Sejarah Perjuangan Guru TIK dan KKPI. Inilah topik kisah Omjay eh Kakek Jay kali ini. Semoga anda tahu sejarah pejuangan guru TIK dan KKPI yang sekarang berganti nama menjadi Informatika dalam kurikulum merdeka.
Mengenang KembaliHari ini, Senin, 2 September 2024, facebook mengingatkan kembalinsejarah perjuangan guru TIK dan KKPI yang hilang dalam kurikulum 2013. Kami berjuang dan mendatangi mendikbud Muhammad Nuh di kantornya. Kami berdialog langsung dengan beliau. Namun beliau tetap kekeuh tidak akan mengembalikan mata pelajaran TIK dan KKPI di SMK. Beliau tetap mengganti matpel TIK dan KKPI dengan Prakarya dalam kurikulum 2013.
Dari awal digulirkannya, kurikulum 2013 memang sudah menuai pro dan kontra. Masalahnya semakin menumpuk ketika pergantian rezim pemerintahan.Â
Mendikbud baru ketiban banyak masalah. Sedikit demi sedikit masalah diselesaikan dengan baik oleh pak Anies Baswedan, mendikbud pilihan presiden Jokowi. Namun sayang, Pak Anies diganti oleh presiden Jokowi. Mendikbud berganti baru dan dipagang bapak Muhajir Efendy.
Omjay sangat maklum dengan perubahan kurikulum. Adalah sebuah kewajaran bila kurikulum itu senantiasa diperbaharui. Namun demikian, kurikulum yang digulirkan tidak boleh dibuat tergesa-gesa.Â
Jangan sampai banyak memakan korban. Pada akhirnya guru jugalah yang paling banyak menderita. Terutama guru yang mata pelajarannya tidak nongol lagi di kurikulum 2013.Â
Mata pelajaran TIK adalah salah satunya. TIK adalah singkatan dari Teknologi Informasi dan Komunikasi. KKPI adalah singkatan dari Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi.
Tadinya Omjay menanggap kurikulum baru ini adalah sebuah tantangan. Prof Abdul Malik Fajar (Mantan mendiknas) mengatakan, "kurikulum adalah sebuah menu yang disajikan agar dapat menyenangkan, mengasyikkan dan mencerdaskan". Kalau ketiga point itu tidak terwujud, maka sudah bisa dipastikan kurikulum tersebut memang tidak layak dipertahankan.Â
Mareka yang mempertahankan biasanya mereka yang kecipratan proyek kurikulum 2013. Dicarilah dalil-dalil hukum dan teori untuk membenarkannya. Pada akhirnya yang muncul ke permukaan hanya pembenaran dan bukan kebenaran.
Ketika mendapatkan undangan untuk mengikuti diklat kurikulum 2013 di hotel berbintang, Omjay berharap ada sesuatu yang baru muncul. Tapi sayang, Omjay tak mendapatkannya. Omjay hanya menyaksikan para instruktur yang hanya bisa membaca slide power point dari para pejabat pusat kurikulum dan perbukuan.Â
Dari guru yang ikut jadi instruktur waktu itu, hanya bisa pelenga-pelongo menyaksikan kami para peserta yang kritis bertanya sana sini. Bagi kami, kurikulum 2013 hanya menimbulkan masalah baru.Â
Bahkan ada mata pelajaran baru yang menggantikan TIK di SMP dan SMA. Namnya mata pelajara prakarya tak jelas perguruan tingginya, karena belum pernah ada sarjana prakarya di perguruan tinggi yang Omjay ikuti.
Sebagai guru TIK saat itu, Omjay tak bisa menolak tugas untuk menjadi guru prakarya. Dua tahun mencoba mencintai mata pelajaran prakarya, tapi ternyata tak bisa. Omjay lebih mencintai mata pelajaran TIK di SMP.Â
Setiap kali anak-anak bertanya kapan belajar TIK lagi, maka Omjay tak bisa menjawabnya dengan cara-cara seorang akademisi. Omjay hanya bilang pada mereka, tunggulah presiden baru. Waktu itu, pemilihan presiden sedang seru-serunya. Jokowi dan Prabowo bertarung merebut hati rakyat.
Presiden Jokowi terpilih. Beliau menunjuk mendikbud baru yang kita semua sudah tahu kapasitas dan kredibilitasnya. Pak Anies Baswedan tahu, banyak masalah dalam proyek kurikulum 2013. Penghentian sementara kurikulum 2013 menjadi obat penenang bagi kami yang mata pelajarannya hilang. Mata pelajaran TIK masih ada di kurikulum 2006. Kamipun bernafas lega untuk sementara.
Mereka yang kembali ke kurikulum 2006 atau ktsp rata-rata senang sekali. Mereka tidak lagi disulitkan urusan penilaian. Sama seperti dosen perguruan tinggi. Tak pernah dipersulit untuk urusan penilaian. Ada kegembiraan buat guru yang mata pelajarannya hilang dalam kurikulum 2013. Termasuk juga guru TIK. Perwakilan guru TIK akhirnya bertemu pak Anies Baswedan pada 24 Desember 2014. Di hari itu terbentuklah komunitas guru TIK dan KKPI yang kini sudah resmi berbadan hukum.
Seringkali harapan sangat berbeda dengan kenyataan. Kurikulum 2013 justru masih mempertahankan TIK sebagai bimbingan. Padahal kita sama-sama tahu bahwa bimbingan TIK hanya akal-akalan pejabat kemdikbud supaya guru TIK mau menerima peran guru TIK dalam kurikulum 2013. Permendikbud saat itu masih belum menggembirakan guru TIK dan KKPI.
Permendikbud nomor 68 tahun 2014 dan nomor 45 tahun 2015 tentang peran guru TIK lahir. Tapi sayangnya masih belum menyelesaikan masalah. Sebab akar masalahnya adalah kami hanya ingin mata pelajaran TIK kembali. Bukan karena memaksakan diri, tapi karena mata pelajaran ini sangat dibutuhkan oleh peserta didik saat ini. Lihat saja apa kata mereka di youtube dan media sosial lainnya.
Tadinya Omjay optimis kurikulum 2013 akan benar-benar menyiapkan generasi emas Indonesia. Tadinya Omjay merasa yakin kurikulum 2013 bisa menjadi solusi permasalahan pendidikan di negeri ini. Namun harapan tak sesuai dengan kenyataan, kami pun terus berjuang agar TIK dan KKPI kembali ke dalam kurikulum.
Untung tak dapat diraih, Malang tak bisa ditolak, setelah Omjay membaca dokumennya dan terus Omjay pelajari struktur kurikulumnya, maka kurikulum 2013 tak lebih dari penambahan dan pengurangan jam mata pelajaran. Bahkan ada yang sengaja dimunculkan untuk mata pelajaran baru yang bernama prakarya. Sementara sarjana prakarya belum pernah ada dalam perguruan tinggi kita.Â
Lagi-lagi dalil dan hukum dicari-cari untuk menjadi sebuah pembenaran dan bukan kebenaran. Kami kemudian menempuh jalan dialog dan mendatangi wantimpres dan mendikbud baru yang menganntikan Anies Baswedan.
Senjakala kurikulum 2013 nampaknya harus dihentikan sampai di sini. Entah kenapa kami tak semangat lagi mempetahankannya. Nomenklaturnya sudah tidak tepat lagi menggunakan nama kurikulum 2013. Sebaiknya diganti saja menjadi kurikulum 2016. Kami akhirnya bisa berdialog dengan pak Anies Baswedan sebelum beliau digantikan oleh presiden Jokowi.
Hasil revisi kurikulum 2013 sebaiknya dipublikasikan dengan cara akademik dan transparan. Disampaikan secara terbuka supaya tak ada LAGI dusta diantara kita. Waktu 3 tahun sudah cukup untuk mengevaluasi dan melihat baik buruknya kurikulum baru. Jangan lagi coba-coba. Kita harus ingat iklan minyak kayu putih. "buat anak kok coba-coba!".
Demikianlah kisah Omjay kali ini tentang Mengenang Kembali Sejarah Perjuangan Guru TIK dan KKPI dalam kurikulum 2013. Tak terasa sepuluh tahun lebih kami berjuang. Kini TIK dan KKPI kembeli muncul dalam kurikulum merdeka dengan nama Informatika. Pandemi Covid-19 memberikan bukti bahwa TIK dan KKPI sebagai mata pelajaran penting diberikan kepada siswa. Terbukti adanya pandemi covid-19 kita sangat membutuhkan TIK dan KKPI. Kita belajar melalui dunia maya, dan menjadi tahu pentingnya TIK dan KKPI untuk semua siswa Indonesia.
Salam Blogger Persahabatan
Omjay/ Kakek Jay
Guru Blogger Indonesia
Blog https://wijayalabs.com/about
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H