Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Apapun Kurikulumnya Guru Profesional Kuncinya

14 Maret 2024   03:56 Diperbarui: 15 Maret 2024   10:45 1595
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar dokumentasi Pribadi

Apapun kurikulumnya guru profesional kuncinya. Itulah jawaban dari carut marut kurikulum di Indonesia. Sebagai guru profesional tentu kita bisa mengikuti apapun Kurikulum yang dibuat oleh kementerian pendidikan dan kebudayaan riset dan teknologi Republik Indonesia. 

Apa yang dimaksud dengan guru yang profesional?

Secara sederhana, profesional berasal dari kata profesi yang berarti jabatan. Orang yang profesional adalah orang yang mampu melaksanakan tugas jabatannya secara mumpuni, baik secara konseptual maupun aplikatif. Guru yang profesional adalah guru yang memiliki kemampuan mumpuni dalam melaksanakan tugas jabatan guru.

Apa yang dimaksud dengan kurikulum?

Fungsi Kurikulum untuk Kepentingan Pendidikan dan kurikulum merupakan seperangkat atau suatu sistem rencana dan pengaturan mengenai bahan pembelajaran yang dapat dipedomani dalam aktivitas belajar mengajar.

Kalau mau jujur, mereka para pembuat kurikulum itu harus belajar menjadi guru yang baik di sekolah. Kebanyakan pembuat kurikulum bukan guru yang mengajar di sekolah tapi dosen di perguruan tinggi. 

Jadi wajar kalau kurikulum yang dibuat kemdikbudristek kurang menyentuh persoalan pendidikan yang ada di sekolah. Sebab dosen tidak mengajar di sekolah, tapi mengajar di perguruan tinggi.

Sekarang ini guru sudah banyak yang pintar dan cerdas. Mereka dapat merancang kurikulum sendiri. Kurikulum merdeka dibuat agar guru semakin merdeka dalam merancang pembelajaran yang menyenangkan dan menantang.

Tahun 1994 Omjay sudah menjadi guru dan kurikulum 1994 sudah digunakan. Kemudian kurikulum berganti menjadi kurikulum berbasis kompetensi atau kbk di tahun 2000.

Kemudian di tahun 2004 kurikulum berganti lagi dan kemudian disempurnakan lagi menjadi kurikulum 2013. Tapi sayang kurikulum 2013 yang dirancang oleh Prof. Dr Hamid dan Prof. Dr. Alkaf tidak memasukkan mata pelajaran TIK dan menggantinya dengan prakarya yang lemah secara naskah akademik. Mereka berpendapat karena tidak ada listrik, dan semua guru wajib menguasai TIK sehingga tidak diperlukan lagi mata pelajaran TIK. Hal itu tentu saja ditentang keras kawan-kawan guru TIK.

Guru TIK melawan kebijakan kurikulum tersebut mulai dari Mendikbud M. Nuh sampai kemudian diganti Mendikbud Anies Baswedan. Ditengah jalan Anies Baswedan diganti Muhadjir Effendy dan mulailah naskah akademik informatika kami berikan dengan bekerjasama dengan perguruan tinggi.

Materi kurikulum informatika kemudian mulai disempurnakan di era Mendikbudristek Nadiem Makarim. Itulah mengapa kurikulum merdeka memberikan kegembiraan buat kami guru TIK yang berganti nama menjadi informatika. Tentu saja dengan materi yang terus dikembangkan seiring perkembangan zaman. Kalau dulu hanya mengeoperasikan aplikasi,sekarang sudah membuat aplikasi.

Apa yang harus dilakukan oleh seorang guru ketika terjadi pergantian kurikulum?

Berdasarkan pengalaman Omjay menjadi guru, kita nikmati saja proses pergantian kurikulum. Sebab kurikulum berubah untuk mengikuti perkembangan zaman. Setiap tahun siswa atau murid yang kita ajar berubah. Tentu saja sudah saatnya materi yang ada dalam kurikulum berubah. Sewaktu matpel TIK dihapus dan diganti prakarya, Omjay mengajar prakarya.

Kurikulum merdeka yang ditawarkan di era Nadiem Makarim adalah kurikulum yang diharapkan dapat mengikuti perkembangan zaman. Nah, jadi guru juga harus dilatih untuk mengetahui apa yang baru dari kurikulum merdeka. Tidak bisa hanya sekedar mengikuti kegiatan mandiri melalui aplikasi PMM saja. Tapi juga harus dikembangkan oleh guru melalui forum MGMP atau KKG.

Siapa yang melaksanakan kurikulum di sekolah? 

Tentu saja guru yang melaksanakan kurikulum di sekolah bukan dosen dari perguruan tinggi. Guru profesional akan tahu apa yang akan dikerjakan sebab guru akan memulai mempersiapkan materi dengan membuat modul ajar yang dahulu bernama RPP atau rencana program pembelajaran.

Dengan membuat modul ajar sendiri, guru menjadi lebih paham dengan materi pelajaran yang akan diajarkan kepada peserta didiknya di sekolah. Sayangnya masih ada guru yang belum membuat sendiri modul ajarnya. Masih ada yang copas atau menyalin dari internet.

Kapan sebaiknya guru menggunakan kurikulum yang dirancang oleh Kemdikbudristek?

Saat kurikulum itu dilaksanakan dan diwajibkan bagi semua sekolah, maka guru profesional akan terus bekerja dan menggunakan kurikulum yang diluncurkan Kemdikbudristek. Kalau masih kurang lengkap, kita lengkapi dengan memberikan masukan.

Dimana guru menggunakan kurikulum yang dirancang oleh Kemdikbudristek?

Guru profesional melaksanakan kurikulum di tempat tugasnya masing-masing. Guru akan selalu belajar sepanjang hayat dan menikmati kurikulum yang dibuat oleh Kemdikbudristek. Kalau ada yang kurang sreg, sampaikan saja kepada para pembuat kurikulum. Kritik dan saran guru sangat diperlukan untuk perbaikan kurikulum menjadi lebih baik.

Mengapa guru menggunakan kurikulum yang dirancang oleh Kemdikbudristek?

Dengan menggunakan kurikulum yang dirancang oleh Kemdikbudristek, guru mengetahui apa saja yang harus dilakukannya dengan kurikulum yang berlaku. Di dalam kurikulum ada capaian pembelajaran dan materi pokok yang wajib diajarkan kepada siswa.

Guru profesional pasti akan belajar dan mempelajari kurikulum terbaru lengkap dengan kekurangan dan kelebihannya. Guru tidak akan tinggal diam ketika kurikulum yang dirancang kurang sejalan dengan kompetensi yang dikuasainya.

Bagaimana guru menggunakan kurikulum merdeka yang dirancang oleh Kemdikbudristek?

Guru profesional akan menggunakan kurikulum merdeka dengan semangat kemerdekaan. Capaian pembelajaran yang dibuat oleh para perancang kurikulum akan diolahnya menjadi materi yang mengundang selera siswa atau murid untuk belajar.

Penutup

Demikianlah kisah Omjay tentang kurikulum. Apapun kurikulumnya guru profesional kuncinya. Kurikulum merdeka memang sudah saatnya terus dikembangkan menjadi kurikulum nasional yang sesuai dengan karakteristik daerahnya masing-masing. Kurikulum yang diterapkan harus memberikan kemerdekaan kepada guru profesional untuk merancang sendiri materi ajar yang mengundang selera peserta didiknya.

Sumber gambar dokumentasi Pribadi
Sumber gambar dokumentasi Pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun