Seorang kawan memberikan komentarnya kepada Omjay. Guru penggerak kok menulis hanya di LMS Kemdikbudristek? Apa gak bisa menulis di Kompasiana?
Omjay tersenyum sambil terus mengawas PSB SMA Labschool Jakarta beberapa waktu lalu. Sekolah swasta sudah membuka penerimaan siswa baru untuk tahun ajaran baru yang akan datang.
Seharusnya memang seorang guru penggerak itu rajin berbagi ilmu dan pengalamannya. Beliau dapat membagikannya melalui tulisannya di berbagai sosial media. Bisa juga dituliskan di Kompasiana.
Omjay sendiri rajin membagikan tulisan Omjay di Kompasiana. Sebuah blog keroyokan milik kompas. Omjay menulis di Kompasiana sudah lebih dari 15 tahun. Waktu itu Omjay diajak menulis di Kompasiana oleh kang Pepih Nugraha. Sampai saat ini Omjay tetap komitmen menulis di Kompasiana.
Sekarang ini sudah ada ribuan guru Penggerak Kemdikbudristek. Sudah seharusnya guru penggerak membagikan ilmunya dan juga pengalamannya kepada orang lain. Bisa dalam bentuk lisan maupun tulisan.
Omjay sendiri memilih keduanya. Omjay sering diminta menjadi pembicara dimana-mana. Omjay belajar publik speaking. Supaya apa yang Omjay sampaikan dapat diterima dengan baik. Seorang pembicara yang baik harus belajar publik speaking dan Omjay membuka kelas belajar bicara di PGRIÂ
Omjay juga belajar menulis setiap hari. Hal ini Omjay lakukan agar Omjay semakin terampil menulis. Dengan banyak menulis Omjay akan semakin terampil menulis. Berkat banyak menulis Omjay sering diminta sebagai narasumber di berbagai daerah. Omjay menjadi banyak dikenal dari berbagai kalangan.Â
Jadi kalau anda sudah lulus menjadi guru penggerak Kemdikbudristek, usahakan banyak menulis di berbagai platform aplikasi. Bukan hanya aplikasi PMM saja tapi bisa menulis di berbagai aplikasi yang ada di berbagai negara. Supaya wawasan guru semakin luas dan mendunia.