Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Guru Penggerak Harus Lebih Baik Dari Guru Lainnya

2 Juli 2024   07:15 Diperbarui: 2 Juli 2024   13:14 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Guru penggerak harus lebih baik dari guru lainnya. Sebab selama 6 bulan sudah mendapatkan modul calon guru penggerak. Prosesnya juga tidak mudah. Seorang guru harus mampu menulis soal esai yang sesuai dengan pengalaman nyata seorang guru.

Pengalaman Omjay mengikuti seleksi calon guru penggerak Kemdikbud ristek tidaklah mudah. Omjay pernah dua kali gagal dalam seleksi wawancara. Kegagalan itu tidak membuat Omjay putus asa dan patah semangat. Omjay mencobanya kembali dengan penuh percaya diri.

Alhamdulillah saat seleksi calon guru penggerak Kemdikbud ristek angkatan 7, Omjay lolos seleksi angkatan 7. Faktor jaringan internet membuat Omjay dapat dengan mudah menjawab semua pertanyaan dengan baik.

Dalam proses sebelumnya, Omjay gagal karena faktor jaringan internet yang kurang bersahabat. Suara Omjay tak terdengar oleh tim asesor penguji. Itulah mengapa Omjay dinyatakan tak lolos seleksi calon guru penggerak.

Setelah dinyatakan lulus sebagai calon guru penggerak angkatan 7, Omjay mulai mengikuti program pendidikan guru penggerak atau PPGP. Omjay bertemu dengan pengajar praktik guru penggerak yang baik hati. Juga fasilitator yang keren dan cerdas. Omjay menjadi kagum dibuatnya.

Selama mengikuti program pendidikan guru penggerak atau PPGP, Omjay bertemu dengan 8 orang teman baru dari sekolah lain. Uniknya kami berasal dari jenjang SD, SMP, SMA, dan SMK. Kami satu kelompok dalam suka maupun duka selama mengikuti PPG P selama 6 bulan. Satu kelompok berjumlah 8 orang.

Banyak ilmu baru Omjay dapatkan. Selama lokakarya kami bertemu dengan pengajar praktik yang luar biasa. Komitmen mereka dalam dunia pendidikan tidak diragukan lagi. Selama 6 kali mengikuti lokakarya calon guru penggerak Kemdikbud ristek, ada ilmu baru dan uang saku yang kami dapatkan. Puncaknya ketika mengikuti kegiatan hasil panen belajar calon guru penggerak.

Walaupun sudah menjadi doktor teknologi pendidikan, Omjay tidak pernah berhenti belajar hal-hal yang baru. Memang harus diakui modul calon guru penggerak yang Omjay pelajari telah membuat seorang guru penggerak mendapatkan paradigma baru dalam bidang pendidikan.

Jadi sudah seharusnya guru penggerak itu harus lebih baik dari guru lainnya. Sebab sudah diberikan modul guru penggerak yang membuat guru mendapatkan kasta tertinggi seorang guru. Kehadiran guru sangat dirindukan dan dapat menjadi teladan yang baik bagi guru lainnya.

Perkataan bubarkan saja guru penggerak dan tidak usah ikut program guru penggerak adalah sesuatu yang bisa dipahami. Sebab seharusnya guru yang sudah mengikuti PPGP harus lebih baik dari sebelumnya. 

Adanya oknum guru penggerak yang tak baik dan sombong tidak bisa digeneralisir bahwa lulusan guru penggerak itu sombong dan tinggi hati. 

Adanya cibiran bahwa guru penggerak cuma sibuk dengan laptopnya harus dijadikan sebagai kritik membangun. 

Bila ada guru penggerak yang sering meninggalkan kelasnya, itu artinya guru tidak mengamalkan modul yang sudah diberikan saat mengikuti PPGP selama 6 bulan.

Guru penggerak harus membalasnya dengan prestasi dan hasil belajar semua siswanya meningkat. Guru tidak lagi sibuk dengan urusan dirinya sendiri. Guru sangat memahami kebutuhan muridnya dan menjadikan mereka juara di bidangnya masing-masing. 

Guru penggerak itu adalah guru yang mau terus belajar sepanjang hayat. Mereka mampu mengelola waktu dengan baik. Waktu seorang guru memang harus dapat dibagi secara adil dan merata. Kapan waktu untuk keluarga, sekolah, dan lingkungan sekitar.

Bersyukurlah anda dapat mengikuti PPGP selama 6 bulan. Banyak manfaat yang anda dapatkan sebagai seorang guru. Jadikan kritik sebagai obat yang menyembuhkan. Tak usah marah dan tetap ramah. Balaslah mereka yang mengkritik itu dengan prestasi dan menjadi guru yang lebih baik dari sebelumnya.

Guru penggerak harus lebih baik dari guru lainnya. Sebab tidak mudah mendapatkan predikat sebagai guru penggerak. Guru telah bertransformasi untuk menjadi guru yang memperhatikan perkembangan semua muridnya. Guru selalu bergerak, tergerak, dan menggerakkan orang lain.

Demikianlah kisah Omjay kali ini tentang guru penggerak harus lebih baik dari guru lainnya. Ukuran lebih baik adalah dia mampu menjadi guru profesional di bidangnya masing-masing. Murid akan merindukan guru yang mampu melayani kebutuhannya dengan baik. 

Salam blogger persahabatan 

Omjay/kakek jay

Guru blogger Indonesia 

Blog https://wijayalabs.com/about

Input sumber gambar dokpri
Input sumber gambar dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun