Begitu sampai stasiun Pasar Senen, Omjay langsung parkir mobil. Alhamdulillah masih dapat tempat parkir di bagian ujung. Setelah itu Omjay berjalan kaki mencari tempat makan. Dari pagi Omjay belum sempat sarapan pagi. Perut sudah mulai kriuk kriuk tanda lapar dan minta diisi.
Omjay menyusuri stasiun Pasar Senen dari ujung ke ujung. Banyak sekali tempat makan di stasiun Pasar Senen saat ini. Omjay bertanya kepada petugas stasiun Pasar Senen. Apakah ada rumah makan Padang di stasiun Pasar Senen?
Ternyata ada dan jadilah Omjay sarapan pagi di stasiun Pasar Senen Jakarta pusat ini. Omjay makan ayam gulai dan segelas teh tawar panas. Dengan uang cash Rp. 35.000 Omjay sudah kenyang makan nasi Padang.
Setelah makan nasi Padang, Omjay duduk sebentar di kursi calon penumpang. Omjay melihat banyak penumpang yang akan berangkat ke tujuannya masing-masing.
https://youtu.be/H1mRQED92zo?si=uCiqWhUUm18wtz4C
Pikiran Omjay mulai melayang jauh ke masa lalu ketika masih menjadi mahasiswa IKIP Jakarta. Omjay pergi ke Malang naik kereta api untuk pertama kalinya dari stasiun Senen.
Di stasiun Pasar Senen ini, Omjay berjumpa dengan seorang gadis yang baik hati. Gadis tersebut kini sudah menikah dan tinggal di Malang bersama anak-anaknya. Dia juga sudah punya cucu seperti kakek Jay.