Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Makan Hanya Nasi dan Garam Selama 19 Tahun, Tabungannya Capai Rp. 2,8 Miliar Menjadi Viral di Media Sosial

18 Mei 2024   11:47 Diperbarui: 18 Mei 2024   11:53 1106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebaiknya mulai dari sekarang dan jangan ditunda-tunda. Sewaktu Omjay belum menikah, Omjay sudah membeli rumah dengan cara mencicil. Keinginan punya rumah sendiri begitu besar, dan alhamdulilah bisa terwujud sedikit demi sedikit.

Keinginan akan terwujud kalau uangnya sudah ada. Kalau belum ada sebaiknya ditunda. Dahulu, Omjay ingin sekali punya motor baru. Namun Omjay tunda karena uangnya belum cukup. Setelah uangnya cukup, barulah Omjay membeli motor baru tanpa mencicil.

Dengan menunda keinginan, dan mendahulukan kebutuhan, alhamdulillah semuanya dapat terwujud dengan menabung. Omjay sendiri jarang jajan di sekolah. Lebih sering membawa bekal dari rumah dengan masakan istri tercinta. Jadi uang jajan bisa ditabung untuk berangkat haji ke tanah suci mekah menunaikan rukun Islam yang kelima.

Where, dimana kita mewujudkan keinginan dan kebutuhan?

Kita mewujudkan keinginan dan kebutuhan saat kita sudah dewasa dan punya penghasilan sendiri. Kalau belum ada penghasilan, kita berusaha untuk mencari atau menciptakan lapangan pekerjaan.

Dahulu Omjay mengajar les privat untuk menambah pemasukan ketika masih kuliah. Setelah menjadi guru dan berumah tangga, semua pengeluaran dan pemasukan dimusyawarahkan dengan istri tercinta.

Kami selalu terbuka dalam soal keuangan, hasilnya kami tidak pernah berhutang yang tidak diketahui pasangan. Kami berhutang sewaktu akan merenovasi rumah. Omjay pinjam ke Bank, dan istri mengetahuinya.

How, bagaimana caranya agar kebutuhan dan keinginan dapat diwujudkan ?

Caranya adalah mendahulukan kebutuhan, dan kemudian mewujudkan keinginan. Kalau belum berkeluarga kita bisa menentukan sendiri dengan berkonsultasi dengan orang tua. Namun, bila sudah berkeluarga, sebaiknya sudah hasil diskusi dan kesepakatan suami dan istri. Keluarga adalah harta yang paling berharga. Apa yang dilakukan semua anggota keluarga sebaiknya dimusyawarakan dengan baik bersama anggota keluarga lainnya.

Pernah suatu ketika ayah memanggil semua keenam anaknya. Beliau meminta izin semua anaknya untuk menikah lagi. Sebab ibu sudah 7 tahun meninggalkan ayah untuk selamanya. 

Ayah tidak akan menikah lagi kalau ada satu anaknya yang bisa tinggal serumah dengan ayah dan merawatnya. Tapi tak satupun anaknya yang bersedia tinggal serumah dengan ayah. Akhirnya, ayah menikah lagi untuk yang kedua kalinya. Keinginan ayah terwujud sebelum ajal menjemput.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun