Guru tidak bisa langsung pulang ke rumah seperti siswanya. Sebab ada yang harus dikerjakan. Kalau ada rapat atau kegiatan bisa sampai waktu Adzan Maghrib tiba.
Usai sholat Maghrib barulah guru bisa sampai ke rumah masing-masing. Kalau rumahnya dekat, sebelum waktu isya sudah sampai. Kalau rumahnya jauh, maka setelah waktu adzan isya barulah sampai ke rumah guru.
Kakek Jay masih ingat ketika rumah masih di Cibitung Bekasi. Kakek jay harus berangkat sebelum sholat subuh dan biasanya Kakek sholat subuh di stasiun tambun.Â
Biasanya setengah tujuh paling lambat sudah sampai stasiun Klender dan tiba di sekolah 15 menit sebelum waktu masuk pukul 07.00 WIB. Kakek jay selalu disiplin soal waktu.
Kalau kereta datangnya telat, maka terlambat pula Kakek Jay ke sekolah. Begitulah perjalanan kakek Jay ketika masih menjadi guru baru di sekolah swasta di Rawamangun Jakarta Timur.
Di Bekasi regensi satu Cibitung Kakek jay masih sempat menjadi ketua RT dan mengajar ngaji anak-anak di mushollah Al Istiqomah desa Wanasari Cibitung Bekasi.
Alhamdulillah kakek Jay bisa hijrah ke rumah yang lebih dekat dengan sekolah. Perjalanan dengan tol Cikampek paling lama 45 menit, dan paling cepat 30 menit. Itulah mengapa Kakek Jay berangkat selalu pagi pukul 05.30 wib sudah berangkat. Jatibening ke Rawamangun lumayan macet kalau sudah siang. Supaya lebih cepat sampai ke sekolah, kakek Jay berangkat lebih pagi.
Selama menunggu waktu belajar dengan siswa di kelas, Kakek Jay memanfaatkan waktu untuk membaca email dan tugas-tugas siswa yang belum dinilai. Atau Kakek Jay membaca berbagai informasi di internet.
Begitulah tak terasa perjalanan kakek Jay menjadi guru dari tahun 1994 hingga kini tahun 2024. Kakek Jay bersyukur kepada Allah SWT, karena mendapatkan tempat mengajar yang selalu membuat para gurunya pandai mengelola waktu.
Semua itu terjadi karena dukungan pimpinan sekolah dan pada akhirnya membuat sekolah kami ditunjuk menjadi sekolah penggerak buat sekolah lainnya oleh Kemdikbud ristek. Kami sudah terbiasa dengan adanya perubahan kebijakan. Oleh karena itu, kami dibekali untuk mampu mengelola waktu dengan baik sehingga dapat menjadi guru tangguh berhati cahaya.
Demikianlah kisah Omjay eh Kakek Jay dalam mengelola waktu dengan baik. Kita sebagai guru harus mampu mengelola waktu dengan baik dan bermanfaat. Guru adalah orang yang digugu, dan ditiru. Sehingga semua langkah atau sepak terjangnya akan dicontoh oleh semua muridnya atau siswanya.