Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengapa Kompasiana Lebih Menarik Daripada PMM?

25 Juli 2024   19:57 Diperbarui: 25 Juli 2024   20:13 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pakai email-nya juga harus menggunakan akun email belajar.id sedangkan di Kompasiana cukup daftar pakai email pribadi dan mencantumkan nomor Gopay dan nomor rekening serta NPWP bagi yang ingin mendapatkan gopay Kompasiana.

Siapa yang harus aktif di aplikasi pmm?

Tentu saja guru Indonesia. Tapi kebanyakan yang aktif guru PNS dan guru non PNS tidak diwajibkan aktif menulis dan membaca PMM. Apa lagi harus menonton video yang penuh rekayasa dan praktik baik yang katanya merupakan aksi nyata guru.

Sekarang penelitian tindakan kelas atau ptk sudah dianggap tidak berlaku lagi. Padahal ptk itu penting untuk guru. Mengapa penting? Sebab guru dapat merencanakan, melaksanakan, mengobservasi, dan melakukan refleksi dari apa yang sudah dilakukan di kelas. Jadi benar-benar penelitian tersebut dilakukan dan bukan sekedar aksi nyata yang mohon maaf direkayasa.

Mengapa aplikasi pmm kalah menarik dengan kompasiana?

Sebab aplikasi pmm hanya dibuat untuk guru dan bukan masyarakat umum. Kalau Kompasiana dibuat untuk semua orang dan terbuka untuk publik. Jadi wajarlah lebih menarik dan membuat orang banyak dari berbagai profesi yang beragam ikut menulis.

Bagaimana caranya supaya kita bisa lebih aktif di aplikasi pmm tanpa embel-embel kenaikan pangkat PNS?

Jadikan aplikasi pmm sebagai media belajar guru sepanjang hayat. Jangan jadikan beban tapi kebutuhan guru untuk sama-sama belajar agar menjadi guru profesional.

Dimana sebaiknya kita mengakses aplikasi pmm dan Kompasiana?

Dengan kemajuan teknologi saat ini kita bisa mengakses aplikasi pmm dan Kompasiana dimana saja dan kapan saja. Kita Hanya memerlukan kuota internet. Lumayan juga ya kuota guru habis buat aplikasi pmm dan Kompasiana.

Omjay tidak bisa membayangkan guru-guru yang akses internet susah dan timbul tenggelam membuka aplikasi pmm. Kepala sekolah juga dapat pekerjaan baru untuk menilai semua guru lewat aplikasi pmm. Duduk di depan laptop atau komputer bisa lebih banyak daripada berhadapan dengan murid di kelas. Semoga tidak seperti itu kenyataan yang terjadi. Sebab Teknologi ada di sekitar kita. Teknologi ada seharusnya untuk mempermudah pekerjaan manusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun