Menyiapkan dan mengirimkan bingkisan lebaran untuk siapa? Itulah judul kisah Omjay kali ini. Hal ini terilhami dari kiriman parcel lebaran dari Epson Indonesia. Kami sudah berkeliling Indonesia lebih dari 50 kota di seluruh Indonesia.
Bingkisan lebaran dibuat dan dikirimkan tentu saja ada tujuannya. Mereka membuat bingkisan lebaran dan mengirimkannya untuk orang yang dicintai dan hormati. Bisa juga sebagai tanda terima kasih kepada orang yang telah berjasa dalam kehidupan kita. Atau sebagai cinderamata atau tali kasih karena telah berkolaborasi dalam kegiatan perusahaan. Macam-macam motifnya.
Bingkisan lebaran biasa disebut parcel. Dikemas dalam berbagai rupa. Isinya bisa macam-macam. Tergantung keinginan si pemesan. Bisa isinya makanan dan minuman. Bisa juga berupa barang yang tahan lama. Mungkin, supaya awet dan mudah diingat siapa yang memberikan barang tersebut. Seperti gelas dan piring keramik yang unik. Omjay sering melihatnya di toko penjual parcel.
Bingkisan lebaran biasa dibuat dan dikirim oleh mereka yang memesannya. Bisa untuk keluarga atau kerabat dekat atau teman bisnis. Semua itu dilakukan agar hubungan sesama manusia semakin erat dan harmonis. Kerjasama terus ditingkatkan di masa yang akan datang. Itulah yang ada dalam bingkisan lebaran. Biasanya dikirimkan banyak orang menjelang hari raya Idul Fitri.
Ada juga yang memberikan bingkisan lebaran berupa uang saja. Harapannya bisa digunakan untuk membeli atau membelanjakan berbagai kebutuhan menjelang hari raya idul Fitri. Kalau hal ini, Omjay sih setuju saja. Sebab uang bisa dibelanjakan untuk apa saja yang disuka asalkan cukup uangnya. Sekarang tidak lagi pakai uang kertas, banyak rang yang sudah menggunakan uang digital atau e-wallet. Bisa dikirmkan berupa gopay atau bentuk lainnya.
Puasa di bulan Ramadan mengajarkan kita untuk berbagi kepada sesama. Terutama untuk para fakir miskin dan anak yatim. Mereka juga perlu kita perhatikan agar senang dan bahagia di hari raya idul Fitri. Kitapun kembali suci, karena telah bersedekah.
Sebaiknya berbuat baik tak harus menunggu bulan Ramadan saja. Bulan lainnya juga bisa asalkan ada rezekinya. Berbuat baik jangan ditunda. Kalau memang ada uangnya, dan lapang rezekinya bagikan saja. Semoga semakin banyak pahala kita. Aamiin.
Apa itu berbuat baik dalam Islam? Berbuat baik juga mengandung pengertian untuk tidak melakukan yang tidak bermanfaat, apalagi yang merugikan, baik diri sendiri maupun orang lain. “Di antara tanda baiknya keislaman seseorang adalah kemampuannya meninggalkan apa yang tidak bermanfaat baginya),” demikian sabda Nabi kita, Rasullah Muhammad saw.