Siapa orang yang pertama kali membaca tulisan kakek Jay?
Orang yang pertama kali membaca tulisan Omjay adalah anggota keluarga Omjay. Kami punya WhatsApp group family. Kalau ada kesalahan pasti istri dan anak Omjay akan memberitahu dan Omjay langsung mengedit tulisan tersebut.Â
Misalnya saat Tanaya Faza Atisa lahir di rumah sakit. Omjay salah menuliskan nama rumah sakitnya. Intan anak pertama Omjay langsung protes dan Kakek Jay langsung mengedit nama rumah sakit tersebut. Itulah menulis di Kompasiana. Kita bisa mengedit tulisan tersebut.
Malam ini Omjay membaca Facebook. Ada foto kakek Jay dan kawan-kawan guru 11 tahun yang lalu. Facebook mengingatkan foto tersebut. Kata murid Kakek Jay, Omjay termasuk guru yang awet muda dan selalu ceria setiap harinya. Ciri kakek Jay selalu pakai kopiah setiap hari.
Begitu juga dalam tulisan Omjay eh Kakek Jay. Setiap kali menulis Omjay tak lupa menuliskan kata kunci atau keyword supaya mudah dicari mesin pencari seperti Google. Oleh karena itu, keyword kisah Omjay selalu ada dalam setiap artikel yang Omjay tuliskan. Supaya mudah dicari mesin pencari google.Â
Coba saja anda buka google.com lalu ketik kisah Omjay. Maka dengan mudah orang lain akan membaca tulisan Omjay di Kompasiana. Biasanya Omjay membagikan tulisan di facebook dan Twitter atau X. Juga WhatsApp group yang Omjay kelola dan ikuti.
Mengapa tulisan kakek Jay tidak pernah sepi pembaca?
Omjay eh kakek Jay menulis dengan hati. Omjay bersedekah lewat tulisan. Bila belum banyak yang membaca, biasanya Omjay belum membuat tulisan yang baru. Walaupun topik pilihan admin kompasiana sangat menarik untuk dibuat tulisan baru.
Tulisan tentang pementasan drama kelas 8 di SMP Labschool Jakarta belum selesai Omjay buat untuk hari kedua ini. Tadi pagi Omjay menyempatkan diri ke sekolah untuk menontonnya. Setelah menonton pementasan drama kelas 8A, Kakek Jay langsung pulang ke rumah. Acara berikutnya sudah menanti. Syukuran kelahiran cucu pertama Kakek Jay. Omjay sekarang sudah resmi menjadi kakek. Panggil Omjay dengan Kakek Jay.