Jadi, kalau engkau yakin tulisanmu layak masuk artikel pilihan, dan ternyata tidak dipilih oleh admin Kompasiana, maka segeralah melaporkan kepada admin Kompasiana. Hal ini agar tulisanmu yang bagus itu menjadi artikel pilihan Kompasiana.
Begitulah hal yang Omjay alami selama 15 tahun lebih menulis di kompasiana. Banyak hal yang nampaknya perlu diperbaiki dari kinerja admin Kompasiana. Semoga lain waktu Omjay sempatkan diri main ke kantor kompasiana untuk berdiskusi.
Semoga pula admin dan pengelola Kompasiana bekerja lebih baik lagi. Gajinya naik dan berangkat ke tanah suci Mekah buat yang beragama Islam. Aamiin ya robbal alamiin. (Semoga dibaca admin, hehehe)
Menulis itu seperti kita belanja di supermarket. Kita bebas memilih barang yang kita beli dan butuhkan. Pembaca pasti akan memilih tulisan yang dibutuhkan olehnya. Kalau tidak butuh biasanya tidak dilirik.
Oleh karena itu, bila tulisanmu masih sepi pembaca, maka analisis tulisanmu dan bandingkan dengan mereka yang tulisannya banyak pembacanya.Lalu bergurulah kepada mereka dengan sering membaca tulisan artikel utama (Headline).
Rajin-rajinlah meninggalkan komentar dan berkenalan dengan penulisnya. Kalau sehati, akhirnya teman dunia maya akhirnya menjadi teman di dunia nyata. Bahkan bisa menjadi teman yang setia, karena memiliki hobi yang sama.
Pagi ini, seorang kawan Kompasiana yang sudah mendapatkan Gopay Kompasiana bertanya kepada Omjay.
"Omjay apakah Gopay Kompasiana sudah mencair?"
Omjay menjawab "belum". Sabar saja pasti akan indah pada waktunya. Rezeki manusia tidak akan pernah tertukar. Tinggal kita menjemputnya saja. Gopay kompasiana pasti akan dikirimkan pas saat dibutuhkan, hehehe.
Omjay sendiri akan mendapatkan gopay satu juta lebih. Ada seorang kawan lulusan guru penggerak yang meminta uang gopay yang Omjay dapatkan di Kompasiana.Â