Pendahuluan
Media sosial menyatukan keluarga besar kami. Inilah topik kisah Omjay kali ini. Kami keluarga besar mas Ahmad Dimyati hari ini dapat berkumpul di rumah kami di Jatibening Bekasi.
Kakek punya anak 10 orang dan ayah Omjay adalah anak tertua. Alhamdulillah masih bisa kumpul bersama keluarga besar walaupun kakek dan nenek sudah tiada.
Om Oi adik almarhum ayah memberikan sambutan di acara arisan keluarga besar mas Ahmad Dimyati. Beliau sangat senang karena kami masih bisa bertemu dan berkumpul dalam acara arisan keluarga besar. Sementara di keluarga besar lainnya sudah bubar, karena tak ada yang menyatukannya.
Berikut cuplikannya di channel YouTube https://youtu.be/U9gTm--DqEA?si=FGj54EBRpTKvq28I
Isi tulisan ini adalah kisah Omjay dalam kegiatan arisan keluarga besar mas Ahmad Dimyati. Kakek adalah seorang pejuang pendidikan dan pernah bersama-sama almarhum Buya Hamka membangun dan mendirikan Al Azhar Kebayoran Baru Jakarta Selatan.
Apa yang kami lakukan selama arisan keluarga besar mas Ahmad Dimyati?
Kami para anak dan cucu dari mas Ahmad Dimyati setiap tiga bulan sekali berkumpul untuk acara silahturahmi dan arisan keluarga besar. Secara kebetulan Omjay dan keluarga mendapatkan giliran jadi tuan rumah.
Beberapa bulan lalu arisan dilaksanakan di rumah kakak Omjay di daerah Bogor, dan sekarang Omjay kebagian giliran jadi tuan rumah. Alhamdulillah istri dan anak Omjay mendukung kegiatan arisan keluarga.
Selama arisan kami berunding untuk rekreasi keluarga besar ke tempat wisata yang murah meriah. Kemungkinan di waduk Jatiluhur Purwakarta atau kebun binatang ragunan. Tadi masih belum bulat keputusannya, karena belum semuanya hadir dalam acara arisan. Terutama keluarga Purwakarta yang kali ini tidak hadir karena ada yang sakit, dan kegiatan lainnya yang bersamaan.
Siapa saja yang hadir dalam kegiatan arisan keluarga besar mas Ahmad Dimyati?
Hadir dalam kegiatan arisan istri kedua ayah dan adik-adik almarhum ayah beserta keluarganya. Ada om oi bersam istrinya bi Dami, Tante ita bersama anaknya, Tante Titi bersama suaminya ustadz neim, Tante neng bersama anaknya, Tante Wati bersama cucunya, dan kakak adik Omjay, hadir dalam arisan keluarga besar.
Sementara adik ayah yang sudah meninggal diwakili oleh anak-anaknya seperti Heri, Dena, Linda dan lain-lain.Â
Kalau tidak salah ingat, adik bapak yang sudah meninggal adalah Tante Yoyoh, Tante Halimah, om Syamsudin, dan om Dadang.
Alhamdulillah walaupun ayah ibunya sudah meninggal, masih bisa berkumpul bersama berkat adanya media sosial seperti Facebook dan aplikasi WhatsApp.
WhatsApp group sempat memanas ketika ada pilpres. Alhamdulillah semuanya menerima presiden terpilih. Pilihan presiden boleh beda, tapi kita tetap satu keluarga besar.
Kapan kegiatan arisan dilaksanakan?
Kegiatan arisan keluarga besar dilaksanakan hari Sabtu, 3 Agustus 2024 pukul 10.00 WIB sampai pukul 14.00 WIB.
Saat mau pulang, ada keponakan membawa bayi yang usianya sama dengan cucu Omjay. Istri meminta Omjay mengantarkan ke rumahnya di Bekasi Timur.
Alhamdulillah hari ini istri masak enak sekali. Istri masak sayur SOP dan ayam kecap serta sambal pedes. Tak lupa tempe dan tahu serta kerupuk plus teri kacang. Alhamdulillah banyak yang nambah. Katanya masakan istri enak dan lezat.
Tak lupa istri memesan juice jambu merah di Bu RT tetangga rumah. Juice memang enak dan banyak yang nambah.
Dimana kegiatan arisan dilaksanakan?
Kegiatan arisan dilaksanakan di rumah Omjay di Jatibening Bekasi. Sekitar 50 orang hadir di acara arisan. Ada yang datang dari Tangerang, Lebak bulus, Bekasi, dan Kebayoran Baru.
Mengapa ada kegiatan arisan keluarga besar mas Ahmad Dimyati?
Arisan keluarga ini sudah berlangsung ketika ayah dan ibu masih hidup. Dahulu ketika ayah masih hidup, ayah yang selalu kasih saya sambutan sebagai anak tertua.
Kalau lebaran idul Fitri, adik-adik ayah datang berkunjung ke rumah karena Kakek dan nenek sudah tiada.Â
Dahulu ketika Kakek dan nenek masih hidup, kita berkumpul di rumah Kakek dan nenek di Cipete Utara Kebayoran Baru Jakarta Selatan.
Arisan keluarga diadakan untuk mempererat tali silaturahmi di antara keluarga besar mas Ahmad Dimyati.
Bagaimana cara kami merawat kebersamaan keluarga besar mas Ahmad Dimyati?
Kami selalu saling berkomunikasi lewat media sosial Facebook dan WhatsApp. Kedua media sosial ini yang paling banyak kami ikuti. Sementara Instagram hanya anak-anak saja yang paling banyak mengikutinya.
Dengan adanya media sosial, Alhamdulillah keluarga besar mas Ahmad Dimyati masih bisa berkumpul walaupun Kakek dan nenek sudah tiada. Salut juga dengan kebersamaan dari keluarga almarhum ayah. Sedangkan dari keluarga ibu tidak ada pertemuan keluarga seperti keluarga ayah yang kompak.
Penutup
Demikianlah kisah omjay Tentang media sosial menyatukan keluarga besar kami. Semoga bermanfaat buat pembaca kompasiana tercinta.
Ayo gunakan media sosial kita untuk menyatukan keluarga besar yang rumahnya sudah saling berjauhan. Adik almarhum ayah tadi berkirim pesan. Om Cecep belum bisa datang karena masih pengobatan stroke di Purwakarta. Semoga om Cecep kembali sehat seperti dulu.
Salam Blogger Persahabatan
Omjay
Guru blogger Indonesia
Blog https://wijayalabs.com/about
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H