Server KPU sementara ini masih aman dan belum ada orang jahat yang mencoba membobolnya. Petugas KPU di bidang TIK pasti akan menjaga server dengan baik. Mereka bekerja secara profesional.
Perhitungan suara memang dilakukan secara manual. Kemudian dimasukkan ke komputer untuk dijadikan data digital. Namun prosesnya tetap menggunakan komputer untuk memudahkan pekerjaan manusia. Kita perlu operator yang bekerja dengan hati dan jujur sesuai dengan sumpah ketika dilantik.
Kalau bapak ibu saudara saudari menemukan kecurangan dari perhitungan suara di setiap TPS, maka segera laporkan ke petugas Bawaslu dan tim pemenangan nasional masing-masing calon presiden dan wakil presiden. Juga para saksi dari parpol masing-masing.
Omjay sendiri masih belum percaya dengan hasil quick count atau hitung cepat. Penduduk Indonesia juga sangat beragam. Sebab Indonesia ini sangat luas dan perlu waktu selama sebulan untuk mendapatkan hasil perhitungan suara secara resmi dari KPU pusat yang ada di Jakarta.
Sekarang ini eranya sangat terbuka. Perhitungan suara di mulai dari setiap TPS. Kalau banyak saksi yang mengawal suara sampai ke provinsi, maka akan ketahuan siapa yang jujur dan curang. Kita Tidak boleh menuduh tanpa ada bukti. Kalau ada bukti secara laporkan dan jangan menjadi pahlawan kesiangan.
Demikianlah kisah Omjay kali ini tentang pengalaman Omjay menjadi ketua KPPS di TPS 75 RW 10 kompleks TNI AL Jatibening indah, Pondok Gede, kota Bekasi Jawa Barat. Ayo kita kawal terus hasil perhitungan suara dari mulai TPS sampai ke website KPU. Semoga pemilihan umum tahun 2024 ini dapat dilaksanakan secara jujur dan adil. Pemilu damai benar-benar terjadi. Indonesia semakin menjadi negara yang rukun serta gemah lipah loh jinawi.
Salam blogger persahabatan
Omjay
Guru blogger Indonesia