Berkas fulus semuanya mulus. Begitulah seorang kawan mengatakan kepada Omjay. Padahal tidak semua hal dapat dibeli dengan uang. Masih ada hal penting yang tak bisa dibeli dengan uang. Contohnya kebahagiaan.
Banyak orang kaya uangnya banyak tapi tidak menemukan kebahagiaan. Sementara ada orang miskin bahagia. Jadi tidak benar berkat fulus semuanya mulus. Masih ada hal lain yang tak bisa dibeli dengan uang.
Apa yang harus dilakukan oleh seorang anak manusia yang uangnya banyak?
Sebaiknya manfaatkan uang yang ada untuk berbuat kebaikan demi kebaikan. Berbagilah kepada orang lain yang membutuhkan. Dengan begitu kita bisa saling tolong menolong dalam kebaikan. Berbagi tak pernah merugi. Semakin banyak memberi akan semakin banyak menerima.
Berkat fulus semuanya mulus. Dengan niat yang tulus semuanya akan menjelma menjadi kebahagiaan dan hidup menjadi lebih bermakna. Sebab hidupnya bermanfaat buat orang lain. Sebaik-baik manusia adalah orang yang bermanfaat bagi orang lain.
Mengapa hidup harus bermanfaat dengan orang lain?
Sebab kita hidup bersama orang lain dan makhluk hidup lainnya. Uang yang ada diberikan kepada orang lain. Sebagai tanda terima kasih atas jasa yang telah diberikan nya. Setiap orang memang butuh uang. Namun kasih sayang jauh lebih penting daripada uang atau money.
Hidup memerlukan kasih sayang. Ada cinta di dalamnya. Cinta anak kepada orang tuanya dan cinta orang tua kepada anaknya. Semuanya harus saling mencintai sehingga hanya memberi tak harap kembali.
Mereka hidup dalam keluarga yang bahagia. Rukun dan damai sampai anak cucu. Tak ada kebencian dalam hati mereka. Semuanya saling melengkapi sehingga tak ada orang yang merasa teraniaya atau terzolimi.
Harta yang paling berharga adalah keluarga. Oleh karena itu jagalah dirimu dan keluargamu dari siksa api neraka. Jangan biarkan salah seorang anggota keluarga menjadi manusia yang egois dan hanya mementingkan dirinya sendiri.Â
Itulah mengapa pendidikan dalam keluarga itu penting sebelum pendidikan di sekolah dan masyarakat. Kepala keluarga harus punya tanggung jawab untuk mendidik putra-putrinya menjadi anak yang Sholeh dan Sholehah.
Berkat fulus semuanya mulus. Anak-anak bisa sekolah di tempat yang mereka inginkan. Sekolah adalah tempat dimana anak manusia mendapatkan pendidikan dan mendapatkan pengajaran dari seorang guru. Ketika murid bertemu guru yang menginspirasi, maka muridnya akan menjadi manusia yang pintar dan cerdas. Juga punya rasa empati kepada sesama manusia.
Berkat fulus semuanya mulus. Ketika lulus sekolah, seorang anak akan melanjutkan ke perguruan tinggi. Mereka yang anak orang kaya tak akan kesulitan melanjutkan pendidikan. Namun, buat orang miskin tak bisa melanjutkan kuliah, karena tak ada biaya.
Mereka yang cerdas dan pintar dapat melanjutkan kuliah dengan beasiswa. Mereka yang beruntung akan berusaha untuk kuliah di perguruan tinggi idamannya.
Kapan itu akan terjadi? Omjay sendiri mengalaminya ketika hendak melanjutkan kuliah di perguruan tinggi. Uang tak ada dan hanya semangat yang masih tersisa. Alhamdulillah dapat beasiswa ke kota Jakarta kemudian kuliah di IKIP Jakarta yang sekarang bernama UNJ.
Dimana Omjay menyelesaikan kuliahnya? Omjay menyelesaikan kuliahnya di Jakarta dan bekerja di Jakarta. Keberuntungan berpihak kepada Omjay dan mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan kuliah di S2 dan S3 di kampus UNJ Rawamangun Jakarta Timur.
Berkat fulus semuanya berjalan mulus. Selalu ada cerita di setiap kejadian. Tidak semua uang yang ada dapat memuluskan apa yang diinginkan. Itulah yang namanya takdir. Manusia boleh berusaha, namun takdir Allah SWT yang lebih berkuasa.
Demikianlah kisah Omjay kali ini tentang berkat fulus semuanya menjadi mulus. Liburan maulid nabi Muhammad Saw kali ini sangat berkesan.Â
Kisah Rasulullah nabi Muhammad Saw dapat dijadikan pelajaran penting bahwa anak yatim piatu bisa sukses dan mampu menjadi pemimpin spiritual yang dikagumi umat Islam. Bahkan oleh umat lainnya di dunia. Rindu kami padamu ya Rasulullah Muhammad Saw.
Salam blogger persahabatanÂ
Omjay/Kakek Jay
Guru blogger IndonesiaÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H