Seorang netizen mengupload video di media sosial dan kemudian viral. Beliau meng-upload video tentang kelakuan seorang pegawai BUMN yang memarkir mobilnya di tengah jalan untuk membeli gorengan. Ketika ditegur seharusnya beliau meminta maaf. Tapi justru malah sebaliknya. Beliau meludah dan marah. Membuat banyak netizen yang akhirnya marah di media sosial.
Sekarang Omjay tonton videonya. Orang tersebut meminta maaf di media sosial. Namun, penyesalan selalu datang terlambat. Atasannya langsung memberhentikan beliau dari jabatannya. Itulah sangsi bila kita melakukan kesalahan. Kita harus hati-hati dalam berperilaku sehari-hari. Jabatanmu akan hilang hanya karena tak memiliki etika. Mulutmu harimaumu kamu.
Pendahuluan dari kisah Omjay di atas adalah berita yang Omjay dapat di media sosial. Omjay sendiri mendapatkan pembelajaran yang berharga dari kisah nyata tersebut. Penyesalan seringkali datang terlambat.
Nah, isi kisah Omjay kali ini tentang musibah yang Omjay alami sendiri. Omjay kurang hati-hati. Sehingga body mobil menabrak tembok pagar rumah kami. Sewaktu keluar dari garasi mobil, Omjay kurang melihat spion sebelah kiri. Sehingga body mobil bagian kiri menabrak tembok pagar rumah kami.
Kejadiannya mirip kecelakaan tunggal 12 tahun lalu. Omjay masih belajar memasukkan mobil ke dalam garasi. Body mobil penyok karena menabrak besi pagar. Untunglah masih ikut asuransi, sehingga body mobil kembali mulus tanpa biaya tinggi.
Apa pelajaran penting yang Omjay dapatkan dari musibah di atas?
Omjay kurang hati-hati dan tidak fokus melihat kaca spion mobil. Jadi wajar saja bila body mobil langsung penyok dan ringsek. Omjay salah karena terlalu tergesa-gesa mengeluarkan mobil dari garasi. Seharusnya Omjay bersabar sebentar dan meminta keponakan untuk ikut memarkirkan mobil.
Siapa yang salah dalam kecelakaan tunggal tersebut?
Tentu saja Omjay sebagai supirnya. Kalau saja Omjay mampu mengendalikan mobil dengan baik, tentu body mobil masih mulus dan tidak menabrak tembok rumah Omjay. Istri langsung memberikan komentar di wa group keluarga. "Lain kali lebih hati-hati dan keluarkan mobil pelan-pelan saja"!
Kapan kejadian kecelakaan tunggal tersebut?
Kecelakaan tersebut terjadi sebelum Omjay berangkat musik eh mudik ke kota Bandung. Omjay terlalu tergesa-gesa mengeluarkan mobil, dan tidak melihat kalau body mobil sebelah kiri terlalu mepet dengan pagar. Ini pelajaran yang sangat berharga bagi Omjay sebagai supirnya. Omjay harus lebih terampil dalam mengemukakan eh mengemudikan kendaraan. Fokus dalam menjalankan kendaraan supaya tidak terjadi kecelakaan.
Dimana kejadian kecelakaan tunggal tersebut?
Kejadiannya terjadi di rumah Omjay di Bekasi. Omjay menyesal sekali. Ingin rasanya mengulangi lagi. Tapi tidak bisa. Penyesalan selalu datang terlambat kata Alda keponakan Omjay. Seharusnya Omjay panggil dulu keponakan Omjay dan mobil keluar dari garasi dalam keadaan selamat dan tidak menabrak tembok pagar.
Siapa yang harus bertanggung jawab atas kecelakaan tunggal tersebut?
Omjay harus bertanggung jawab sebagai supir. Mobil jadi berbaret bodynya. Tembok menjadi rusak beton semennya. Kalau ingat kejadian itu rasanya Omjay menyesal. Sebab kurang hati-hati dalam mengeluarkan mobil dari garasi. Seandainya hati-hati dan pelan-pelan pasti tidak akan menyerempet pagar.
Bagaimana akhirnya setelah kecelakaan tunggal tersebut?
Alhamdulillah kami masih tetap berangkat mudik ke kota Bandung. Omjay lebih berhati-hati lagi dalam perjalanan mudik. Alhamdulillah sepanjang jalan tidak macet, dan kami berhenti sebentar di rest area km 57 untuk beristirahat dan mengisi bensin.
Kakak ipar menelpon keponakan Omjay. Tidak perlu pusing dengan kondisi mobil. Banyak tukang ketok magic di kota Bandung. Asal ada duitnya, body mobil akan kembali mulus dalam sekejap. Seperti wajah omjay yang disulap menjadi ganteng hehehe.
Penutup
Demikianlah kisah Omjay tentang penyesalan selalu datang terlambat. Pesan Omjay kepada pembaca adalah berhati-hatilah dalam berkendaraan. Pastikan kondisi mobil dan supirnya juga baik. Fokus kepada tujuan dan tidak parkir sembarangan. Pastikan tidak ada orang lain yang dirugikan oleh kita sebagai supirnya. Parkirlah kendaraan pada tempatnya.
Salam Blogger Persahabatan
Omjay
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI