Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pendidikan Guru Penggerak, Tergerak, Bergerak, dan Menggerakkan

29 Mei 2024   08:31 Diperbarui: 29 Mei 2024   08:47 477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Kecerdasan Buatan/AI


https://www.youtube.com/watch?v=VKREY6komc8

Pendidikan guru penggerak, tergerak, bergerak, dan menggerakkan

Oleh: Dr. Wijaya Kusumah, M.Pd

Pendahuluan 

Seorang kawan yang baik hati dan pengurus besar PGRI mengirimkan sertifikat pendidikan guru penggerak. Nilainya amat sangat baik. Omjay menjadi kagum dibuatnya. Beliau sudah bergelar doktor tapi tidak pernah berhenti belajar sepanjang hayat.

Beliau aktif di berbagai organisasi dan memimpin organisasi profesi guru. Orangnya masih muda dan ganteng. Tulisannya sering ada dalam kolom opini koran kompas. Itulah salah satu sosok guru penggerak yang Omjay kenal. Namanya Dr. Sumardiansyah Perdana Kusuma. Nama penanya superku. Sekarang beliau menjabat ketua dewan eksekutif asosiasi profesi dan keahlian sejenis yang disingkat APKS di PGRI. Beliau juga menjabat sebagai wakil sekjen PB PGRI.

Isi Tulisan ini adalah refleksi diri setelah mengikuti program pendidikan guru penggerak kemdikbudristek. Apakah sudah menjadi guru yang lebih baik dari sebelumnya, ataukah hanya menjadi guru yang hanya asyik dengan dirinya sendiri. Tidak peduli dengan prestasi dan hasil belajar peserta didiknya.

Apa yang semestinya dilakukan oleh seorang guru penggerak setelah mendapatkan sertifikat sebagai guru penggerak Kemdikbud ristek?

Guru harus terus bergerak, tergerak, san menggerakkan orang lain. Bukan hanya peserta didiknya saja tapi juga teman sejawatnya. Tidak boleh sombong dan merasa diri paling pintar. Sebab di atas langit ada langit. Guru harus terus belajar dan mengimplementasikan apa yang sudah didapatkan selama mengikuti program pendidikan guru penggerak.

Siapa yang seharusnya mengikuti program pendidikan guru penggerak Kemdikbud ristek?

Semua guru seharusnya ikut program pendidikan guru penggerak selama 6 bulan. Mungkin karena anggaran terbatas, maka dipilihlah guru yang serius ikut program pendidikan guru penggerak atau PGP.

Minimal, di setiap sekolah ada 2 orang guru penggerak yang mampu menggerakkan guru lainnya untuk saling berkolaborasi dan memajukan sekolah menjadi lebih baik dari hari ke hari dan melahirkan peserta didik yang berprestasi dan berakhlak mulia sesuai dengan profil pelajar Pancasila.

Dimana program pendidikan guru penggerak dilaksanakan?

Program pendidikan guru penggerak dilaksanakan secara online atau daring, dan tidak mengganggu jam mengajar guru di kelas. Sebulan sekali calon guru penggerak bertemu secara langsung dan bergabung dalam satu kelompok yang berisi guru SD, SMP, SMA, dan SMK.

Seharusnya program pendidikan guru penggerak membuat guru yang mengikutinya menjadi lebih baik dari sebelumnya. Itulah yang Omjay rasakan selama mengikuti PGP. Banyak ilmu baru yang Omjay dapatkan dan Omjay implementasikan dalam kegiatan belajar sehari-hari.

Kapan sebaiknya program pendidikan guru penggerak dijalankan atau dilaksanakan?

Sebaiknya dilaksanakan setahun dua kali atau dua angkatan. Guru dapat mengikutinya di semester genap dan ganjil. Kegiatannya tidak menggangu program sekolah dan seharusnya justru membantu atau mendukung program sekolah menjadi lebih baik dan mendapatkan nilai A saat akreditasi sekolah. Sekolah tersebut juga bisa menjadi sekolah penggerak yang ditunjuk oleh Kemdikbud ristek.

Bagaimana cara terbaik agar setelah ikut program pendidikan guru penggerak semua guru yang mengikutinya menjadi lebih percaya diri dan berprestasi?

Cara terbaik adalah mengamalkan apa yang sudah didapatkan selama mengikuti PGP. Tak perlu banyak kata atau bicara. Lakukan saja tindakan nyata alias aksi nyata. Tak perlu pusing apa kata orang lain tentang kita. Tunjukkan saja bahwa kita bukan guru biasa.

Jadilah guru yang kehadirannya dirindukan, dan memahami kebutuhan belajar peserta didik. Guru penggerak adalah pemimpin pembelajaran di kelas. Bila peserta didiknya suka dengan gaya mengajar guru, pasti mereka akan merasakan nikmatnya belajar seperti apa yang telah dicontohkan Ki hadjar Dewantoro.

Mengapa setelah mengikuti program guru penggerak Kemdikbud ristek guru harus lebih baik dari sebelumnya?

Sebab keenam modul yang diajarkan dalam PGP membuat guru tahu apa yang harus dilakukannya, sehingga mendapatkan kasta tertinggi seorang guru. Guru penggerak menjadi guru idola peserta didiknya karena pelayanan yang diberikan ke peserta didiknya tidak biasa. Guru bekerja dengan hatinya dan membuat anak manusia saling berkasih sayang. Merdeka belajar seharusnya membuat guru semakin dekat dengan semua peserta didiknya.

Penutup

Demikianlah kisah Omjay tentang Pendidikan guru penggerak, tergerak, bergerak, dan menggerakkan. Guru akan selalu bergerak pulihkan pendidikan bangsanya. Guru selalu menjadi embun penyejuk dan pelita dalam kegelapan peserta didiknya. Guru menjadi patriot harapan bangsa tanpa tanda jasa. Terpujilah wahai engkau ibu bapak guru.

Salam Blogger Persahabatan

Omjay

Guru Blogger Indonesia

Blog https://wijayalabs.com

Omjay Guru Blogger Indonesia/dokpri
Omjay Guru Blogger Indonesia/dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun