Pernahkah engkau menganalisis tulisanmu?
Sebelum anda membaca tulisan Omjay kali ini, ada baiknya anda membuka dulu tulisan Omjay di https://kompasiana.com/wijayalabs.
Ternyata tulisan Omjay biasa-biasa saja dan belum luar biasa. Oleh karena itu, Omjay terus menerus belajar menulis kepada pakarnya.
Setiap orang adalah guru. Omjay berguru kepada semua orang. Untuk apa Omjay berguru? Supaya apa yang Omjay tulis semakin hari semakin bagus dan banyak pembacanya.
Suatu ketika tulisan Omjay tidak dipilih admin Kompasiana. Omjay kemudian mengirimkan email ke pengelola Kompasiana. Alamat email-nya adalah kompasiana@kompasiana.com dengan subyek mengapa tulisan Omjay tidak masuk pilihan admin?
Tak berapa lama menunggu, datanglah email dari pengelola Kompasiana.Â
Dear kompasianer, terima kasih atas informasi ini. Tim kami akan melakukan pengecekan ulang pada konten tersebut untuk menentukan secara final pemberian label pilihan. Terima kasih. Salam kompasiana.
Alhamdulillah setelah dicek kembali, artikel Omjay di Kompasiana masuk dalam artikel pilihan Admin Kompasiana. Judul artikel tersebut adalah buat apa ikut seleksi fasilitator guru penggerak.
Sekarang, Omjay kirimkan email lagi ke admin kompasiana. Sebab tulisan Omjay yang banyak pembacanya tidak dilirik oleh admin kompasiana yang super sibuk. Tulisannya menurut kawan-kawan Omjay bagus, tapi tidak masuk artikel pilihan.
Jadi, kalau engkau yakin tulisanmu layak masuk artikel pilihan, dan ternyata tidak dipilih oleh admin Kompasiana, maka segeralah melaporkan kepada admin Kompasiana. Hal ini agar tulisanmu yang bagus itu menjadi artikel pilihan Kompasiana.
Begitulah hal yang Omjay alami selama 15 tahun lebih menulis di kompasiana. Banyak hal yang nampaknya perlu diperbaiki dari kinerja admin Kompasiana. Semoga lain waktu Omjay sempatkan diri main ke kantor kompasiana untuk berdiskusi.
Semoga pula admin dan pengelola Kompasiana bekerja lebih baik lagi. Gajinya naik dan berangkat ke tanah suci Mekah buat yang beragama Islam. Aamiin ya robbal alamiin. (Semoga dibaca admin, hehehe)
Menulis itu seperti kita belanja di supermarket. Kita bebas memilih barang yang kita beli dan butuhkan. Pembaca pasti akan memilih tulisan yang dibutuhkan olehnya. Kalau tidak butuh biasanya tidak dilirik.
Oleh karena itu, bila tulisanmu masih sepi pembaca, maka analisis tulisanmu dan bandingkan dengan mereka yang tulisannya banyak pembacanya.Lalu bergurulah kepada mereka dengan sering membaca tulisan artikel utama (Headline).
Rajin-rajinlah meninggalkan komentar dan berkenalan dengan penulisnya. Kalau sehati, akhirnya teman dunia maya akhirnya menjadi teman di dunia nyata. Bahkan bisa menjadi teman yang setia, karena memiliki hobi yang sama.
Pagi ini, seorang kawan Kompasiana yang sudah mendapatkan Gopay Kompasiana bertanya kepada Omjay.
"Omjay apakah Gopay Kompasiana sudah mencair?"
Omjay menjawab "belum". Sabar saja pasti akan indah pada waktunya. Rezeki manusia tidak akan pernah tertukar. Tinggal kita menjemputnya saja. Gopay kompasiana pasti akan dikirimkan pas saat dibutuhkan, hehehe.
Omjay sendiri akan mendapatkan gopay satu juta lebih. Ada seorang kawan lulusan guru penggerak yang meminta uang gopay yang Omjay dapatkan di Kompasiana.Â
Sementara dia tak pernah membaca tulisan-tulisan Omjay. Baru sekali saja berkomentar setelah melihat Omjay mendapatkan penghargaan K-reward Kompasiana.
Jadi teruslah menulis dan niatkan tulisanmu untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan. Jangan jadikan mendapat gopay sebagai tujuan menulis di Kompasiana. Sebab kamu pasti akan kecewa.
Kecewa luar biasa itu pasti bila harapan tak sesuai dengan kenyataan. Oleh karenanya perbaiki terus tulisanmu. Dapat uang gopay adalah bonusnya. Menulislah dengan hati agar engkau bertemu dengan hati pembaca setiamu.
Demikianlah kisah Omjay kali ini. Mari kita baca kembali tulisan-tulisan kita sendiri di Kompasiana. Lalu lakukan analisis dan melihat kekurangan sekaligus kelebihannya.Â
Bila itu dilakukan, jangan salahkan Omjay bila bonus gopay akan masuk ke dalam nomor gopaymu yang unik dan hanya satu di dunia yang menerimanya. Sebab tidak ada nomor gopay yang kembar. Hehehe.
Salam blogger persahabatanÂ
Omjay
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H