Sampai saat ini Omjay belum cek kebenarannya. Barangkali kawan-kawan kompasiana pernah mengalaminya. Omjay menduga mereka ada jaringannya yang khusus minta sumbangan atau mencari donasi untuk memperkaya diri sendiri. Kasihan buat lembaga yang benar-benar butuh. Mereka menjadi terkena getahnya. Lembaga yang benar-benar butuh jadi sulit mencari sumbangan untuk lembaga yang dikelolanya dengan baik.
Kapan mereka men japri kita untuk minta sumbangan atau donasi?
Biasanya mereka meminta sumbangan kepada orang-orang yang belum mereka kenal secara pribadi. Mereka langsung mengirim nomor rekening bank untuk meminta sumbangan atau donasi ke lembaga mereka. Waktunya tidak tentu dan mereka selalu monitor nomor WhatsApp kita.
Biasanya Omjay kasih saja artikel tulisan Omjay dan Omjay sedekah lewat tulisan. Kalau dibaca Alhamdulillah. Kalau tidak dibaca sayang sekali. Sebab banyak informasi Omjay kirimkan.
Dimana alamat mereka untuk meminta sumbangan atau donasi?
Kalau Omjay baca alamat mereka rata-rata di luar kota dan jauh dari rumah kita. Omjay sendiri belum pernah ke alamat tersebut. Omjay tidak tahu apakah alamat itu benar atau alamat palsu seperti lagu ayu Ting Ting. Jadi Omjay lebih waspada kalau menerima informasi tersebut.
Mengapa mereka meminta sumbangan atau donasi kepada orang yang tidak mereka kenal?
Nampaknya ini cara yang mudah untuk meminta sumbangan atau donasi tanpa harus mendatangi langsung para donatur. Lebih mudah mencari dana sumbangan atau donasi dengan hanya melalui aplikasi WhatsApp.
Kalau mendatangi satu persatu para donatur tentu membutuhkan waktu dan juga ongkos untuk sampai ke alamat donatur.
Penutup
Demikianlah kisah Omjay kali ini tentang mau beramal malah kena tipu dan kita pun Tersipu Malu. Hati-hati dalam memberikan sumbangan atau donasi kepada orang-orang yang kita tidak kenal. Dengan orang yang kita kenal saja kita belum tentu memberi. Apalagi bagi mereka yang belum kita kenal secara langsung.