Perlukah ada kesejahteraan marbot masjid? Inilah topik pilihan yang diminta pengelola Kompasiana.
Secara pribadi Omjay katakan perlu. Secara organisasi juga sangat penting. Sebab masjid akan bersih dan peralatan lainnya terawat dengan baik. Pengurus masjid akan terbantu dengan adanya marbot atau Marbut masjid.
Omjay sendiri dahulu adalah seorang marbot masjid Al iman kompleks TNI Al Jatibening indah pondok gede, Bekasi. Omjay melakukannya sekitar tahun 1990 an.
Omjay merawat dan menjaga kebersihan masjid setiap hari. Omjay juga yang sering memanggil orang untuk datang ke masjid melalui suara adzan.
Waktu itu Omjay masih tamat STM dan belum bekerja. Ketua masjid Al iman saat itu, bapak Haitami memberikan kesempatan kepada Omjay untuk menjadi marbot masjid paruh waktu sambil menunggu marbot yang bisa full 24 jam berada di masjid, dan menginap di kamar masjid Al iman.
Seharusnya masjid menganggarkan biaya untuk petugas yang merawat masjid. Sampai saat ini gaji marbot seikhlasnya saja. Sebab pemasukan kotak amal dari jamaah belum banyak. Kecuali, bila masjid tersebut makmur dan banyak jamaah yang memberikan donasi berupa zakat, infaq, dan shodaqoh.
Selama ini petugas marbot masjid bekerja karena Allah. Mereka bekerja ikhlas karena Allah. Sebab mereka mengharapkan pahala yang besar dari mengabadikan diri kepada Allah SWT.Â
Hanya orang yang beriman yang akan memakmurkan masjid dan mereka berbisnis dengan Allah. Oleh karena itu Rezeki mereka sudah diatur oleh Allah SWT dalam kitab suci Al-Qur'an.
Di sekolah Omjay yang ada di Labschool UNJ, seorang marbot masjid digaji rutin setiap bulan oleh pengurus yayasan. Petugas marbot tersebut hanya bekerja mengurusi masjid Baitul Ilmi labschool Jakarta.
Seharusnya memang seperti itu. Supaya masjid benar-benar diurus oleh marbot yang sudah jelas gaji per bulannya. Namun, bila masjid baru dibangun dengan kekuatan kebersamaan, dibutuhkan keikhlasan hati dari marbot masjid agar menerima gaji apa adanya. Semua itu ikhlas karena Allah.
Alhamdulillah berkat keikhlasan hati, banyak petugas marbot masjid yang sudah menjalankan ibadah umrah atau naik haji ke tanah suci Mekah dan Madinah. Mereka bersyukur telah mendapatkan hadiah dari sebuah keikhlasan. Hanya memberi tak harap kembali.
Omjay sendiri merasakan setelah menjadi marbot masjid, banyak kesuksesan demi kesuksesan Omjay alami. Banyak rezeki yang datang tiba-tiba. Entah datangnya darimana tahu-tahu sudah ada. Janji Allah SWT itu pasti dan insyaallah akan terpenuhi.
Contoh ketika Omjay mau menikah di kota Bandung. Omjay tidak punya uang dan hanya punya tekad yang kuat untuk menikah.
Alhamdulillah banyak pengurus dan jamaah masjid yang membantu Omjay. Omjay menikah dengan gadis Bandung dengan biaya pas Pasan. Artinya pas mau menikah ada uangnya. Sekarang Omjay sudah dikaruniai dua orang putri yang cantik jelita.
Demikian pendapat dan kisah Omjay tentang perlunya kesejahteraan marbot atau petugas yang mengurusi masjid. Â Berdasarkan pengalaman Omjay sebagai marbot masjid, seringkali banyak rezeki yang tak terduga ketika kita ikhlas bekerja karena Allah. Kita berbisnis dengan Allah dan matematika Allah akan bekerja dengan otomatis untuk memberikan Rezekinya dari pintu yang tak terduga datangnya. Itulah yang Omjay alami sendiri ketika menjadi marbot di masjid Al iman Jatibening indah Bekasi. Semoga bermanfaat buat pembaca Kompasiana.
Salam blogger persahabatanÂ
Omjay
Guru blogger IndonesiaÂ
Pagi ini Omjay terkunci di dalam kamar mandi. Tak ada orang yang menemani. Untunglah ada Aldi datang ke kamar mandi.
*Tragedi Terkunci di Kamar Mandi*
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H