Mau beramal malah ketipu dan kita pun Tersipu Malu. Itulah judul kisah omjay kali ini di kompasiana tercinta. Semoga bermanfaat buat pembaca Kompasiana.
Pendahuluan
Hari ini acara sekolah padat sekali. Dari pagi hari hingga siang hari tiada henti. Mulai dari acara wisuda hafiz quran sampai kegiatan peringatan nuzulul quran.Â
Bapak Ustadz Cahyo memberikan ceramah nuzulul quran kepada semua siswa SMP Labschool Jakarta. Kami suka sekali mendengarnya. Semoga kami menjadi semakin rajin membaca kita suci Al-Qur'an setiap hari.
Isi Tulisan ini tidak akan membahas tentang liputan kegiatan sekolah kami hari ini. Omjay akan menulis sebuah cerita yang lainnya. Sebuah kisah nyata yang pernah Omjay alami.
Apa kisah omjay kali ini?
Kisah omjay kali ini tentang adanya banyak permintaan sumbangan atau donasi untuk anak yatim ke ponsel jadul omjay. Mereka minta uang untuk sumbangan anak yatim dan pembangunan masjid.Â
Omjay tidak kenal siapa mereka. DARIMANA mereka mendapatkan nomor whatsapp omjay? Nampaknya mereka dapatkan dari wa group yang nomor wa omjay ada di dalamnya.
Omjay dahulu main kasih transfer saja. Omjay percaya mereka orang baik dan jujur. Namun belakangan semakin banyak yang minta sumbangan. Istri Omjay mengingatkan agar tidak sembarangan dalam memberikan donasi. Kalau tidak kenal sebaiknya tidak memberikan donasi. Kalau kita kenal itu lebih enak dan pas uangnya juga ada.
Siapa saja yang biasanya mengirimkan informasi sumbangan atau donasi ke berbagai WhatsApp secara acak?
Sampai saat ini Omjay belum cek kebenarannya. Barangkali kawan-kawan kompasiana pernah mengalaminya. Omjay menduga mereka ada jaringannya yang khusus minta sumbangan atau mencari donasi untuk memperkaya diri sendiri. Kasihan buat lembaga yang benar-benar butuh. Mereka menjadi terkena getahnya. Lembaga yang benar-benar butuh jadi sulit mencari sumbangan untuk lembaga yang dikelolanya dengan baik.
Kapan mereka men japri kita untuk minta sumbangan atau donasi?
Biasanya mereka meminta sumbangan kepada orang-orang yang belum mereka kenal secara pribadi. Mereka langsung mengirim nomor rekening bank untuk meminta sumbangan atau donasi ke lembaga mereka. Waktunya tidak tentu dan mereka selalu monitor nomor WhatsApp kita.
Biasanya Omjay kasih saja artikel tulisan Omjay dan Omjay sedekah lewat tulisan. Kalau dibaca Alhamdulillah. Kalau tidak dibaca sayang sekali. Sebab banyak informasi Omjay kirimkan.
Dimana alamat mereka untuk meminta sumbangan atau donasi?
Kalau Omjay baca alamat mereka rata-rata di luar kota dan jauh dari rumah kita. Omjay sendiri belum pernah ke alamat tersebut. Omjay tidak tahu apakah alamat itu benar atau alamat palsu seperti lagu ayu Ting Ting. Jadi Omjay lebih waspada kalau menerima informasi tersebut.
Mengapa mereka meminta sumbangan atau donasi kepada orang yang tidak mereka kenal?
Nampaknya ini cara yang mudah untuk meminta sumbangan atau donasi tanpa harus mendatangi langsung para donatur. Lebih mudah mencari dana sumbangan atau donasi dengan hanya melalui aplikasi WhatsApp.
Kalau mendatangi satu persatu para donatur tentu membutuhkan waktu dan juga ongkos untuk sampai ke alamat donatur.
Penutup
Demikianlah kisah Omjay kali ini tentang mau beramal malah kena tipu dan kita pun Tersipu Malu. Hati-hati dalam memberikan sumbangan atau donasi kepada orang-orang yang kita tidak kenal. Dengan orang yang kita kenal saja kita belum tentu memberi. Apalagi bagi mereka yang belum kita kenal secara langsung.
Salam blogger persahabatan
Omjay
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H