Bagaimana Cara Menulis yang enak dibaca, dan Mendapatkan Gopay Kompasiana?
Seorang guru Bahasa Indonesia bertanya kepada Omjay yang sekarang sudah menjadi Kakek Jay. Bagaimana caranya agar bisa menulis yang enak dibaca, dan mendapatkan gopay kompasiana? Pertanyaan itu muncul ketika Kakek Jay memberikan materi GURU IDEAL di salah satu sekolah swasta yang ada di Jakarta Pusat.Â
Kakekpun pun langsung menjawabnya dengan mengatakan, " Menulislah setiap hari dan perhatikan apa yang terjadi". Tapi yang paling penting pahami ketentuan kompasiana, dan K-Rewards kompasiana.
Menulis bukanlah pekerjaan susah bila kita sudah terbiasa melakukannya. Hal yang susah adalah bila tulisan kita sudah berbau ilmiah. Kita mesti mencari acuan teoritis untuk mendukung apa yang dituliskan.Â
Dengan begitu keilmiahan tulisan benar-benar berdasarkan data, dan fakta yang bisa dibuktikan kebenarannya. Itulah yang Kakek Jay rasakan ketika harus menyusun laporan Penelitian seperti skripsi, tesis, dan disertasi.
Dalam kegiatan rapat kerja guru di sebuah sekolah swasta itu, Kakek Jay mengatakan bahwa Ki Hajar Dewantara  (tokoh pendidikan Indonesia) bisa terkenal sampai saat ini karena menulis.Â
Banyak tulisannya dibukukan, dan pemikirannya sangat menginspirasi orang banyak hingga saat ini. Oleh karena itu, salah satu ciri guru ideal adalah dia sanggup menuliskan apa yang dikerjakannya, dan mengerjakan apa yang telah dituliskannya.Â
Keteladanan, Kesabaran, dan Kejujuran menjadi suatu hal yang mutlak bila kita ingin menjadi guru ideal. Guru tahu kebutuhan belajar siswanya, dan kehadiran guru sangat dirindukan atau dinantikan di kelas oleh para siswanya. Guru berada dalam kasta tertinggi, karena kehadirannya sangat dibutuhkan oleh semua siswanya.
Kasta Tertinggi Seorang Guru Bukanlah Guru Penggerak Halaman all - Kompasiana.comÂ
Agar para guru bisa menulis, sempatkan waktu setiap harinya untuk menulis. Dengan begitu, ada pesan yang dituliskan setiap harinya. Ada pemikiran dari dalam diri yang bisa ditularkan untuk orang lain. Hal itulah yang Kakek Jay lihat dari sosok Ki Hajar Dewantara yang hari kelahirannya dijadikan sebagai hari pendidikan nasional.
Kalau sekarang ini banyak guru tak bisa menulis ya wajar saja. Sebab menurut informasi dari pejabat di kementrian pendidikan dan kebudayaan ristek dan teknologi (kemdikbudristek), banyak guru belum bisa naik pangkat, karena terhambat oleh karya tulis ilmiah (KTI) yang belum dilaporkan, dan dituliskan oleh para guru. Belum lagi berbagai perubahan kebijakan lainnya.
Sedih juga Kakek Jay mendengar laporan pejabat kemdikbudristek ini. Kakek Jay pun menjadi terpicu, dan terpacu untuk berbagi ilmu menulis di ruang kelas online kepada teman-teman guru melalui berbagai aplikasi.Â
Kakek Jay dan kawan-kawan Tim Solid Omjay (TSO) telah membuka kelas menulis GRATIS untuk guru di KBMN PGRI. Teman-teman guru bisa melihat informasinya di aplikasi PMM.
Kembali kepada topik bagaimana caranya bisa menulis yang baik dan akhirnya mendapatkan gopay kompasiana? Untuk bisa menulis yang baik, Ya rajin-rajin saja menulis, dan belajar dari mereka yang sudah berhasil dari dunia tulis menulis.Â
Dari situ akan anda dapatkan kesulitan, dan kemudahan sambung menyambung menyatu menjadi satu. Dengan begitu, menulis menjadi sebuah tantangan tersendiri dan, pada akhirnya akan menjadi hobi.Â
Kakek Jay belajar menulis secara otodidak, dan banyak belajar kepada mereka yang sudah hebat dalam dunia tulis menulis seperti kang Yudhistira, Teh Pipiet Senja, Mbak Linda Jalil, mbak Mariska Lubis, kang Pepih Nugraha, Budiman Hakim, dan lain-lain.
Cara jitu, dan tepat agar bisa menulis adalah tulislah yang ringan-ringan saja dulu. Misalnya tentang pengalaman pribadi, dan atau tuliskan apa yang sedang kita lakukan seperti Kakek Jay saat ini.Â
Sambil menulis di blog kompasiana, Kakek Jay menemani Berlian (anak Kedua) makan siang. Dia lahap banget makan nasi sama ayam goreng, dan bakwan. Kami membeli gorengan bakwan itu tadi pagi di tukang nasi uduk dekat rumah. Heeem.... lezat banget tuh bakwan. Kakek Jay pun ikutan melahapnya.
Jadi, menulis itu jangan pernah dianggap susah. Berpikirlah yang mudah-mudah saja. Bila alam bawah sadar kita mengatakan mudah, maka kitapun akan dimudahkan dalam menulis.Â
Tetapi kalau belum-belum kita sudah mengatakan susah, ya pasti kesusahan atau kesulitan yang akan kita dapatkan. Ada saja segudang alasan yang datang tiba-tiba, dan menyebabkan kita tak mampu untuk menulis.
Menulis adalah pekerjaan semua orang. Semua orang pasti pernah menulis. Hanya isinya, dan gaya menulis saja yang berbeda. Ada yang isinya super ilmiah, dan ada juga yang isinya alamiah seperti Kakek Jay ini. Â
Tulisannya mengalir begitu saja, dan tanpa beban ketika menuliskannya. Omjay menuliskannya hanya pakai HP Jadul saja. Akhirnya  ada gopay kompasiana mengalir dengan lancar setiap bulan ke nomor gopay Kakek Jay.
Oh iya Omjay sedikit lupa. Dalam bagian akhir presentasi di sekolah swasta waktu itu, Kakek Jay sampaikan kepada teman-teman guru, bahwa menulis harus menjadi kegiatan rutin kita.Â
Menulis harus menjadi kebutuhan kita setiap hari. Kemudahan teknologi sangat memanjakan kita untuk dapat menulis setiap hari.
Itulah, bila ingin menjadi guru ideal, dan dirindukan siswanya. Apalagi di tahun ajaran baru yang akan datang ini. Tentu kita harus menuliskan kembali administrasi pembelajaran seperti RPP, Silabus, Program Semester, dan Program Tahunan.Â
Tentu kita melakukan itu tidak sekedar mengganti tanggal dan tahun saja, tetapi membuat administrasi pembelajaran yang jauh lebih baik lagi dari tahun-tahun sebelumnya dengan cara membaca, dan menuliskannya kembali.
Demikianlah kisah Omjay kali ini tentang bagaimana cara menulis yang enak dibaca, dan mendapatkan Gopay Kompasiana? Caranya sering-sering aja membaca tulisan kawan-kawan kompasianer yang selalu mendapatkan Gopay dari kompasiana.
Salam Blogger Persahabatan
Omjay/Kakek Jay
Blog https://wijayalabs.com/about
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H