Apa yang harus disiapkan untuk menghadapi bulan suci Ramadhan?
Pertanyaan itu muncul setelah Omjay bertemu dengan sahabat Omjay. Namanya bapak Dr. Paidi, M.Pd. kepala SMK negeri 4 kota Bengkulu. Saat mengantar beliau ke hotel Mercure alam sutera, jaket beliau tertinggal di dalam mobil omjay. Beliau hanya pakai kaos berwarna coklat muda. Kami juga bertemu pak agus dan pak muni ika, teman alumni pascasarjana unj.
Pagi ini Omjay jemput beliau di stasiun Gambir Jakarta pusat. Beliau habis mengadakan kunjungan kerja di universitas Brawijaya Malang Jawa Timur. Pasti dingin sekali di kota Malang.
Beliau akan terbang ke Bengkulu nanti sore dari bandara Sukarno Hatta. Dari Stasiun Gambir kami langsung meluncur ke Rawamangun Jakarta Timur. Di sana kami sarapan pagi di warteg bahari dan menikmati nasi rames yang lezat sekali.Â
Sebentar lagi kita akan memasuki bulan suci Ramadhan. Bulan yang penuh Rahmat dan maghfirah. Banyak orang mempersiapkan diri untuk menghadapi bulan suci Ramadhan. Termasuk juga Omjay dan pak Paidi yang akan kembali ke Bengkulu.
Setelah sarapan pagi kami menuju terminal Rawamangun Jakarta Timur. Bapak Paidi ingin naik bus DAMRI ke bandara Sukarno-Hatta. Di bandara beliau bisa kerja secara online sambil menunggu pesawat terbang sesuai jadwal.
Usai mengantar pak Paidi, Omjay menyempatkan diri berkunjung ke makam ayah dan bunda di TPU pondok kelapa Malaka Jakarta Timur.
Untunglah Omjay pulang dulu ke rumah sebelum ke makam ayah dan bunda. Omjay ganti mobil dengan motor. Sampai di TPU pondok kelapa Malaka Jakarta Timur, suasana ramai sekali. Banyak orang Munggahan sebelum memasuki bulan Ramadhan.
Omjay berdoa di makam ayah dan bunda supaya diampuni semua dosanya dan diterima semua amal ibadahnya. Omjay berharap doa anak yang Sholeh dapat sampai kepada Allah SWT.
Bapak Dr. Paidi adalah seorang kepala sekolah yang telah banyak membantu Omjay dalam menyelesaikan disertasi sehingga Omjay menjadi doktor teknologi pendidikan. Kami menjadi teringat saat menjalankan ibadah puasa ramadhan di kota Bandung. Kami sahur bareng di sebuah warteg yang ada di depan stasiun Bandung.
Pagi ini Omjay mendapatkan tulisan bagus dari pak ustadz Lalu Burhan dari NTB. Beliau membagikannya di wa group penerbit terbitkan buku gratis yang diasuh oleh pak haji Thamrin Dahlan.
Mari Kita Sambut Bulan Suci Ramadhan dengan Persiapan yang terencana.
Ibadah puasa Ramadhan merupakan amal yang istimewa, karena ibadah yang lain adalah untuk dirinya sendiri, sedangkan ibadah puasa adalah milik Allah Swt.Â
Dalam melaksanakan puasa diharapkan tidak hanya dapat meninggalkan makan, minum dan segala yang membatalkannya, akan tetapi harus dapat menjaga diri dari segala perbuatan yang tercela.
Puasa itu diharapkan dapat membentuk sikap mental kita, menjadi manusia yang bertaqwa kepada Allah dan beribadah dengan penuh keikhlasan.Â
Dalam berpuasa, manusia muslim dibentuk agar dapat meningkatkan kesabaran, ketabahan, peningkatan daya tahan mental dan fisik.
Rasa haus dan lapar dikala berpuasa, dapat meningkatkan solidaritas sosial terhadap orang- orang miskin yang ditimpa kesulitan, dan anak-anak yatim yang terlunta-lunta.
Mengenai keutamaan ibadah puasa dan keharusan bersikap sabar, disebutkan dalam hadits Qudsi:
Allah Azza wa Jalla berfirman: "Setiap amal seorang manusia adalah untuk dirinya sendiri kecuali puasa. Puasa itu untuk-Ku dan Aku akan memberikan balasan kepadanya.
Puasa itu adalah perisai, karena itu apabila salah seorang di antaramu berpuasa, janganlah mengucapkan perkataan yang buruk dan keji, jangan membangkitkan syahwat dan jangan pula mendatangkan kekacauan. Apabila ia dimaki atau ditantang seseorang, maka katakanlah:
"Aku sedang berpuasa,.."
(HR. al-Bukhari: 1771).
Tidak kalah pentingnya lagi. Selain dari tiga persiapan di atas, juga persiapan Individu; dalam sebuah hadits disebut telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan penuh keberkahan.
"Allah telah mewajibkan kepada kalian berpuasa didalamnya, di bulan itu pintu - pintu langit akan dibuka dan pintu-pintu neraka akan ditutup, di bulan itu setan-setan akan diikat, di bulan itu ada malam yang lebih baik daripada seribu bulan, barangsiapa terhalang mendapatkan kebaikannya maka sungguh ia telah terhalang."
(HR An Nasai).
Maka karena itu, agar Ramadhan tahun ini lebih baik dari tahun sebelumnya, tentu ada persiapan matang yang mesti kita lakukan secara individu, diantaranya:
Pertama; Persiapan fisik dan mental.
Seperti senantiasa menjaga kesehatan serta mempersiapkan diri dengan berpuasa sunnah. Tujuannya adalah agar kita tidak canggung ketika ramadhan datang.
Kedua; Persiapan ilmu pengetahuan kita.
Terutama ilmu agama dan khususnya adalah ilmu yang berkaitan dengan puasa karena di dalamnya ada rambu-rambu yang mesti dijalani.
Jika rambu-rambu ini tidak dijalani maka puasa tersebut bakal batal, jangankan pahala yang didapat malahan dosa yang didapat.
Di antara rambu-rambu yang mesti kita ketahui setidaknya: Rukun Puasa di antaranya:
a. Niat berpuasa;
b. Imsak yaitu menahan diri dari perbuatan yang membatalkan ibadah puasa ,
sebelum waktu Subuh saat puasa dimulai sampai waktu magrib.
Ketiga; Menjalin silaturahmi.
Alangkah nikmatnya ketika Ramadan datang kita hidup saling berdampingan dan penuh rasa cinta dan persaudaraan dengan sesama kita. Jika selama ini ada di antara kita saling gesek, bertengkar dan sebagainya, mari kita saling maaf memaafkan.
Itulah kiranya beberapa persiapan yang mesti kita siapkan menjelang datangnya Ramadhan agar Ramadhan di tahun 2024 ini lebih baik dari tahun kemarin.
Dari Aisyah Ra. ia menuturkan, "Rasulullah Saw biasa mengerjakan puasa, sehingga kami berpendapat bahwa beliau tidak pernah tidak berpuasa, dan beliau biasa tidak berpuasa, sehingga kami berpendapat bahwa beliau tidak pernah berpuasa.
Akan tetapi aku tidak pernah melihat Rasulullah Saw berpuasa sebulan penuh, kecuali pada bulan Ramadhan, dan aku tidak pernah melihat beliau lebih banyak berpuasa daripada puasa di bulan Sya'ban". (HR. Bukhari: 1833 dan Muslim: 1956).
Mengenai larangan puasa sunnah satu atau dua hari menjelang masuk Ramadhan, kecuali bagi mereka yang telah membiasakannya, disebutkan dalam hadits Nabi :
"Jangan kamu dahului Ramadhan dengan puasa sehari atau dua hari, kecuali bagi seseorang yang berpuasa dengan puasa tertentu, maka ia boleh meneruskan puasanya". (HR. Bukhari: 1781 dan Muslim: 1812).
Itulah tausiyah Subuh yang Omjay dapatkan pagi ini agar kita lebih siap menghadapi bulan suci Ramadhan. Semoga bermanfaat dan membawa berkah bagi kita semua, serta bisa menjadi penyebab kita untuk meningkatkan ibadah, ketaqwaan, keimanan, dan menjauhi segala larangan.
Demikianlah kisah Omjay kali ini tentang kegiatan Omjay dalam mempersiapkan ibadah puasa di bulan Ramadhan 1445 hijriah. Semoga bermanfaat buat pembaca Kompasiana tercinta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H