Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Guru Sejarah, dan Persoalan Mata Pelajaran Sejarah, serta Permendikbudristek dalam Kurikulum Merdeka

27 Maret 2024   17:13 Diperbarui: 28 Maret 2024   08:50 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Guru Sejarah, dan Persoalan Mata Pelajaran Sejarah, Serta Permendikbudristek dalam Kurikulum Merdeka. Itulah yang menjadi tema kisah Omjay kali ini. Omjay mendapatkan struktur kurikulumnya dari sahabat baik Omjay, Bapak Dr. Sumardiansyah Perdana Kusuma (Superku) melalui aplikasi WhatsApp. Sekarang ini, beliau menjabat sebagai Wasekjen PB PGRI, dan juga presiden AGSI.

𝗞𝗮𝘁𝗮 𝘀𝗶𝗮𝗽𝗮 𝗽𝗲𝗺𝗯𝗲𝗹𝗮𝗷𝗮𝗿𝗮𝗻 𝘀𝗲𝗷𝗮𝗿𝗮𝗵 𝗶𝘁𝘂 𝗺𝗲𝗺𝗯𝗼𝘀𝗮𝗻𝗸𝗮𝗻 𝗱𝗮𝗻 𝘁𝗶𝗱𝗮𝗸 𝗯𝗲𝗿𝗺𝗮𝗸𝗻𝗮? 𝗦𝗮𝘆𝗮𝗻𝗴𝗻𝘆𝗮 𝗱𝗶𝘀𝗶𝗻𝗶, 𝗱𝗶 𝘀𝗲𝗸𝗶𝘁𝗮𝗿 𝗸𝗮𝗺𝗶, 𝗱𝗶 𝘀𝗲𝗸𝗼𝗹𝗮𝗵 𝗸𝗮𝗺𝗶, 𝗱𝗮𝗻 𝗱𝗶 𝗸𝗼𝗺𝘂𝗻𝗶𝘁𝗮𝘀 𝗸𝗮𝗺𝗶, 𝗸𝗮𝗺𝗶 𝘁𝗶𝗱𝗮𝗸 𝗺𝗲𝗻𝗲𝗺𝘂𝗸𝗮𝗻 𝗵𝗮𝗹 𝘁𝗲𝗿𝘀𝗲𝗯𝘂𝘁! 𝗗𝗶𝘀𝗶𝗻𝗶 𝗷𝘂𝘀𝘁𝗿𝘂 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝘁𝗮𝗺𝗽𝗮𝗸 𝗮𝗱𝗮𝗹𝗮𝗵 𝗸𝗲𝗮𝗱𝗮𝗮𝗻 𝘀𝗲𝗯𝗮𝗹𝗶𝗸𝗻𝘆𝗮, 𝗱𝗶𝗺𝗮𝗻𝗮 𝘀𝗲𝗷𝗮𝗿𝗮𝗵 𝗮𝗱𝗮𝗹𝗮𝗵 𝗽𝗲𝗹𝗮𝗷𝗮𝗿𝗮𝗻 𝗽𝗲𝗻𝘁𝗶𝗻𝗴 𝗱𝗮𝗻 𝗴𝘂𝗿𝘂 𝘀𝗲𝗷𝗮𝗿𝗮𝗵𝗻𝘆𝗮 𝗱𝗶𝘀𝘂𝗸𝗮𝗶 𝗼𝗹𝗲𝗵 𝗺𝘂𝗿𝗶𝗱 𝗸𝗮𝗿𝗲𝗻𝗮 𝗺𝗮𝗺𝗽𝘂 𝗺𝗲𝗻𝗴𝗵𝗮𝗱𝗶𝗿𝗸𝗮𝗻 𝗽𝗲𝗺𝗯𝗲𝗹𝗮𝗷𝗮𝗿𝗮𝗻 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗺𝗲𝗻𝘆𝗲𝗻𝗮𝗻𝗴𝗸𝗮𝗻, 𝗯𝗲𝗿𝗺𝗮𝗸𝗻𝗮, 𝗺𝗲𝗻𝗴𝘂𝗮𝘁𝗸𝗮𝗻 𝗶𝗱𝗲𝗻𝘁𝗶𝘁𝗮𝘀, 𝗱𝗮𝗻 𝗺𝗲𝗻𝗴𝗲𝗺𝗯𝗮𝗻𝗴𝗸𝗮𝗻 𝗸𝗲𝗽𝗲𝗺𝗶𝗺𝗽𝗶𝗻𝗮𝗻 𝗺𝘂𝗿𝗶𝗱. 𝗦𝗶𝗹𝗮𝗵𝗸𝗮𝗻 𝗱𝗶𝗹𝗶𝗵𝗮𝘁 𝗱𝗮𝗻 𝗱𝗶𝘂𝗷𝗶, 𝗮𝗽𝗮 𝗸𝗮𝘁𝗮 𝗴𝘂𝗿𝘂 𝘀𝗲𝗿𝘁𝗮 𝗮𝗽𝗮 𝗸𝗮𝘁𝗮 𝗺𝘂𝗿𝗶𝗱! (𝗦𝘂𝗺𝗮𝗿𝗱𝗶𝗮𝗻𝘀𝘆𝗮𝗵, 𝟮𝟬𝟮𝟰)

 superku
 superku

Sejarah akan mencatat semuanya. Kelak mereka yang hidup di masa depan atau bahkan hari ini akan mencari tahu tentang kita, para pelaku maupun saksi sejarah, tentang apa yang terjadi, demi merekonstruksi sebuah kisah bahwa pernah ada satu fase dalam sejarah kurikulum (2020-2024) telah terjadi ancaman terhadap mata pelajaran sejarah, sampai kemudian terjadi perlawanan oleh para guru dan dosen sejarah, baik secara individu maupun terkonsolidasi dalam satu organisasi profesi.

 Superku
 Superku

Permendikbudristek No. 12 Tahun 2024 tentang Kurikulum pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah pada akhirnya telah mampu menjawab aspirasi guru, dosen, dan mahasiswa Pendidikan Sejarah ataupun Ilmu Sejarah. Semua guru sejarah mulai bernafas lega.

Terima kasih kepada Pemerintah, Asosiasi Guru Sejarah Indonesia, Perkumpulan Prodi Pendidikan Sejarah se-Indonesia, Persatuan Guru Republik Indonesia, dan untuk semua pihak yang selama ini sudah menyuarakan aspirasi agar keberadaan mata pelajaran sejarah diperkuat dalam kurikulum merdeka.

 Superku
 Superku

Terlepas dari kelebihan dan kekurangan yang ada. Hari ini sejarah mendapatkan posisi strategis dalam struktur kurikulum merdeka dengan ditempatkan sebagai mata pelajaran sejarah kelompok dasar pada jenjang SMA/SMK/MA dan mata pelajaran sejarah tingkat lanjut kelompok pilihan pada jenjang SMA.

Pada kelompok dasar semua anak bangsa wajib mempelajari sejarah sebagai sarana untuk membangun identitas dan memperkuat karakter bangsa. Perspektif historis yang bertumpu pada materi sejarah Indonesia secara kronologi menjadi ciri khasnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun