Mengapa uang kuliah tunggal atau UKT semakin mahal?
https://youtu.be/dpfYO2KT0Yg?si=AevDPdak-wqS-647
PendahuluanÂ
Dalam perjalanan dari Jatibening Bekasi ke Cisauk Tangerang, Omjay mendengarkan diskusi tentang uang kuliah tunggal yang semakin mahal. Omjay mendengarnya melalui radio elshinta jakarta.
Banyak orang tua yang tak sanggup lagi membiayai kuliah anaknya. Orang tua akan semakin sulit membiayai kuliah anaknya. Sebab biaya kuliah semakin mahal. Baik PTN atau PTS sekarang ini sama mahalnya. Begitulah yang Omjay rasakan sebagai orang tua yang sudah menyekolahkan anaknya ke perguruan tinggi negeri maupun swasta.
Sampai Cisauk Tangerang Omjay membuka YouTube. Lalu Omjay ketik ulang kuliah semakin mahal di YouTube. Ternyata memang benar, uang kuliah tunggal semakin mahal. Padahal ada di perguruan tinggi negeri. Anehnya biaya kuliah di PTN malah lebih mahal dari PTS. Ada apakah ini? Semoga banyak mahasiswa yang mengkritik kebijakan UKT ini. Biaya kuliah tidak boleh mahal di PTN. Sebab negara harus menyediakan pendidikan murah untuk semua warganya.
Omjay mencoba mencari jawaban dari video kompas tv berikut ini.
https://youtu.be/dpfYO2KT0Yg?si=AevDPdak-wqS-647
Seharusnya perguruan tinggi negeri atau PTN jangan terlalu mahal biayanya. Sebab urusan pendidikan sudah seharusnya dibiayai oleh negara. Jadi PTN seharusnya tidak membebani orang tua mahasiswa. Anak yang dari golongan tidak mampu diberikan beasiswa dan menikmati fasilitas yang diberikan oleh negara.
Pakar pendidikan, Indra Charismiadji, mengatakan biaya pendidikan tinggi yang semakin mahal dan sulit diakses oleh masyarakat merupakan imbas dari bentuk neoliberalisme pendidikan yang diserahkan melalui mekanisme pasar.
Dahulu ketika Omjay kuliah di IKIP Jakarta, orang tua Omjay tidak begitu terlalu dibebani masalah kuliah di tahun 1990. Alhamdulillah Omjay mendapatkan beasiswa dan bisa kost di depan kampus IKIP Jakarta yang sekarang bernama universitas negeri jakarta atau UNJ. Dahulu ketika omjay masuk IKIP Jakarta, rektornya masih Prof. Dr. Conny R Semiawan.
Saat ini kemdikbudristek harus menanggapi kritik dan saran mahasiswa dengan bijaksana. Mas menteri Nadiem Makarim sebagai Mendikbud ristek bersama dirjen pendidikan tinggi atau Dikti harus segera mencarikan solusinya agar UKT PTN tidak mahal dan banyak orang tua yang bisa menyekolahkan anaknya sampai perguruan tinggi, dan mudah mendapatkan pekerjaan yang diinginkan.
Isi tulisan ini mencoba menjawab pertanyaan mengapa uang kuliah tunggal atau UKT semakin mahal di perguruan tinggi negeri atau PTN. Apa yang menyebabkannya? Apakah negara lepas tangan dengan kondisi ini? Yuk kita baca kisah Omjay berikut ini!
What, apa yang seharusnya kita lakukan sebagai orang tua agar mampu membiayai kuliah anak hingga ke perguruan tinggi?
Omjay menabung dan ikut asuransi pendidikan. Sebab Omjay yakin biaya pendidikan di perguruan tinggi semakin mahal. Hal ini berdasarkan pengalaman Omjay yang telah menyekolahkan anak di PTN dan PTS.
Namun ternyata, menabung di bank dan ikut asuransi pendidikan saja tidak cukup. Kita sebagai orang tua harus kerja keras, dan kerja cerdas mencari tambahan biaya kuliah anak di perguruan tinggi.
Anak pertama kebetulan kuliah di UIN Bandung dan anak kedua kuliah di Unisba Bandung. Jadi Omjay sudah merasakan membiayai uang kuliah anak yang sekolah di perguruan tinggi negeri dan swasta.
Kalau anak pertama biaya kostnya cukup mahal di Cibiru Bandung. Jadi Omjay kerja keras supaya bisa bayar uang kost dan makan sehari-hari serta membeli bukunya. Alhamdulillah sekarang Intan sudah bekerja dan lagi hamil anak pertama. Semoga cucu pertama Omjay lahir dengan selamat di bulan Mei atau Juni tahun ini. Aamiin.
Sementara anak kedua (Berlian) masih kuliah semesteran keenam di fakultas hukum Unisba Bandung. Alhamdulillah tidak perlu bayar kost lagi karena kami sudah punya rumah mungil di kota Bandung. Jadi tidak perlu lagi bayar uang kost seperti kakaknya.
Who, siapa saja yang bisa melanjutkan kuliah di perguruan tinggi negeri atau PTN?
Semua orang yang lulus ujian masuk perguruan tinggi baik negeri maupun swasta bisa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Asalkan sanggup dengan biaya kuliahnya pasti diterima. Kalau tidak sanggup, biasanya ada proses wawancara antara orang tua mahasiswa dan kampusnya. Nanti bisa disepakati UKT yang disanggupi.
Masalahnya adalah banyak orang tua yang tak sanggup lagi membiayai kuliah anaknya. Sebab biaya kuliah mahal. Tidak sanggup menanggung biayanya karena biaya hidup sudah meninggi. Sementara itu untuk dapat beasiswa sekarang ini tidak mudah. Mahasiswa harus saling bersaing agar mendapatkan beasiswa seperti Supersemar atau beasiswa lainnya.
When, kapan anda mulai membiayai kuliah anak di perguruan tinggi negeri atau PTN? Bagaimana kalau kuliah di perguruan tinggi swasta atau PTS?
Omjay mulai membiayai kuliah anak ketika mereka selesai sekolah dari SMA. Anak pertama sekolah di SMAN 6 Bekasi dan anak kedua sekolah di SMA Labschool Jakarta. Biaya sekolah anak pertama dan kedua bagaikan bumi dan langit. Sekolah di negeri biayanya murah dan sekolah di swasta biayanya mahal. Alhamdulillah Omjay mendapatkan rezeki yang halal dari Allah SWT sehingga dapat menyekolahkan kedua anak sampai perguruan tinggi.
Where, dimana sebaiknya anda menguliahkan anak anda?Â
Pilihlah perguruan tinggi sesuai dengan kemauan anak dan jangan memaksa. Itulah yang Omjay lakukan sebagai orang tua. Alhamdulillah intan memilih jurusan sastra Inggris sehingga mudah mendapatkan pekerjaan. Sedangkan Berlian memilih fakultas hukum. Katanya ingin menjadi jaksa.
Omjay merasakan biaya kuliah di perguruan tinggi memang mahal. Tapi Alhamdulillah kami selalu hidup pas Pasan. Pas mau menyekolahkan anak ada duitnya. Pas mau menikahkan anak ada duitnya. Oleh karena itu hiduplah dalam keadaan pas Pasan saja he-he-he.
Alhamdulillah guru-guru di labschool selalu mendapat rezeki yang tak terduga datangnya. Mungkin karena kami selalu ikhlas dan sabar dalam mendidik anak-anak di labschool. Baik yang ada di Rawamangun, Kebayoran, Cibubur, maupun Cirendeu. Kemarin pak Erwin mengirimkan foto suasana wisuda di SMA labschool Kebayoran yang lulus 100 persen. Alhamdulillah kami bangga mendengarkan beritanya. Semoga mereka bisa melanjutkan ke perguruan tinggi yang dipilihnya dan tidak mengalami hambatan dalam biaya kuliahnya.
Why, mengapa kita perlu menyekolahkan anak hingga perguruan tinggi?
Sebab mereka akan jauh lebih siap menghadapi pesatnya perkembangan zaman. Dahulu Omjay memilih sekolah sampai STM atau SMK saja. Sebab Omjay ingin langsung bekerja karena biaya kuliah tidak ada. Namun berkat pertolongan dari Allah SWT, Omjay mendapatkan beasiswa untuk kuliah di IKIP Jakarta. Bahkan Omjay bisa melanjutkan kuliah ke jenjang S2 dan S3. Itu semua berkat pertolongan dari Allah SWT.
How, bagaimana caranya agar anak anda bisa sampai lulus sarjana?
Caranya adalah terus berusaha dan jangan menyerah kalah. Setiap manusia ada rezekinya masing-masing. Omjay sendiri banyak mendapat pertolongan dari Allah SWT sehingga dimudahkan dalam menjemput rezeki. Sehingga dapat menyekolahkan anak sampai perguruan tinggi. Tidak pernah ada yang menduga anak STM jurusan listrik itu kini menjadi doktor teknologi pendidikan.
PenutupÂ
Demikianlah kisah Omjay kali ini tentang semakin mahalnya uang kuliah tunggal atau UKT di perguruan tinggi negeri atau PTN. Semoga bermanfaat buat pembaca Kompasiana. Teruslah berjuang menjemput rezeki. Teruslah menggapai cita-cita dengan usaha yang maksimal. Di dalam kesulitan itu pasti ada kemudahan. Itulah firman Allah dalam kitab suci Al-Qur'an.
Salam blogger persahabatanÂ
Omjay
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H