Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Setelah Lulus Menjadi Guru Penggerak Lalu Apa?

30 April 2024   07:03 Diperbarui: 30 April 2024   07:11 1767
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah lulus menjadi guru penggerak, akan banyak sekali pekerjaan rumah yang harus dilakukan. Tentu saja seorang guru penggerak tidak bisa bekerja sendiri. Mereka harus saling berkolaborasi sebab sejatinya semua guru adalah guru penggerak. Bedanya guru penggerak versi kemdikbud ristek akan mendapatkan sertifikat, dan diberi kesempatan untuk ikut seleksi pengawas dan kepala sekolah di sekolah negeri. Bagi sekolah swasta, sertifikat guru penggerak tidak berlaku.

Siapa saja yang dapat disebut sebagai guru penggerak?

Semua guru di sekolah pada hakekatnya adalah guru penggerak. Sebab berkat kerjasama merekalah sekolah mendapatkan predikat berakreditasi A. Tanpa kerjasama semua pihak, tidak mungkin sebuah sekolah mendapatkan nilai A dalam akreditasi sekolah.

Kemdikbud ristek membuka program pendidikan sekolah penggerak selama 6 bulan. Hanya guru yang lolos seleksi saja yang terpilih sebagai calon guru penggerak. Omjay sendiri ikut merasakan bahwa tidak mudah untuk lolos seleksi sebagai calon guru penggerak. Guru harus menulis esai, dan wawancara serta dites cara mengajarnya di depan panitia seleksi yang rata-rata dosen di perguruan tinggi atau guru berprestasi yang sudah terlihat dedikasi dan reputasinya sebagai seorang guru.

Dimana guru penggerak berkiprah?

Guru penggerak berkiprah di sekolahnya masing-masing, dan menginspirasi guru lainnya untuk mau berbagi ilmu, dan pengalamannya selama menjadi guru di sekolah.

Terkadang kontribusinya terlihat kecil di mata guru lainnya. Namun, tetaplah rendah hati dan terus fokus kepada semua murid atau peserta didik di sekolah. Student Center harus terjadi, dan guru tidak lagi "one man show" di depan kelas. Guru terlihat terlalu asyik dengan dirinya sendiri sendiri sehingga tidak ada interaksi selama belajar di kelas.

Kapan guru penggerak mulai berkiprah?

Seorang guru penggerak akan berkiprah setiap hari. Bahkan hari liburny akan digunakan untuk berbagi kepada guru lainnya. Rasa ingin berbagi begitu tinggi, sehingga terkadang guru tak memikirkan dirinya sendiri. Hanya memberi tak harap kembali. Guru akan merasa senang bila murid yang diajarnya berprestasi dan meraih nilai tinggi sehingga membawa nama baik sekolah di masyarakat berpengetahuan dan berpendidikan.

Bagaimana cara guru penggerak berkiprah?

Cara guru penggerak berkiprah adalah guru tidak bergerak sendiri, guru mampu membangun super tim. Dengan kekuatan kebersamaan, guru penggerak mampu menggerakkan guru lainnya untuk senantiasa belajar sepanjang hayat. Semua guru diajaknya untuk BASAH. Apa itu BASAH? Belajar sepanjang hayat. Oleh karena itu, dirinya harus BASAH dulu dan mampu menberikan keteladanan. Terkadang berbuat kebaikan selalu saja ada orang yang tidak suka. Kalau sudah begitu, kita senyumin aja, hahaha.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun