang baik hati.

Jadi kalau sekarang Omjay gak punya uang mah biasa. Sebab dari lahir Omjay gak punya uang. Ayah dan ibu yang memberikan Omjay uang buat jajan. Lalu Omjay bawa ketika jajan di sekolah.

Setelah lulus sekolah dasar, Omjay dikasih uang jajan lebih banyak. Sebab makanan di kantin sekolah mulai lebih mahal daripada di kantin sekolah dasar. Transportasi yang dulunya jalan kaki ke sekolah, sekarang mulai naik bus kota. Uang Jajang semakin bertambah buat ongkos naik bus.

Saat sekolah di sekolah teknik menengah atau STM, uang jajan Omjay semakin bertambah. Sebab naik busnya harus dua kali supaya sampai ke sekolah. Pertama naik metromini sampai prapatan lampu merah Halim dan kemudian dari Halim naik bus kota menuju jembatan Jatinegara.

Setelah lulus dari STM, Omjay tidak lagi dikasih uang jajan. Alhamdulillah Omjay diterima bekerja di perusahaan jepang yang ada di pasar Kemis Tangerang. Akhirnya Omjay punya uang buat bayar kost rumah sepetak di daerah pasar Kemis. Dekat dari pabrik motor tempat Omjay bekerja.

Selama bekerja dengan perusahaan Honda motor, Omjay selalu punya uang karena dapat gaji bulanan. Lumayan buat bujangan kayak Omjay. Sebagian Omjay kasih ke orangtua buat bantu kebutuhan sehari-hari. Seperti memasak makanan dan minuman. 

Ibu pasti masak enak kalau punya uang dari anak-anak nya yang sudah bekerja. Kami makan sayur lodeh dengan lauk tahu tempe serta sambal goreng kentang yang lezat. Plus ikan asin yang ibu beli di pasar pedongkelan Jakarta Utara.

Sekarang ayah dan ibu telah tiada. Meninggalkan kenangan yang begitu indah. Terutama saat kami makan bersama di meja makan. Kebiasaan berkumpul bersama keenam anaknya hanya tinggal kenangan.

Sekarang Omjay kagak punya uang. Tadi pagi terpaksa ngutang dulu sama bang darwis tukang bubur langganan. Hari ini Omjay lupa ambil uang cash di ATM depan sekolah. Pas mau beli bubur ayam tak ada uang cash. Padahal cuma Rp. 10.000 harga bubur ayamnya.

Input sumber gambar dokpri
Input sumber gambar dokpri

Abang Darwis belum punya barkot untuk bisa dibayar pakai uang digital. Jadi Omjay terpaksa utang dulu. Untunglah Abang Darwis punya e-walet yang bernama dana. Omjay langsung transfer ke nomor dana bang Darwis pakai akun rekening bank BNI.

Sewaktu belajar di China university of mining technology atau cumt, semua pedagang di sana sudah punya barkot digital. Semua pembeli tinggal bayar pakai ponsel masing-masing. Sangat praktis dan tidak memerlukan uang kembalian.

Sekarang kalau ditanya pernahkah Omjay tak punya uang kertas? Pernah. Tapi uang cash atau uang kertas yang tinggal bayar kalau mau belanja. Sekarang uang ada di HP bukan lagi di dompet.

Tadi pagi Omjay ambil uang di ATM bank BNI. Uang kertas Rp. 250.000 masuk dompet. Omjay panggil tukang lontong sayur untuk makan siang. Bayar Rp  12.000 sudah cukup kenyang. Alhamdulillah harga kaki lima rasa bintang lima.

Setelah makan lontong sayur, datang tukang es cendol campur. Rasanya enak sekali. Harganya cuma Rp. 10.000. Alhamdulillah semuanya dibayar pakai uang kertas dan bukan uang digital. Rasa lapar dan hauspun hilang.

Jadi pernahkah kamu tak punya uang? Pernah. Saat masih bayi Omjay tak punya uang dan bahagia bersama keluarga tercinta. Ayah dan ibu selalu memberi Omjay uang jajan buat jajan di sekolah. Itulah Masa terindah dalam hidupku.

Salam blogger persahabatan 

Omjay/Kakek Jay

Guru blogger Indonesia 

Blog https://wijayalabs.com

Input sumber gambar dokpri
Input sumber gambar dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun