Pak Melkianus pengurus PGRI menuliskan pesan di wa group pengurus PGRI.
Seruan kepada Peserta KONGRES PGRI...
Dengan merebaknya seruan-seruan provokatif yang menolak hasil Pilpres dan bertepatan dengan Kegiatan Kongres PGRI Â di Jakarta, maka sebagai guru yg setiap hari menyebarkan nilai- nilai kebijakan universal kepada warga sekolah dan masyarakat, dihimbau agar:
1. Tidak terprovokasi dengan berita-berita hoax.
2. Tetap tenang, tidak panik, dan terlihat bahagia utk mengikuti hajatan Kongres.
3. Tidak berkomunikasi dgn orang-orang luar yang mengajak untuk membahas hasil Pilpres.
4. Senantiasa berperilaku menjadi penasehat/soko guru dalam setiap sikap dan tindakan selama berada di Jakarta dgn menerapkan Ing ngarso sung tulodo.
5. Jangan lepas atribut PGRI sebagai tanda kebesaran kita selama di Jakarta untuk memudahkan sesama PGRI saling menjaga.
6. Senyum, sapa, salam karena kita guru, bukan pendemo.
7. Tetap berjalan dalam satu Komando PB PGRI yang sah.
Tetap semangat dan gembira untuk pesta besar kita. Hidup guru, hidup PGRI, Solidaritas, yesss... Siapa kita, INDONESIA.
Saat menuliskan kisah Omjay ini, Omjay masih berada di dalam mobil. Hujan turun sangat deras sekali pagi ini. Jakarta diguyur hujan besar. Sepanjang jalan hujan mengguyur kota Jakarta. Dari Jatibening Bekasi hingga sampai di Labschool UNJ Rawamangun, hujan belum berhenti juga.
Untunglah ada radio elshinta Jakarta. Jadi bisa nyopir sambil mendengarkan berita di radio. Pemberian anugerah Bintang empat sudah memenuhi undang-undang dan peraturan yang ada. Presiden Jokowi sudah menyetujui usulan dari panglima TNI.
Menulis asyik di tahun kabisat memang unik. Berita yang Omjay dengarkan juga masih menimbulkan perdebatan. Ada yang setuju dan ada yang tidak setuju. Bagi Omjay sendiri Prabowo Subianto adalah orang yang luar biasa. Dahulu anaknya Prabowo Subianto adalah murid Omjay di SMP Labschool Jakarta. Jadi Prabowo Subianto adalah orang tua murid yang menyekolahkan anaknya di sekolah kami di SMP Labschool Jakarta.