Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Kisah Omjay Menjadi Narasumber dan Berbicara di Depan Kepala Sekolah Sejabodetabek

30 Mei 2024   16:40 Diperbarui: 30 Mei 2024   16:43 589
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Omjay, ketika menjadi juara inovel 2011 kemdikbud

Kisah Omjay Menjadi Narasumber dan Berbicara di Depan Kepala Sekolah Sejabodetabek

Dahulu Omjay pernah menjadi juara ketiga inovasi pembelajaran kemdikbud tahun 2011. Omjay mendapatkan hadiah laptop dan uang jutaan rupiah. Setelah itu, omjay diajak kursus kilat di China University of mining technologi di negara China atau Tongkok.

Input sumber gambar dokpri
Input sumber gambar dokpri

Menjadi Guru Berprestasi Perlu Bukti, Bukan Hanya Sekedar Janji. Itulah Kisah Omjay yang Ingin Omjay Sampaikan di cerita pendek kali ini agar Engkau Termotivasi menjadi guru berprestasi!

Sebenarnya, ini kisah Omjay yang sudah lama sekali. Omjay tuliskan ulang kembali. Supaya kita mengerti. Bahwa kita adalah sosok guru yang menginspirasi. Semoga anda bersemangat menjadi guru berprestasi.

============

Kriiiiing!... sedang asyik menulis raport untuk siswa kelas 8 SMP Labschool Jakarta, ponsel Omjay berdering kencang. Omjay kemudian pencet tombol telepon berwarna hijau di ponsel. Kemudian terdengarlah suara pak Dedi Dwitagama.

"Lagi apa omjay? bisa gantiin ane presentasi di gedung NU kramat raya?" begitulah pak Dedi langsung to the point menyuruh Omjay berangkat saat itu juga.

Omjay kemudian langsung menjawab, "bisa!". Dengan segera Omjay meluncur ke kantor PBNU yang ada di jl. Kramat Raya Jakarta Pusat dengan sepeda motor.

Singkat cerita, sampailah Omjay di gedung PBNU Jakarta. Ada foto Gusdur terlihat di dinding gedung yang bagus itu. Dahulu Gusdur adalah ketua umum PBNU.

Omjay langsung naik dengan lift ke lantai 8 gedung. Nah, di lantai itu Omjay bertemu dengan banyak pimpinan sekolah swasta di Jakarta pusat, dan sejabodetabek.

Lalu Omjay temui panitia kegiatan. "Mohon maaf pak saya diminta menggantikan pak Dedi Dwitagama memberikan presentasi. beliau berhalangan hadir," begitulah kata Omjay singkat.

Salah seorang panitia lalu menjawab, "iya pak tadi pak Dedi sudah telpon dan bapak yang diminta menggantikan, tapi bapak makan siang dulu ya!".

Ibu panitia itu menyodorkan kepada Omjay sebuah nasi kotak yang berisi nasi dan lauk pauk yang lezat. Juga minuman botol aqua dingin yang sudah siap untuk diminum.

Omjay sempat perang batin dalam diri, "makan dulu gak ya?". Hmmm, rasanya tak enak kalau Omjay makan dulu sementara materi yang akan disampaikan belum tahu.

Kemudian, Omjay beranikan diri tanya panitia materi apa yang harus disampaikan.

"Bapak harus menyampaikan materi menjadi guru berprestasi. Waktu bapak satu setengah jam". begitulah pak Haji Iskandar yang menjadi ketua panitia mengatakan.

Ehem, dalam hati saya bergumam, "bego banget ya gue. kasih materi tanpa persiapan. Pepatah bijak mengatakan, "mereka yang berdiri di mimbar tanpa persiapan, maka akan turun tanpa penghormatan".

Aduh!, tak hentinya Omjay menyalahkan diri sendiri. Kenapa begitu mudah berkata bisa sementara materi yang akan disampaikan belum siap.

Hehehe, ini pelajaran yang sangat berharga. Omjay pun langsung mengutak ngatik materi yang sudah pernah disampaikan di laptop jadul.

Alhamdulillah ketemu materinya. Setahun lalu Omjay pernah menyampaikan ini di tempat lain. Lantas Omjay pun tersenyum dan siap memberikan presentasi.

Untunglah Omjay pernah belajar Public speaking for teacher dengan mentor Aris Ahmad Jaya. Berkat belajar dengan beliau, Omjay menjadi pandai berbicara di depan umum.

Sambil menunggu dipanggil panitia, seorang teman berkomentar di facebook.

Menjadi guru berprestasi, kuasai 4 kompetensi guru dan memiliki IPK (Ilmu Pendekatan) yang bagus terhadap pimpinan dan dinas.

Keempat kompetensi yang harus dikuasai guru untuk meningkatkan kualitasnya tersebut adalah: kompetensi pedagogik, profesional, sosial, dan kepribadian. Guru harus sungguh-sungguh dan baik dalam menguasai 4 kompetensi tersebut agar tujuan pendidikan bisa tercapai.

Untuk menjadi guru berprestasi bukanlah perkara mudah. banyak tantangan dan hambatan terbentang. Hambatan terbesar ada dalam diri. Guru harus mampu mengalahkan dirinya sendiri dulu baru kemudian mengalahkan orang lain.

Ada pepatah mengatakan, "menaklukan ribuan orang belum tentu disebut sebagai pemenang. tapi mampu menaklukan diri sendiri, itulah yang disebut penakluk gemilang". 

Acara motivasi untuk para kepala sekolah swasta sebentar lagi akan dimulai. Salah seorang panitia mempersilahkan Omjay memasuki ruangan. 

Omjay melihat sekumpulan orang yang berwibawa dan berpakaian perlente pula. Hemmm maklumlah mereka para pimpinan sekolah di sekolahnya masing-masing. 

Ada beberapa orang Omjay kenal, dan telah menjadi kepala sekolah di sekolah swasta papan atas. Waduh, semakin ciut nyali Omjay menghadapinya.

Bukanlah mereka jauh beprestasi daripada Omjay? Seorang teman facebook bernama D'alia Halmahera berkomentar,

"Seru omjay, bertemu dengan para pimpinan sekolah atau kepala sekolah dalam suatu acara. Dimana kita sebagai penyaji materinya, berarti ada nilai lebih buat omjay."

Kemudiam beliau menuliskan ceritanya. Saya juga pernah memberikan pelatihan, dimana pesertanya adalah para kepala sekolah se-kab Meulaboh Aceh Barat (oktober 2009). Padahal yang jadi pembicaranya hanya seorang guru honor biasa. Dag dig dug der jadinya. Hehehe.

Wow, inilah hari yang begitu mendebarkan. Kini Omjay harus berdiri melakukan presentasi di depan para guru yang berprestasi. Masih lebih enak berdiri d depan dewan juri yang berjumlah 3 orang saat mengikuti final lomba inovasi pembelajaran kemdikbud.

Omjay menatap mereka satu persatu. Betapa mereka sudah menjadi guru berprestasi. Hal itu terbukti mereka sudah menjadi pimpinan di sekolahnya masing-masing. 

Ehem, kalau mereka tidak berprestasi mana mungkin bisa diangkat menjadi kepala sekolah? Begitulah Omjay bertanya dalam hati kepada diri sendiri.

Omjay sangat yakin menjadi guru berprestasi tentu menjadi idaman seorang guru yang mengajar di sekolah. Guru bukan hanya berprestasi tetapi juga menginspirasi.

Dengan begitu para guru dapat saling memotivasi untuk menjadi guru tangguh berhati cahaya. Seorang guru yang selalu memberikan pelayanan terbaik kepada murid-muridnya.

Seorang guru yang memiliki kekuatan super untuk mengantarkan peserta didiknya menjadi seorang pemimpin. Minimal murid-muridnya bisa memimpin dirinya sendiri.

Pak Urip teman Omjay di Pangkalan Bun, Kalteng menambahkan cerita di facebook, "Cara sederhana berprestasi adalah guru memprestasikan siswa bukan memprestasikan diri sendiri".

Lalu Ibu D'alia Halmahera bertanya kepada Omjay, "Kenapa ya Omjay, kalau ada lomba guru berprestasi dari dinas, syaratnya harus PNS? Apakah guru2 GTT ga ada yang mampu berprestasi?"

Sebuah pertanyaan yang belum bisa Omjay jawab, karena Omjay bukan panitianya, hehehe. Pak Bahar Sungkowo, teman gupres di Sukabumi menuliskan di facebook, "Guru berprestasi itu bukan dirinya saja yang berprestasi, tapi bisa membuat rekannya berprestasi, siswanya berprestasi, anaknya berprestasi, masyarakat dan lingkungannya berprestasi.

Itulah hakekat guru berprestasi, bukan sekedar uang dan ketenaran semata". Pak Dris kawan di Bali juga menulis di facebook, "Cukup ikut lomba, saat presentasi dengarkan kata dewan juri, jangan pernah menyanggah atau membantah. Jadilah juara guru prestasi, hehehehe...

Pengalaman pribadi Omjay mengikuti lomba inovasi pembelajaran atau inobel kemdikbud. Juknis nya PTK, dan Media pembelajaran harus Inovatif.

Seorang kawan bercerita kepada Omjay saat kami final inobel di Bali. "Saya pakek Metode Getok Tular, yang saya yakin belum ada yg pakek. Eeeee taunya yg juara 1 dan 2 di Bali kemaren yang pakek metode udah basi, dan hanya manggut-manggut saat disalahkan juri, tanpa pembelaan sama sekali terhadap karya tulisnya. Jadi deh dris terdepak diurutan ke 3.... Hehehe".

Satu hal yang harus dipahami. Menjadi guru berprestasi bukan hanya ikut kompetisi atau lomba kemudian menang. Guru harus punya kepercayaan diri, dan terbuka dengan kritik.

Selain itu, guru tersebut juga harus mampu mengantarkan peserta didiknya mencapai prestasi yang gemilang. Itulah inti presentasi yang Omjay bawakan siang itu.

Alhamdulillah semua peserta senang mendapatkan materinya. Omjay merasakan kesuksesan dalam menyampaikan materinya. Menjadi Guru Berprestasi Perlu Bukti, Bukan Hanya Janji. Itulah Kisah Omjay menjadi narasumber dan berbicara di depan kepala sekolah sejabodetabek yang Ingin Omjay Sampaikan dicerita pendek ini Agar engkau Termotivasi untuk menjadi guru berprestasi!

 

Salam Blogger Persahabatan
Omjay
Guru Blogger Indonesia
Blog https://wijayalabs.com

Input sumber gambar/dokpri
Input sumber gambar/dokpri

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun