Sore hari ini omjay eh kakek Jay menonton berita yang kurang sedap. Seorang anggota DPRD dan Ketua DPRD Garut Jawa barat menghina dan mempermalukan guru honorer di muka umum.
Beritanya sempat viral di media sosial.
https://www.instagram.com/reel/C8RHWpyAQNH/?igsh=ZjFkYzMzMDQzZg==
Apakah pantas ketua DPRD Garut menghina guru honorer? Tentu saja tidak pantas. Seharusnya mereka mengayomi rakyat dan mau mendengarkan keluhan guru honorer yang belum diangkat menjadi guru PPPK atau PNS.
https://youtu.be/JI7eZ0Jh_J8?si=m0Kq8o_-o1LyKqSV
Seorang ketua DPRD dari partai Golkar menghina guru honorer di Garut ketika berdemo menyampaikan inspirasinya. Terus terang ini sangat tidak pantas dan kurang beretika. Seharusnya mereka menerima perwakilan guru dengan baik dan mendengarkan langsung keluhan guru honorer.
Terus terang sebagai guru di sekolah swasta, kakek Jay sedih menonton rekaman videonya. Hati Kakek Jay terguncang keras dan merasakan sakit hati ketika ada guru yang tersakiti. Terlebih lagi para guru yang demo itu menggunakan seragam PGRI.
Sesama anggota PGRI tentu saja jiwa korsa kakek Jay terpanggil untuk membela kawan-kawan guru honorer. Mereka hanya ingin menyampaikan keluhannya, karena sudah lama menjadi guru honorer di sekolah negeri tapi belum diangkat menjadi PPPK dan PNS.
Apa yang harus dilakukan bila ada pejabat yang menghina guru?