Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Artikel Utama

Mudik di Bandung Hasrat Menulis Tak Terbendung

8 April 2024   13:44 Diperbarui: 9 April 2024   17:50 2035
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Libur di Bandung hasrat menulis tak terbendung. Itulah kisah Omjay kali ini di saat mudik di kampung halaman istri.

Setelah sholat zuhur omjay jalan-jalan di sekitar Jalan Jamika Bandung. Siang hari ini Omjay berada di depan toko beras. Pembelinya lumayan banyak juga. Omjay melihatnya secara langsung. Stok beras memang harus cukup supaya tidak banyak orang kelaparan.

Input sumber gambar dokpri
Input sumber gambar dokpri

Beras dikirim dari gudang beras pasar induk di Bandung. Kemudian dikirimkan ke toko beras. Beras disimpan dulu di gudang toko dan mulai disebarkan ke beberapa pembeli langganan. Alhamdulillah toko berasnya ramai pembelinya.

Input sumber gambar dokpri
Input sumber gambar dokpri

Beras disimpan dulu di gudang toko dan siap diantar ke beberapa pemesan. Ada yang mengambilnya sendiri dan ada yang diantar langsung ke rumah masing-masing. Kayaknya jualan beras asyik juga ya! Omjay bermimpi menjadi penjual beras kalau nanti sudah pensiun jadi guru.

Input sumber gambar dokpri
Input sumber gambar dokpri

Ada karung beras berwarna merah muda atau pink. Ternyata isinya beras ketan. Harga beras sekarang sedang mahal. Mereka yang miskin akan kesulitan membeli beras.

Oleh karena itu, kita diwajibkan membayar zakat dan bersedekah untuk membantu orang miskin membeli beras atau bertahan hidup di kota besar seperti Bandung.

Input sumber gambar dokpri
Input sumber gambar dokpri

Hari ini Omjay tidak pergi kemana-mana. Mobil di parkir di jalan pak Oyon Kota Bandung depan toko kertas. Lumayan juga susahnya cari tempat parkir mobil di kota Bandung. Alhamdulillah Omjay masih dapat tempat parkir sementara. Kakak ipar yang mencarikannya selama kami mudik di kota Bandung.

Input sumber gambar dokpri
Input sumber gambar dokpri

Body mobil yang penyok dan terbaret sedikit demi sedikit sudah diperbaiki kakak ipar Omjay. Tinggal di kompon lagi katanya sama ketok magic. Supaya menjadi mulus kembali. Berkat fulus mobil menjadi mulus. He-he-he.

Kakak ipar tadi mengajak Omjay untuk memperbaiki tape mobil dan speaker supaya lebih enak di dengar.

Katanya speaker bagian belakang kurang bagus dan harus diganti. Begitulah mobil kalau sudah 12 tahun. Ada saja barang yang harus diganti.

Omjay sebenarnya ingin juga pergi ke Cihapit tempat service tape mobil. Kemarin mobil anak Omjay diganti tapenya di sana dengan yang baru. Ternyata banyak yang sedang service juga di sana. Omjay jadi males nungguin tape mobil diservis. Omjay lagi bersemangat menulis yang tak terbendung selama mudik di Kota Bandung.

Omjay kebetulan lagi seneng menonton film Korea. Ceritanya bagus-bagus. Ada seorang pemuda miskin tiba-tiba menjadi kaya karena menolong orang tua yang terkena serangan jantung.

Ternyata orang tua itu orang kaya dan pemilik hotel ternama. Pemuda itu diberikan kepercayaan untuk menjadi pemiliknya dan dinikahkan sama cucunya yang cantik. 

Ada lagi film yang menarik. Ada orang kaya harta yang pura-pura menjadi miskin untuk menguji istrinya. Ternyata istrinya sangat setia walaupun tinggal di kampung halaman.

Sang istri tidak tahu kalau suaminya adalah seorang presiden direktur terkaya di kota. Ceritanya penuh dengan konflik dan dikemas dengan adegan demi adegan yang membuat penonton menjadi tertarik.

Istri Omjay menegur. Jangan terlalu banyak menonton film Korea. Mending menonton sinetron para pencari tuhan di SCTV. Filmnya kocak dan merubah tontonan menjadi tuntunan. Dedi Mizwar dan Sujiwo Tedjo pintar banget bermain perannya.

Hidup tak seindah film sinetron atau film Korea. Hidup sekarang lagi susah. Rasanya cari duit tak seperti dulu di jaman presiden Soeharto. Begitulah kata kakak ipar saya. Proyeknya lagi sepi. Jaman presiden Jokowi orderan lagi sepi. Lagi-lagi salah Jokowi. He-he-he.

Mudik di kota Bandung membuat kegiatan menulis tak terbendung. Tadi saja Omjay mendengar kabar telah terjadi kecelakaan mobil grand max menabrak bus Primajasa. Ada 12 orang meninggal karena mobilnya langsung terbakar. Innalilahi wainnailaihi rojiun. Sedih sekali mendengar kabar duka tersebut.

Demikianlah kisah Omjay kali ini tentang hasrat menulis yang tak terbendung selama mudik di kota Bandung. Semoga tulisan Omjay bermanfaat buat pembaca Kompasiana.

***

Salam blogger persahabatan
Omjay 
Guru blogger Indonesia 
blog https://wijayalabs.com

Input sumber gambar dokpri
Input sumber gambar dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun