Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Politik itu Licik

24 Agustus 2024   17:51 Diperbarui: 24 Agustus 2024   19:37 494
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar dokpri

Politik itu licik. Inilah tema dan topik pilihan yang Omjay pilih dan menjadi kisah Omjay kali ini. Omjay menulisnya sambil menikmati makan siang di rumah makan Padang langganan Omjay di Jatibening Bekasi. Enak sekali rasa lele goreng yang disajikannya. Harganya kaki lima rasanya bintang lima.

Politik itu licik. Sebentar jadi kawan dan sebentar kemudian akan menjadi musuh atau lawan. Tak ada kawan abadi dalam politik. Kepentingan yang abadi itulah yang dicari. Politik memang adalah cara yang diambil oleh para politikus untuk memenangkan pemilihan kepala daerah atau pilkada.

Apa yang harus dilakukan menghadapi politik licik para politikus?

Politik Itu Licik. Kita harus mampu memahami dinamika dan strategi yang terlibat di dalamnya. Para politikus akan mencari cara agar dapat menang dalam pertarungan politik. Mereka yang licik dan picik akan berusaha menang dengan cara yang jahat. Kejahatan politik seringkali disembunyikan dan baru ketahuan setelah ada yang berani mengungkapkan kebenaran.

Politik sering kali dianggap sebagai arena yang penuh intrik dan tipu daya. Istilah "politik itu licik" mencerminkan kenyataan bahwa dalam dunia politik, tidak jarang terdapat strategi yang tidak etis dan manipulasi untuk mencapai tujuan. 

Artikel kisah omjay kali ini akan membahas berbagai aspek yang melatarbelakangi pandangan ini serta dampaknya terhadap masyarakat. Semoga kita bisa belajar dari politik yang penuh kelicikan.

Politik dan Kepentingan 

Dalam politik, kepentingan individu atau kelompok sering kali menjadi prioritas utama. Politisi mungkin menggunakan berbagai cara untuk mempertahankan kekuasaan atau mendapatkan dukungan, termasuk:

1. Manipulasi Informasi: 

Penyebaran berita palsu atau informasi yang menyesatkan untuk mempengaruhi opini publik. Mereka yang punya uang akan menggerakkan buzzer untuk memberitakan berita bohong seolah menjadi benar.

2. Koalisi Strategis: 

Membentuk aliansi dengan pihak lain, bahkan jika sebelumnya ada perbedaan pandangan, demi mencapai tujuan bersama. Perbedaan itu dikemas dengan baik sehingga mencapai tujuan bersama.

3. Serangan Pribadi: 

Menyerang karakter lawan politik daripada membahas isu-isu substantif, untuk melemahkan posisi mereka. Kalau sudah begitu, lawan politik dianggap tidak baik dan karaktek baik yang terlihat menjadi tidak nampak. Serangan pribadi menjadi sasaran empuk para politikus licik. Mereka akan menjadikan serangan pribagi seperti makanan siap saji yang siap dilahab habis.

Input sumber gambar dokpri
Input sumber gambar dokpri

Apa Strategi Licik dalam Politik?

Beberapa strategi yang dianggap licik dalam politik meliputi:

1. Spin Doktrin: 

Mengubah persepsi publik terhadap suatu isu dengan cara tertentu, sering kali dengan menyajikan fakta secara selektif.

2. Lobbying: 

Mempengaruhi keputusan politik melalui pendekatan yang mungkin tidak transparan, sering kali melibatkan uang dan kekuasaan.

3. Penyebaran Ketakutan: 

Menggunakan taktik ketakutan untuk memobilisasi pemilih, seperti mengklaim bahwa suatu kebijakan akan mengancam keamanan atau kesejahteraan masyarakat.

Dampak Terhadap Masyarakat Apa?

Praktik politik yang licik dapat memiliki dampak yang merugikan bagi masyarakat, antara lain:

1. Kehilangan Kepercayaan: 

Ketika publik menyadari adanya manipulasi dan tipu daya, kepercayaan terhadap institusi politik dapat menurun drastis.

2. Polarisasi Sosial: 

Politik yang penuh intrik dapat menciptakan perpecahan di masyarakat, membagi orang-orang berdasarkan ideologi atau kepentingan tertentu.

3. Krisis Moral: 

Ketika politik dianggap sebagai arena yang licik, nilai-nilai moral dan etika dapat tergerus, membuat masyarakat skeptis terhadap integritas pemimpin. Akan banyak pemilih golput.

Pandangan bahwa "politik itu licik" adalah refleksi dari realitas kompleks yang ada dalam dunia politik. Meskipun tidak semua politisi menggunakan taktik yang tidak etis, banyak yang terjebak dalam sistem yang mendorong perilaku semacam itu. 

Penting bagi masyarakat untuk tetap kritis dan terlibat, serta mendorong transparansi dan akuntabilitas dalam politik. Dengan cara ini, kita dapat berharap untuk menciptakan lingkungan politik yang lebih bersih dan berintegritas.

Siapa yang melakukan politik licik akan dilawan oleh wong cilik. Seperti kejadian yang baru lalu. Semua pihak wajib untuk mematuhi aturan mahkamah konstitusi yang baru. Walaupun DPR sudah melakukan politik licik, rakyat cilik akan bergerak melawan.

Bagaimana melawan politik licik?

KIta bisa menggunakan media sosial untuk melawan politik licik. Mahasiswa turun ke jalan dan para akademis melakukan petisi untuk melawan ketidakadilan. Ketika mahasiswa dan para akademisi bersatu dengan wong cilik, maka para politikus licik dan picik akan lari tunggang langgang.

Mengapa para politikus licik haru dilawan?

Sebab mereka hanya membela kepentingan partai dan bukan membela kepentingan rakyat. Ketika politikus tidak peka dengan keinginan rakyat, maka akan tamat riwayat politiknya. Kekalahan akan dialaminya dan kemenangan akan diraih wong cilik dari politikus licik.

Demikianlah kisah Omjay tentang politik itu licik. Semoga kita menjauh dari sifat licik dan picik. Jadilah manusia Indonesia yang selalu membela kepentingan wong cilik, dan santun dalam berpolitik.

Salam blogger persahabatan 

Omjay/Kakek Jay 

Guru blogger Indonesia 

Blog https://wijayalabs.com/about

Input sumber gambar dokpri
Input sumber gambar dokpri

Pemberian Penghargaan Lencana Kesetiaan bagi Guru dan Tendik Labschool UNJ

https://www.kompasiana.com/wijayalabs/66c880c0c925c46792408962/kesetiaan?utm_source=Whatsapp&utm_medium=Refferal&utm_campaign=Sharing_Mobile

Semoga memotivasi Anda untuk menjadi guru tangguh berhati cahaya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun