Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Emak Esih dan Cicitnya

7 Juli 2024   21:10 Diperbarui: 7 Juli 2024   21:23 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Emak Esih dan Cicitnya.

Pendahuluan

Emak Esih datang menjenguk cicitnya. Beliau sudah punya cicit sebanyak 20 orang. Alhamdulillah emak esih dikaruniai panjang umur. Usia Emak Esih sudah 90 tahun. Beliau lahir tahun 1934 dengan 4 orang anak yang masih hidup. Ada 3 anaknya sudah meninggal lebih dulu. Beliau ibu mertua Omjay eh Kakek Jay dan tinggal di Pasir Koja Bandung.

Seharian ini emak esih bermain dengan cicitnya. Emak esih mau menggendong cicitnya tapi sudah tidak kuat. 

Hal ini disebabkan Tanaya Faza Atisa sudah hampir 4 kg. Cepat sekali pertumbuhan Atisa. Padahal baru genap sebulan hari ini. Penampilannya sudah seperti bayi yang berumur 3 bulan.

dokpri
dokpri

Emak esih sudah lama ingin bertemu langsung cicitnya yang sudah ke-20. Selama ini hanya melihat melalui aplikasi video call WhatsApp. 

Emak esih penasaran ingin melihat langsung cicitnya di kota Bekasi. Beliau sudah tak sabar ingin cepat melihat cicitnya yang baru lahir di kota Tangerang dan sekarang sedang diajak ke kota Bekasi. Rumah kami di Jatibening Bekasi kini menjadi ramai kembali.

dokpri
dokpri

Isi tulisan ini hendak menceritakan kisah emak esih bersama cicitnya. Kini emak esih dan cicitnya tertidur pulas. 

Mereka habis main bersama dan terlelap dalam mimpi masing-masing. Omjay eh Kakek Jay tak ingin mengganggu mereka.

Omjay eh kakek Jay memotret kemesraan mereka ketika sedang tidur pulas. Semalam mereka mengungsi ke kamar atas. 

Rumah kami di Jatibening indah Bekasi terkena banjir. Untunglah ada kamar di lantai atas. Jadi bisa dipakai untuk mengungsi di saat banjir datang di rumah Omjay.

 Alda
 Alda

Tanaya Faza Atisa yang dipanggil Atisa oleh Omjay senang sekali dikunjungi eyang buyutnya. Atisa sempat tersenyum ketika disapa oleh nenek buyutnya. Keduanya nampak senang dan dipotret oleh Alda keponakan Omjay.

Emak esih sangat senang sekali dapat bertemu cicitnya secara langsung. Saat di Bandung, emak esih meminta terus untuk diantar ke Bekasi. 

Alhamdulillah emak Esih akhirnya bisa datang ke Bekasi diantar pakai mobil kakak ipar. Teh Yani yang biasa mengurus emak Esih di Bandung ikut pergi ke Bekasi.

Alda
Alda

Kemarin emak Esih dan teh Yani terpaksa mengungsi ke lantai dua. Semua kamar kemasukan air. Hujan turun tiada henti selama 3 jam lebih. Rumah kami di Jatibening indah Bekasi langsung dilanda banjir.

dokpri
dokpri

Malam ini Emak Esih akan pulang kembali ke kota kembang Bandung. Padahal masih kangen dengan cicitnya. Emak Esih minta maaf kepada Omjay karena tidak bisa lama-lama menengok cicitnya. Padahal kepengen banget ikut mengurus cicitnya.

Hidup memang terus berjalan tak terasa. Rasanya baru kemarin Emak Esih menggendong Intan dan Berlian cucunya. Sekarang intan sudah melahirkan anak pertamanya. Berlian sudah jadi mahasiswa di kota Bandung.

Hidup adalah sebuah perjalanan. Emak esih sudah mulai menua dan pelupa. Anak dan semua cucunya serta cicitnya sangat mencintai emak esih. Semuanya sayang sama emak esih. 

Malam ini tiba-tiba emak esih tidak mau pulang ke Bekasi. Padahal barusan sudah mau pamitan. Emak esih ingin tetap tinggal di Jatibening Bekasi. Emak esih tak mau berpisah dengan cicitnya.

Begitulah kisah emak esih dengan cicitnya. Semoga emak esih masih diberikan panjang umur dan melihat cicitnya menikah kelak.

Penutup 

Demikianlah kisah Omjay tentang kisah emak esih dan cicitnya. Semoga emak esih panjang umur dan sehat selalu. Aamiin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun