Siang hari habis makan gado gado lontong, omjay membeli minuman aqua botol. Gado gadonya memang pedas sekali dan membuat omjay kepedesan.
Siang itu omjay lapar sekali. Dari pagi belum sarapan pagi. Alhamdulillah masih ada warung gado gado lontong yang masih buka di kantin sekolah labschool UNJ Rawamangun Jakarta Timur.
Sehabis makan gado gado, omjay mencari warung minuman aqua. Alhamdulillah masih banyak tersedia. Omjay tinggal pilih minuman apa yang omjay suka. Omjay memilih minum air mineral saja. Merek Aqua menjadi pilihan omjay.
Saat membeli minuman, omjay sempatkan ngobrol dengan penjaga minuman di kantin labschool UNJ Rawamangun Jakarta Timur. Namanya Sudarmin. Biasa disapa uwak di kampungnya. Asal dari Cirebon Jawa Barat.
Alhamdulillah omjay mendapatkan pengalaman hidup yang sangat berharga. Penjaga minuman itu cerita. Anaknya baru saja diterima di ITB Bandung. Alhamdulillah dapat kost mahasiswa di asrama dengan biaya murah. Beliau bilang anaknya dapat kartu Indonesia pintar' atau KIP kuliah.
Omjay senang sekali mendengarnya. Anak pertama beliau diterima di Institut Teknologi Bandung melalui jalur seleksi spmb. Kalau dahulu namanya umptn. Ujian masuk perguruan tinggi negeri.
Bapak ketiga anak itu pulang ke rumah sebulan sekali. Terkadang bisa lebih. Beliau menginap di kantin sekolah atau menginap di ruang gudang sekolah. Beliau baru pulang kalau sudah bawa uang ke rumahnya di Cirebon.
Anaknya tiga orang dan paling kecil baru usia tiga tahun. Antara anak kedua dan ketiga jaraknya sepuluh tahun dan lahir ketika pandemi covid19. Untunglah istrinya ikut berdagang kelontong di rumah sehingga ada pemasukan tambahan untuk keluarganya.
Luar biasa pengorbanan seorang ayah. Ibarat kepala jadi kaki dan kaki jadi kepala. Bekerja keras menjemput rezeki di kota jakarta Jakarta yang terkadang tidak ramah untuk kaum urbanisasi. Beliau digaji oleh koperasi sekolah labschool Jakarta.
Beliau cerita karena jarang pulang ke rumah, ada anaknya yang nomor dua tidak mau dekat dengannya. Keberadaan seorang ayah yang biasanya dekat dengan anak di masa balita tidak didapatkan. Akibatnya anak keduanya menjauh dari ayahnya dan merasa tidak kenal.
Alhamdulillah Sekarang sudah tidak lagi. Anak pertamanya perempuan dan sekarang baru mau kuliah di ITB Bandung. Semoga kang Uwak selalu sehat dan jualan minumannya banyak yang beli.
Setiap hari beliau setor ke koperasi sekolah. Kalau lagi ramai bisa sejuta lebih pemasukan kotornya. Kalau lagi sepi sekitar setengah juta katanya. Tidak tentu dan beliau jalani itu selama puluhan tahun dengan penuh senyuman.
Omjay sendiri baru tahu kalau beliau sudah punya anak tiga orang dan kalau melihat penampilan beliau kayak masih bujangan. Ternyata beliau awet muda dan selalu tersenyum melayani anak-anak labschool yang membeli aneka minuman di kantin sekolah labschool Jakarta.
Hai Senen eh Senin itu Omjay belajar kesabaran dan kegigihan dari bang Uwak kantin sekolah. Petugas minuman kantin sekolah dengan gaji 2,5 juta per bulan. Beliau digaji oleh koperasi sekolah labschool Jakarta.
Sehat dan sukses selalu bang Uwak, hidup memang tak semulus mencari fulus. Kita harus sabar dan gigih menjalankan profesi masing-masing. Rezeki manusia tidak akan pernah tertukar.
Demikianlah kisah Omjay tentang belajar kesabaran dan kegigihan dari penjaga minuman kantin sekolah labschool Jakarta. Diana ada kemauan disitulah ada jalan kebaikan. Mari kita jemput rezeki masing-masing. Dalam kesulitan pasti ada kemudahan.
Salam blogger persahabatan
Omjay/kakek Jay
Blog https://wijayalabs.com/about
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H